Real Madrid harus puas dengan hasil satu poin ketika hanya mampu bermain imbang kontra Elche pada putaran pekan ke-22 laga La Liga Spanyol, setelah bermain 90 menit penuh dan harus berakhir dengan skor sama 2 : 2.
Tampaknya Elche menjadi tim La Liga Spanyol yang sangat tangguh bagi Real Madrid, mengingat pada laga sebelumnya Los Blancos juga kesulitan menundukkan perlawanan Elche dalam waktu normal, sehingga dibutuhkan waktu 2 x 15 menit untuk memastikan kemenangan Madrid.
Baik pada laga sebelumnya yang berakhir dengan kemenangan Real Madrid maupun pada laga terakhir dengan hasil skor sama, Real Madrid harus menderita kebobolan terlebih dahulu, sebelum akhirnya mampu membuka keunggulan.
Carlo Ancelotti sendiri sebelum laga mengakui, "Mereka dalam kondisi bagus dan kami merasa sulit untuk mengalahkan mereka di Copa", sebagai penegas betapa tangguhnya lawan yang dihadapi Real Madrid dalam laga pekan ke-22 La Liga tersebut.
Berdasarkan fakta statistik pada laga ini bagi Elche ketika menghadapi Real Madrid di Santiago Bernabéu, menunjukkan bahwa hanya butuh 3 kali percobaan serangan bola ke arah gawang untuk mendapatkan konversi dua gol, sebuah permainan yang sangat efisien.
Bagi Madrid sendiri, untuk mendapatkan dua gol harus melalui 23 kali percobaan tendangan, dengan 8 kali mengarah ke gawang dan baru 2 kali terkonversi menjadi gol. Artinya, kualitas serangan ke arah gawang oleh Elche jauh lebih baik dibanding Real Madrid.
Apabila ditilik dari sisi bagaimana gol Elche tercipta, maka sesungguhnya kedua gol tersebut tercipta berkat kemampuan positioning pemain lawan di depan gawang dan positioning untuk mengarahkan bola ke gawang. Sementara, lini pertahanan Real Madrid lengah mengantisipasi hal ini.
Lihat saja bagaimana gol pertama tercipta dari umpan silang yang dikonversi menjadi gol berkat sundulan kepala striker Elche, Lucas Boyé. Praktis, posisi Lucas Boyé dalam keadaan terlalu bebas tanpa kawalan pemain Real Madrid.
Demikian juga gol kedua Elche, yang terjadi berkat kejelian pemain sayap Elche, Pere Milla yang melihat ruang kosong tidak terjaga di sebelah kanan dari sisi serangan Elche (sisi kiri pertahanan Madrid), sehingga mampu cukup leluasa melesakkan bola ke sisi jauh tiang gawang.
Sementara itu, dua gol Real Madrid baru tercipta pada menit ke-82 berkat tendangan penalti Luka Modrić dan sundulan kepala Éder Militão pada menit ke-90 + 2 memanfaatkan bola sepak pojok dari VinÃcius Júnior. Sementara itu, eksekusi penalti Benzema di babak pertama berakhir dengan kegagalan.
Terlepas dari fakta tersebut, strategi penguasaan bola (dominated possession) yang dimainkan Real Madrid berhadapan dengan strategi tekanan tinggi (pressed high up) dikombinasikan dengan pertahanan ketat yang dimainkan Elche pada akhirnya harus puas dengan berbagi poin.