Tiga Peluang MU Kontra Boro yang Harusnya Jadi Gol

Pernyataan media resmi  Middlesbrough menyebut The Teessiders kadang-kadang menggunakan keberuntungannya, tetapi bekerja tanpa lelah sepanjang waktu dan mengambil peluang yang sangat penting ketika skuad tim datang untuk merancang kemenangan piala atas lawan Liga Premiernya.

Pernyataan tersebut seolah menegaskan bahwa sang pemenang,  Middlesbrough pun mengakui besarnya faktor keberuntungan yang menyebabkan timnya menjadi pemenang laga tandang di Old Traffold yang berujung pada adu penalti tersebut.

Bagaimana tidak, Manchester United begitu tampil impresif di babak pertama dengan menciptakan berbagai peluang namun hanya satu peluang tendangan mengarah ke gawang yang terkonversi menjadi gol keunggulan di babak pertama.

Meski pada babak kedua determinasi permainan para punggawa MU menurun, tetapi berbagai ancaman berbahaya masih dapat diciptakan, sayangnya tidak dapat dikonversi menjadi gol untuk memastikan keunggulan permainan Setan Merah.

Beberapa peluang krusial yang seharusnya membuahkan gol bagi Manchester United setidaknya ada dua peluang emas pada babak pertama  dan ada satu peluang emas pada babak kedua yang terkesan disia-siakan karena berbagai sebab.

Pertama, tendangan Fernandes yang melambung ketika menyambut bola muntahan dari mistar gawang yang berasal dari tendangan Sancho pada menit pertama.  

Seandainya Fernandes mampu mengontrol kakinya lebih tepat mengarahkan ke gawang atau setidaknya mengontrol bola terlebih dahulu sebelum mengeksekusi tendangan, maka akan lain ceritanya.

Kedua, tentu saja terkait eksekusi tendangan penalti Christiano Ronaldo pada menit ke-19, yang diberikan ketika Paul Pogba yang dilanggar oleh Anfernee Dijksteel di kotak terlarang, tetapi Ronaldo melepaskan tendangan penalti yang melebar.

Ketiga, tendangan Marcus Rashford pada babak kedua menit ke-53 ketika menerima umpan matang dari Sancho, akan tetapi eksekusi tendangannya masih melambung di atas mistar gawang padahal jaraknya sangat dekat dengan gawang dan tinggal berhadapan dengan penjaga gawang.

Keempat, ini tidak termasuk karena posisi Ronaldo cukup sulit, tetapi bisa juga dianggap menjadi peluang pada saat tendangan Ronaldo hanya mengenai jaring gawang bagian luar pada menit ke-54 setelah menerima umpan yang akurat dari Marcus Rashford dari sisi kanan lapangan.

Setelah itu praktis tidak ada peluang emas yang diciptakan skuad Setan Merah, justru pada menit ke-63 gawang Manchester United dibobol lawan berkat Matt Crooks yang berhasil memaksimalkan umpan tidak nyaman dari Duncan Watmore.

Meskipun ada protes dari para pemain Manchester United terkait dengan handball Watmore sebelum bola berpindah ke Matt Crooks, tetapi akhirnya gol Matt Crooks tersebut disahkan oleh wasit pertandingan.

Sepertinya ada masalah dengan para pemain Manchester United, beberapa peluang emas yang tercipta menjadi sia-sia saja karena bisa jadi faktor teknis yang belum terbiasa dengan pola permainan dari sang pelatih.

Strategi permainan dengan gaya menekan tinggi, baik ketika bola dikuasai lawan maupun mendorong skuad lebih agresif menyerang ke depan bisa jadi berdampak pada terburu-burunya para pemain dalam mengeksekusi bola yang sebenarnya memiliki peluang emas menjadi gol.

Bahkan sang arsitek Manchester United, Ralf Rangnick menyebut, “Kami benar-benar kecewa. Para pemain, staf, semuanya. Kami seharusnya mengakhiri pertandingan di babak pertama. Kami bisa dengan mudah unggul 3-0 atau 4-0. Kami memulai dengan baik dan bermain sangat baik di babak pertama. seluruh babak pertama"

Sang manajer menambahkan, "Pergerakan dan tempo permainan kami persis seperti yang ingin kami lakukan. Tapi itu hanya 1-0 dan gol seperti ini selalu bisa terjadi, meski seharusnya tidak terjadi, dari sudut pandang kami, karena kami tidak melakukannya. Kami tidak bertahan dengan baik, kami terlalu terbuka dalam situasi serangan balik itu."