Andalkan Serangan Balik Hadapi Tekanan City, Everton Kehilangan Ketenangan dan Akurasi

Manchester City sukses merengkuh 3 poin pada laga kandang di Etihad ketika harus menjamu Everton pada laga Liga Primier Inggris yang memasuki putaran pekan ke-12, sekaligus mengamankan posisi kedua di klasemen sementara di bawah Chelsea dan di atas Liverpool.

Everton, yang tanpa diperkuat pemain pilihan pertama dengan nomor punggung 9 Dominic Calvert-Lewin dan gelandang Abdoulaye Doucoure harus melawan tim Pep Guardiola, akhirnya harus puas tetap berada di urutan ke-11 di klasemen Liga Premier.  

Tim asuhan Manajer Benitez itu harus mengakui kekalahan yang cukup menyakitkan dalam pertandingan pertama setelah jeda internasional bulan ini, dengan skor telak 0-3 dari juara bertahan Manchester City pada laga hari Minggu.

Benitez yang mengamati secara penuh permainan anak asuhnya, menyadari bahwa Everton kehilangan ketenangan dan ketepatan dalam serangan balik melawan permainan menekan yang diperagakan City, dan tidak terbantu oleh penarikan paksa penyerang Demarai Gray setelah pertandingan baru berjalan 17 menit.

Penampilan Everton yang mantap dan terorganisir di Stadion Etihad pada awal laga, akhirnya tidak berarti apa-apa setelah Manchester City memecahkan perlawanan tim tamu dengan dua gol dalam 11 menit pada laga babak pertama.

Selain itu, Everton mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari kurungan permainan setengah lapangan sendiri tanpa dorongan dan kecepatan Gray, yang segera memberi isyarat tengah mengalami cedera otot setelah melakukan operan sekitar menit ke- 17 dan digantikan oleh Alex Iwobi. 

Secara keseluruhan, dominasi permainan City tak terbantahkan 78% berbanding 22% untuk Everton, akurasi umpan pun jauh lebih tinggi dibanding Everton, 93% untuk City berbanding hanya 69% untuk Everton, dengan percobaan tendangan 17 kali dan 7 kalinya mengarah ke gawang bagi City, sedang Everton hanya mampu melakukan percobaan tendangan 4 kali, dengan satu kali saja yang mengarah ke gawang.

Namun menyakitkan bagi Everton, ketika penjaga gawangnya dipaksa memungut bola dari dalam jala.  pemain penyerang Manchester City, Raheem Sterling melepaskan tembakan melewati Pickford setelah penyerang itu mendapat umpan dari bek kiri City Joao Cancelo.

Tak sampai di situ, gol kedua City tercipta pada menit 55, melalui tendangan kaki kanan yang eksplosif dari Rodri, yang berposisi di gelandang tengah. Everton sebenarnya mampu mengamankan setengah areanya, tetapi ketika bola berlari ke Spanyol sekitar 25 meter, ia melepaskan tembakan blockbuster yang cukup keras ke sudut kiri atas.

Gol ketiga tuan rumah sekaligus gol pamungkas terjadi ketika serangan pemain lini tengah Ikay Gundogan yang terjadi pada menit ke-86. Pemain Jerman mengarahkan umpan bola rendah ke Cole Palmer, yang kemudian memantul ke arah Bernardo Silva, yang menyodok bola ke gawang yang dijaga Jordan Pickford.

Pada menit-menit sepertiga terakhir, Everton tetap berusaha keras dan disiplin menggerakkan bola dengan baik. Richarlison melakukan percobaan, tetapi terjadi kesalahan ketika  tendangan volinya melesat akrobatik, dan ada upaya lainnya dari Demarai Gray dan Anthony Gordon, namun berhasil diblokir oleh lini pertahanan City.