Papan klasemen sementara telah menunjukkan bahwa Bayern Munich sudah memastikan diri menjadi salah satu kandidat yang lolos dari ketersediaan dua jatah klub dari Grup E. Meski Dynamo Kyiv masih memiliki peluang untuk lolos, namun hal itu tampaknya merupakan skenario yang menurut kalkulasi agak tidak mungkin.
Kondisi ini membuat perebutan posisi untuk lolos bagi Barca dan Benfica menjadi menarik. Sebagaimana diketahui, Barcelona memasuki dua pertandingan terakhir dengan enam poin, sementara itu Benfica bermodalkan empat poin hingga saat ini. Artinya, kemenangan Barca pada laga ini akan menjamin Barca lolos ke enam belas besar.
Ketika mendapatkan hasil imbang, maka Barcelona akan mempertahankan keunggulan dua gol. Tetapi berikutnya harus memenangkan pertandingan terakhir kontra Munich, karena Benfica masih bisa meraih tempat kedua dengan mengalahkan Dynamo.
Skenario paling buruk, ketika mendapati kekalahan, maka akan membuat Barcelona harus berhadapan dengan risiko tergusur, karena akan tertinggal satu poin di belakang Benfica dan menghadapi pertandingan yang lebih sulit di hari terakhir, melakukan laga tandang ke Bayern Munich, dan sebagai lawan kandang melawan Dynamo Kyiv.
Sebagaimana pada laga yang telah berlangsung sebelumnya, pada laga Derby kontra Espanyol, selama debut yang mendebarkan bagi awal karier di Barcelona, pelatih yang merupakan gelandang legendaris La Masia itu mendukung bakat muda Barcelona yang baru muncul.
Line-up pertamanya memiliki keunggulan lokal karena delapan dari sebelas starter adalah pemain yang berasal dari jajaran junior FC Barcelona. Mereka adalah Scar Mingueza, Gerard Piqué, Eric Garcia, Jordi Alba, Sergio Busquets, Nico, Gavi dan Ilias Akhomach.
Sepuluh pemain dari La Masia terlibat dalam kemenangan melawan Espanyol. Tidak termasuk kapten, Sergio, Piqué dan Jordi Alba, tujuh pemain lainnya saat laga kontra Espanyol semuanya berusia di bawah 22 tahun dengan masa depan yang menjanjikan.
Sebut saja Akhomach (17), Gavi (17), Nico dan Abde (19), Eric Garcia (20), Riqui Puig dan Mingueza (22 tahun). Bahkan dua pemain muda lainnya juga terlibat: Ronald Araujo (22), yang meski tidak melalui La Masia, menghabiskan dua musim bersama Barça B, dan Demir (18).
Xavi's Barça - bakat dewasa sebelum waktunya, dengan fokus khusus pada pemain lokal, menegaskan filosofi pelatih baru Xavi Hernández, yang tampaknya dalam berbagai pertandingan mendatang menunjukkan komitmen bahwa La Masia akan tetap menonjol. Sebuah kunci dari DNA Barça sejak Johan Cruyff mengambil alih, yang mewakili garis depan Barça di masa depan.