Menang Meyakinkan Kontra Brentford, Inilah Strategi yang Diterapkan Liverpool


Liverpool berhasil merangsek ke peringkat kedua klasemen sementara Liga Premier 2021-2022 setelah berhasil mengalahkan Brentford 3-0 di Anfield pada Minggu, 16 Januari 2022, berkat tiga gol tanpa balas dari Fabinho (44'), Alex Oxlade-Chamberlain (69') dan Takumi Minamino (77').

Fabinho membuat pendukung Liverpool lega ketika berhasil membuka keunggulan tepat sebelum jeda untuk The Reds, yang menerima bola sepak pojok kemudian mengkonversi dengan sundulan jarak dekat dari tiang gawang.

Alex Oxlade-Chamberlain mampu menggandakan keunggulan pada menit ke-69 ketika berhasil mengkonversi umpan silang Andy Robertson menjadi gol dengan memanfaatkan sundulan kepalanya yang mengarah ke depan menyambut datangnya umpan.

Gol ketiga Liverpool datang dari Takumi Minamino ketika dimasukkan dari bangku cadangan setelah upaya yang dilakukan Roberto Firmino untuk merebut kembali penguasaan bola dari tendangan gawang Brentford.

Hasil laga ini sekaligus membuat Liverpool melompati Chelsea pada klasemen sementara dan semakin mendekati Manchester City sebagai pemuncak klasemen meski masih terpaut 11 poin, namun masih menyisakan satu pertandingan dibanding Manchester City ataupun Chelsea.

 

Strategi Kontra Brentford

Pada laga menghadapi Brentford, Liverpool menerapkan beberapa strategi berdasarkan pengalaman formasi menghadapi Arsenal di Anfield yang berakhir deadlock tanpa gol ataupun berdasarkan perkembangan laga di lapangan.

Pertama, menjelang laga ketika menyusun skuad, Jurgen Klopp telah melakukan perombakan kecil terhadap skuad dibanding ketika menghadapi Arsenal, dengan Curtis Jones dan Oxlade-Chamberlain menggantikan James Milner dan Minamino.

Sebagaimana diketahui susunan line up Starting XI kontra Brentford, terdiri dari:  Alisson, Alexander-Arnold, Matip, Van Dijk, Robertson, Fabinho, Henderson, Jones, Oxlade-Chamberlain, Jota, Firmino, dengan pemain cadangan: Kelleher, Konate, Milner, Gomez, Minamino, Tsimikas, Gordon, Williams, Morton.

Kedua, ketika laga berlangsung Liverpool harus memastikan mampu mengontrol pertandingan apabila menginginkan kemenangan.  Tetapi itu bukan perkara mudah mengingat  menurut Klopp, cara Brentford bermain melawan Liverpool benar-benar tidak nyaman.

Jurgen Klopp menyebut, "Untuk mengontrol permainan sangat sulit karena ada begitu banyak  sundulan, sundulan, sundulan, sundulan, sundulan..... Anda harus menurunkan bola ke lantai dan dari sana Anda harus bermain, jadi ini sangat sulit...".

Ketiga, salah satu alternatif untuk mendapatkan gol adalah dengan memanfaatkan bola-bola mati, baik dari tendangan sudut maupun pelanggaran oleh pemain lawan.  Liverpool dinilai Klopp memiliki peluang dan keunggulan untuk itu, sehingga harus dimaksimalkan.  

Sang manajer berujar, "...mencetak gol di atas itu melalui bola mati, yang sangat membantu karena bola mati melawan Arsenal sangat buruk. Hari ini mereka sangat bagus dan kami harus mempertahankannya – itu akan sangat membantu".

Keempat, menghadapi tim yang dinilai sangat bagus dalam bertahan dengan lima pemain di belakang, tiga bek tengah yang besar, lini tengah yang kokoh, dan dua striker yang dinilai sangat bagus, Liverpool harus bersabar untuk akhirnya berhasil membuat terobosan yang berbuah gol pertama.

Andy Robertson menyebut, "Jadi kami tahu itu akan sulit, kami tahu kami harus bersabar dan itu hanya mencoba untuk mendapatkan terobosan itu".

Kelima, untuk mengantisipasi serangan balik andalan Brentford sebagai konsekuensi dari strategi penebalan pertahanan Brentford yang sangat kuat dan sulit ditembus, sejak awal sudah direncanakan untuk menjaga garis pertahanan Liverpool memungkinkan terjadinya jebakan offside bagi striker lawan.

Andy Robertson berujar, "Sepertinya mereka memiliki beberapa peluang tetapi banyak dari mereka yang offside ketika hakim garis memasang benderanya terlambat...., striker mereka terus terjebak offside dan itulah rencananya.". 

Keenam, untuk menjaga Liverpool tidak tergelincir dalam mengejar poin maksimal, pada setiap laga harus dipastikan setiap skuad bermain tetap disiplin dan fokus pada strategi yang direncanakan dan pada perkembangan laga di lapangan.

Andy Robertson mengungkapkan, "bermain melawan tim yang sangat bagus dalam bertahan....kami tahu itu akan sulit .....tetapi kami harus tetap berpegang pada apa yang telah kami latih, apa yang telah kami rencanakan dan untungnya kami mendapat terobosan tepat sebelum jeda".


Daftar Ketersediaan Pemain

Pasca laga kontra Brentford, daftar pemain yang mengalami cedera bertambah satu pemain, Alex Oxlade-Chamberlain, yang mengalami masalah pergelangan kaki sehingga memaksa pemain No.15 itu keluar setelah 74 menit kemenangan Liverpool atas Brentford.

Sebelumnya diketahui setidaknya ada 4 (empat) pemain cedera, di antaranya Thiago Alcantara, Divock Origi, Nathaniel Phillips dan Harvey Elliott.

Thiago Alcantara bermasalah dengan pinggul, Divock Origi masih bergelut dengan cedera pergelangan kaki, Nathaniel Phillips masih belum pulih dari cedera tulang pipi, dan Harvey Elliott masih tersandera dengan cedera pergelangan kaki yang serius.

Selain itu, setelah berpartisipasi dalam laga kontra Chelsea pada 2 Januari 2022 lalu,  tiga pemain asal Afrika, yakni Naby Keita, Sadio Mane  dan Mohamed Salah  harus bergabung dengan timnas negaranya untuk kompetisi Piala Afrika, yang babak penyisihan grup kompetisi tersebut dimulai pada 9 Januari 2020.