Tantang Hegemoni Regional Tiongkok, Jerman Berencana Kirim Kekuatan Tempur Ke Australia


Sudah menjadi masalah yang mengemuka cukup lama ketika Tiongkok menghadapi tudingan sedang mengembangkan kebijakan ekspansif yang disokong kekuatan militer di Laut China Selatan (South China Sea), yang akhirnya memanaskan hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat dan para negara mintarnya di Barat (Eropa).

Kebijakan Tiongkok yang terlihat mencoba mengembangkan kebijakan untuk memastikan dominasi kepentingan terororialnya atas sebagian besar Laut China Selatan, cukup meresahkan beberapa negara tetangga yang terlibat konflik perbatasan, seperti Filipina, Vietnam dan Thailand.

Dalam beberapa insiden, tampak Tiongkok sedang mengembangkan pangkalan militer di beberapa titik pulau di kawasan Laut China Selatan dan itu menambah ketegangan dantara Tiongkok dengan AS, Eropa dan negara-negara yang berpotensi dirugikan secara teritorial.

Merespon hal ini, Amerika Serikat secara resmi menolak "klaim ilegal" China, yang diputuskan oleh pengadilan internasional 2016 tidak memiliki dasar hukum atas sebagian besar laut yang diperebutkan dan telah mengkritiknya karena upaya militerisasi.  AS telah secara teratur mengirim kapal perang melalui wilayah tersebut untuk menantang klaim. 

Terlebih belakangan ini, ketika Inggris berhasil mengembangkan dan membangun Kapal Induk HMS Queen Elizabeth yang diperkirakan menjalani misi resminya tahun 2020, direncanakan akan melakukan perjalanan yang melintasi Laut Cina Selatan.  Minggu ini (Oktober 2021), kapal induk HMS Queen Elizabeth bergabung dengan fregat Belanda HNLMS Evertsen di Singapura sebagai bagian dari latihan Grup Serangan Kapal Induk Inggris di Laut Cina Selatan.

Jerman, sebagai salah satu kekuatan negara maju di Eropa akhirnya turut berpartisipasi dalam kampanye ini, meski sesungguhnya memiliki kepentingan ekonomi cukup kuat di Tiongkok, mengingat Tiongkok menjadi salah satu pasar terbesar bagi produk otomotifnya, seperti mobil Volkswagen, BMW dan Marchedes Benz.

Media Eurasiantimes 4 hari lalu (7 November 2021) mengabarkan Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) berencana mengirim pesawat tempur, tanker, dan pesawat angkut ke latihan Pitch Black Australia, yang dijadwalkan pada 5-23 September 2022. Enam jet Eurofighter, tiga tanker Airbus A330, dan tiga jet kargo A400M akan dikerahkan. oleh Luftwaffe, sebutan untuk Angkatan Udara Jerman.

Eurasiantimes yang mengutip Defense News menyebut Kepala Staf Angkatan Udara Letnan Jenderal Ingo Gerhartz, mengatakan, “Jerman siap memainkan peran yang lebih besar di kawasan Indo-Pasifik, dan akan memulai ini pada musim gugur mendatang sebelum mengembangkan rencana penempatan jangka panjang yang lebih besar.".

Ditegaskan pula bahwa salah satu tujuan utama Jerman adalah untuk memperluas kerangka kerja sama internasional, khususnya dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang ingin bekerja sama erat dengan Jerman dalam jangka panjang. Pada Desember 2020, di bawah Kepresidenan Jerman di Dewan Uni Eropa, hubungan UE-ASEAN  dipromosikan  menjadi kemitraan strategis.

Artikel Terkait