Skenario Rumit Bagi Milan untuk Lolos, Ini Tujuh Statistik yang Menghibur



AC Milan merangkai asa (harapan) untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2021-2022, ketika mendapatkan kemenangan dengan skor tipis 1 : 0 dalam laga tandang kontra Atletico Madrid, yang berlangsung di Estadio Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol pada hari Kamis, 25 November 2021 wib dini hari.

Berkat sundulan Messias di menit-menit terakhir laga kontra Atletico Madrid, Milan berhasil memastikan kemenangan 1-0, yang sekaligus membuka pintu harapan untuk lolos kualifikasi ke babak 16 besar, tetapi semuanya akan tergantung dari hasil sisa laga pada matchday terakhir babak group.

Kemenangan AC Milan atas Atletico Madrid membuat Rossoneri mendapatkan poin yang sama dengan Atlético Madrid, tetapi unggul selisih gol sehingga berada di peringkat ketiga, di bawah Porto. Nasib Rossoneri berikutnya ditentukan oleh hasil laga kontra Liverpool.
 
Sejatinya, kemenangan kontra Liverpool saja tentu tidak akan cukup bagi Rossoneri untuk memastikan lolos babak selanjutnya di Liga Champions. Pada laga lainnya, Porto juga harus tidak menang. Skenario ini memang terasa sulit, tetapi tidak sepenuhnya menjadi mustahil.
 
Melalui kemenangan atas Liverpool di San Siro bagi Rossoneri, maka akan membuka pintu utama bagi peluang lolos. Namun, hasil ini mungkin tidak cukup sehingga perlu mempertimbangkan hasil laga lainnya di Grup B, antara Porto kontra Atlético.

Hal ini mengingat perolehan poin dan selisih gol sebelum laga putaran terakhir untuk masing-masing tim di Group B Liga Champions 2021-2022 menunjukkan Liverpool mengumpulkan 15 poin (selisih gol: 10), Porto mengumpulkan 5 poin (selisih gol: 5), AC Milan mengumpulkan 4 poin (selisih gol: 2), dan Atlético Madrid mengumpulkan 4 poin (selisih gol: 3).
 
Milan harus mampu mengalahkan Liverpool di San Siro dan sekaligus berharap Porto tidak mampu mengalahkan Atlético Madrid. Hasil imbang Porto kontra Atletico Madrid dan di sisi lain, kemenangan mampu diraih Rossoneri, maka akan membuat AC Milan lolos ke babak 16 besar. 
 
Namun, jika fakta hasil pertandingan nantinya Atlético Madrid yang menang, maka aturan baru menurut Pasal 17 peraturan Liga Champions UEFA (Kesetaraan poin di babak penyisihan grup) akan berlaku, maka pertama menyangkut rekor head to head dari kedua tim. 
 
Kedua tim memiliki masing-masing satu kemenangan serta selisih gol yang sama dalam pertandingan head to head (2-2), dimana aturan gol tandang sudah tidak berlaku lagi.  Mengingat dari sisi ini sama, maka akan dipertimbangkan selisih gol secara keseluruhan, yang saat ini menguntungkan AC Milan (-2) sedangkan Atlético Madrid (-3). 
 
Apabila nantinya selisih gol secara keseluruhan dari kedua tim sama pada akhir putaran laga, maka akan ditentukan oleh gol keseluruhan yang dicetak di babak grup, dimana saat ini AC Milan memiliki 5 gol dan Atletico Madrid 4 gol. 
 
Akan tetapi apabila angka tersebut juga akhirnya seimbang, maka faktor penentu baru yang dijadikan pertimbangan adalah jumlah gol tandang yang dicetak di babak grup, dimana saat AC Milan 3 gol lawan 2 gol untuk Atletico Madrid, tetapi Atlético Madrid dapat saja mengubah ini ketika laga kontra Porto usai digelar.

Terlepas dari rumitnya skenario peluang lolosnya AC Milan ke babak selanjutnya Liga Champions, kemenangan yang sudah diraih atas Atletico Madrid melahirkan fakta statistik yang keluar dari pertandingan mendebarkan di Madrid.
 
Pertama, setelah sebelumnya kalah dalam tiga pertandingan terakhir melawan Atlético Madrid, AC Milan telah memenangkan pertandingan pertamanya melawan tim Spanyol di Liga Champions, juga menjaga clean sheet dalam prosesnya.

Kedua, sebelum AC Milan, tim Italia terakhir yang menang tandang melawan Atlético Madrid di kompetisi Eropa adalah Parma di Piala UEFA, pada April 1999 (3-1).

Ketiga, Junior Messias mencetak gol dengan tembakan pertamanya untuk AC Milan. Sebelum Messias, pemain Brasil AC Milan terakhir yang mencetak gol di Liga Champions adalah Kaká, yang juga mencetak gol ke gawang Atlético Madrid.

Keempat, gol Messias Junior di 86'26" adalah yang terbaru yang dicetak AC Milan di Liga Champions sejak Mario Balotelli mencetak gol pada 93'10" melawan Ajax pada Oktober 2013.
 
Kelima, AC Milan mencatatkan clean sheet melawan tim Spanyol di Liga Champions untuk pertama kalinya sejak April 2006, ketika melakukannya melawan Barcelona. Rossoneri juga memenangkan pertandingan Liga Champions melawan tim Spanyol untuk pertama kalinya sejak Februari 2013, ketika mengalahkan Barcelona 2-0.

Keenam, setelah dua kali seri dan lima kali kalah, AC Milan telah memenangkan pertandingan Liga Champions untuk pertama kalinya sejak November 2013, ketika mengalahkan Celtic.

Ketujuh, AC Milan hanya kebobolan dua tembakan di 45 menit pertama. Terakhir kali Milan membiarkan upaya lawan lebih sedikit ke gawang (satu) di babak pertama pertandingan Liga Champions adalah pada Desember 2007, melawan Celtic.