Arsenal Meratapi Kartu Merah, Guardiola Merasa Diuntungkan


Pertarungan dari laga dua tim pada putaran Liga Prermier Inggris Sabtu dini hari (1 Januari 2022) menjadi bagian dari sebuah tontonan yang cukup menarik sekaligus dramatis.  Laga yang menyajikan pertarungan tuan rumah Arsenal yang menjamu tamunya, Manchester City.

Bagaimana tidak menarik, Arsenal praktis menguasai pertandingan pada babak pertama dan unggul satu gol sebagai pembeda tuan rumah terhadap tamunya yang menjadi penanda keunggulan pada babak pertama. 

Gol Arsenal bermula dari kontrol bola Ben White dan menjadi motor serangan balik, berpindah dari kaki ke kaki pemain Arsenal hingga berhasil dikuasai Kieran Tierney yang mengumpankannya ke dalam kotak penalti, kemudian disambut Saka yang tidak perlu menunggu lama langsung melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi Ederson. 

Namun ternyata, keadaan berbalik terjadi pada babak kedua.  Arsenal harus menerima kenyataan tunduk pada tamunya setelah kemasukan dua gol pada babak kedua, sehingga skor hasil akhir pertandingan yang beda tipis 1 : 2 untuk kemenangan Manchester City.

Manchester City mulai menemukan permainan untuk menguasai jalannya pertandingan ketika Granit Xhaka dinilai telah menjatuhkan Bernardo Silva di kotak penalti. Eksekusi penalti Riyad Mahrez sukses, dan mengubah kedudukan menjadi 1 :  1.

Kejadian dramatis mengiringi keputusan hukuman penalti untuk Arsenal, ketika para pemain Arsenal merespon dengan sangat marah dengan keputusan wasit tersebut, hingga membuat Gabriel Magalhaes mendapat kartu merah karena dua pelanggaran kartu kuning. 

Laga setelahnya berlangsung sengit karena tim asuhan Pep Guardiola terus menekan Arsenal, yang akhirnya berbuah gol kedua melalui Rodri pada injury time usai memanfaatkan umpan De Bruyne, sehingga skor berubah menjadi 1 :  2 untuk Manchester City.

Apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan terutama pada babak kedua dinilai secara berbeda oleh kedua tim. Tentu saja bagi Arsenal keputusan yang merugikan dinilai tidak perlu diambil oleh wasit, sedang bagi Manchester City, laga tersebut menguntungkan pihaknya.

Albert Stuivenberg yang berada di pinggir lapangan menggantikan Mikel Arteta karena harus absen pada laga tersebut, setelah dinyatakan positif Covid menyebut, "Tentu saja, ada beberapa momen dalam permainan yang menurut saya menentukan permainan. Anda memiliki momen pertama dengan Odegaard di babak pertama yang saya pikir adalah penalti yang jelas, tetapi setidaknya ada momen bagi wasit untuk memeriksa...".

Lebih lanjut Stuivenberg menegaskan, ".....dan kemudian itu terjadi di babak kedua untuk penalti mereka yang tidak benar-benar konsisten. Kemudian tentu saja kartu merah adalah momen penting setelah itu, tapi jujur ​​saja, kami masih memiliki performa yang sangat bagus melawan tim yang sangat kuat dalam cara kami bertahan dengan 10 pemain. Berakhir di saat-saat terakhir dengan nol poin sangat membuat frustrasi". 

Bagi Arsenal, Manchester City dianugerahi penalti kontroversial, Gabriel Martinelli yang gagal mencetak gol terbuka dan kemudian dalam beberapa menit diusir keluar lapangan, dan pada akhirnya upaya bertahan 10 pemain Arsenal melawan 11 pemain Manchester City menjadi sia-sia ketika Rodri mencetak gol di masa injury time.

Sementara itu, Pep Guardiola memuji karakter dan daya tahan para pemainnya saat menandai pertandingan pertama di tahun 2022 dengan mencatatkan kemenangan dramatis 2-1 di markas Arsenal untuk menjadikannya 11 kemenangan Liga Primer secara berturut-turut.

Guardiola menegaskan, “Kami memiliki banyak kasus dari COVID musim ini dan cedera. Phil Foden, Kyle hari ini dan Rodri hari pertama sejak waktu COVID.  Periode ini kami sangat lelah, secara mental dan fisik. Arsenal lebih baik hari ini, tetapi sepak bola terjadi dalam situasi ini, terkadang datang di pihak kami".