7 Momen Krusial Pembentuk Mental Skriniar, Tembok Tebal Inter Kontra Liverpool

Milan Skriniar, pemain lini belakang Inter Milan sempat menjadi perhatian di kompetisi level Eropa setelah berhasil bermain dengan penampilan kelas dunia untuk Inter dalam pertandingan Liga Champions Selasa malam di Anfield.

Pada laga tersebut, Skriniar memberikan segalanya, memblokir apa pun yang menghadangnya, memadamkan serangan Liverpool dan membantu tim bergerak maju dari belakang. Sebagai pengakuan atas usahanya, bahkan UEFA menganugerahi penghargaan sebagai Man of the Match.

Pemain ini ketika bermain bersama Inter Milan sepanjang musim, sering membuatnya mendapatkan tempat di antara kandidat man of the match, termasuk penampilan monumentalnya di Anfield. Tugas utamanya di lini pertahanan Nerazzurri, tetapi terkadang juga siap berkontribusi di lini serang. 

Skriniar telah mencetak tiga gol di liga musim ini bersama Inter Milan di liga domestik Serie A Italia dan juga berhasil mencetak gol pertamanya di Liga Champions ketika bertandang ke markas FC Sheriff Tiraspol di Stadiun Bolshaya Sportivnaya.

Permainan Skriniar dinilai sebagai sebuah permainan yang penuh ketabahan, determinasi, pengaturan waktu, dan daya saing, sehingga tantangannya memicu tepuk tangan seperti halnya gol. Ketika bermain di lapangan, siapa pun yang datang melawannya itu artinya sebuah kesulitan.

Bagaimana seorang Skriniar memiliki mental seperti itu di lini pertahanan dan bahkan sanggup membantu penyerangan, membuat tim sekuat Liverpool mampu ditundukkan di kandangnya sendiri, meski akhirnya Inter tersingkir dari kompetisi Liga Champions?

Ketujuh fakta berikut ini tampaknya sedikit banyak mewakili bagaimana karakter permainan Skriniar terbentuk hingga pada akhirnya namanya dikenal di level Eropa.

Pertama, Skriniar menyadari dirinya bisa menjadi pemain profesional ketika bermain debut untuk MSK Zilina di Slovakia sebagai penyalur keinginannya sejak masih kecil, sehingga ketika berada di lapangan ingin memberikan segalanya dalam setiap tantangan.

Kedua, ketika bermain untuk Inter, Skriniar tidak hanya bermain di lini pertahanan, akan tetapi juga siap berkontribusi di lini serang.  Pemain ini telah mencetak 3 gol di Serie A dan berhasil mencetak gol pertamanya di Liga Champions, ketika berlaga di Bolshaya Sportivnaya kontra FC Sheriff Tiraspol.  

Skriniar juga mengaku mengingat dengan sangat baik sebuah momentum ketika berhasil mencetak gol pertamanya dengan jersey Inter dalam kemenangan 2 : 0 melawan Crotone setelah penampilan keempat bersama Nerazzurri.

Ketiga,  momentum lainnya yang berkesan bagi Skiniar adalah ketika berlatih bersama tim, yang kemudian dihadapkan pada beberapa tantangan yang bagus, dengan memiliki penyerang yang kuat, dimana setiap orang memiliki kualitas yang berbeda.

Secara diplomatis, Skriniar menjelaskan bahwa dirinya merasa sangat beruntung bermain bersama dengan para punggawa Inter Milan, dan bukan sebaliknya harus bermain dalam posisi untuk melawannya.

Keempat, Skriniar mengaku telah bermain di banyak pertandingan besar dengan berseragam jersey Inter Milan.  Namun pertandingan pertama yang tidak terlupakan adalah ketika melawan Fiorentina pada tanggal 20 Agustus 2017 sebagai starting eleven dan berakhir dengan kemenangan 3  :  1.

Kelima, Skiniar setelah bermain di setiap level tim junior Slovakia, kemudian melakukan debutnya untuk tim senior pada 27 Mei 2016, dalam kemenangan persahabatan 3 : 1 atas Georgia, dan telah membuat 51 penampilan untuk negaranya. 

Keenam, pertandingan pertama bagi Skriniar adalah ketika berlaga pada kompetisi Euro 2020, yang merupakan salah satu pertandingan paling menarik yang pernah dimainkannya untuk Slovakia. Tim yang dibelanya mengalahkan Polandia dan Skriniar mencetak gol untuk membuat skor menjadi 2 : 1.

Ketujuh, Liverpool bahkan sebelumnya santer terdengar mengincar Skriniar untuk menjadi salah satu punggawanya di lini belakang karena pemain andalan lini belakang The Reds, Virgil van Dijk dirundung cedera.