Real Madrid dipaksa harus mengakui keunggulan tuan rumah Paris Saint-Germain (PSG) pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA, ketika bertandang ke markas PSG di Parc des Princes, Paris Perancis.
Gol semata wayang Kylian Mbappe di masa tambahan waktu meni ke-(90 + 4) memastikan tuan rumah mengungguli tim tamu, Real Madrid tepat menjelang peluit wasit berbunyi mengakhiri laga 90 menit penuh tersebut.
Real Madrid kelihatan sekali kurang mampu mengembangkan permainan karena strategi permainan tekanan tinggi yang diperagakan para pemain PSG di setengah lapangan Real Madrid.
Keadaan ini menurut Carlo Ancelotti sebagaimana dilansir pada media resmi Real Madrid, setidaknya memberikan beberapa hikmah penting bagi Madrid ketika menghadapi PSG.
Pertama, masalahnya adalah para pemain Madrid tidak berhasil memberi lini serang (Benzema) layanan yang diinginkan. Madrid harus berjuang untuk menciptakan permainan apa pun, yang merupakan sesuatu yang biasanya tidak menjadi masalah ketika lawan melakukan tekanan tinggi (high press)
Kedua, para pemain Madrid mengalami kesulitan di setiap area lapangan, dengan tekanan pada full-back dan gelandang Madrid. Para pemain di tengah lapangan biasanya tidak salah menaruh banyak operan seperti yang dilakukan pada laga tersebut.
Ketiga, Real Madrid telah melakukan banyak hal dengan baik dalam banyak kesempatan dan meskipun tidak melakukannya pada laga tersebut, itu tidak berarti Madrid harus berubah. Real Madrid harus terus maju dan menjadi lebih baik.
Keempat, menghadapi strategi tekanan tinggi (high press) PSG dengan pendekatan blok rendah menurut Ancelotti harus diimbangi dengan permainan lebih agresif untuk mencoba menggunakan bola ketika memilikinya dan mencoba peruntungan dengan berharap penjaga gawang di waktu-waktu tertentu mengirim umpan panjang ke lini depan.
Kelima, Ancelotti menandaskan sebenarnya strategi seperti itu sudah biasa dilakukan para pemain Real Madrid, tetapi untuk laga kali ini, hal itu tidak terjadi karena para pemain Real Madrid harus benar-benar berjuang melawan tekanan tinggi lawan.
Keenam, setelah laga pada leg pertama, Real Madrid harus bersiap menghadapi laga leg kedua di markas Real Madrid, Stadion Santiago Bernabéu dan Real Madrid tidak khawatir lag soal aturan gol tandang (karena memang sudah dihapus), dan itu bisa membantu Madrid karena pada leg 1 tidak mencetak gol.
Ketujuh, PSG jelas memiliki sedikit keuntungan karena
menang tipis pada laga leg pertama, dan berharap itu tidak cukup
membantu dalam pertandingan di Bernabéu. Real Madrid optimis karena laga
leg kedua selain dengan 11 pemain, juga mendapat dukungan 50.000
penggemar di dalam Bernabéu, sehingga harus optimis.