Sebuah Skenario: Barca Harus Menang di Munich, Jika Benfica Tundukkan Dynamo Kyiv


Lanjutan pertandingan Liga Champions Group E berakhir imbang antara Barcelona yang menjamu Benfica, berlangsung dalam laga yang ketat, mengingat kedua tim tidak sanggup menciptakan gol dan sama-sama memiliki 3 kali tendangan yang mengarah ke gawang, meski Barca memiliki kesempatan percobaan tendangan yang jauh lebih banyak 14 kali berbanding hanya 7 kali untuk Benfica.

Kondisi semacam ini sudah diprediksi sang pelatih Barca, Xavi Hernandez yang menyebut “Laga kontra Benfica akan menjadi pertandingan yang sulit, karena menghadapi tim hebat dengan pelatih top yang sangat berpengalaman. Benfica adalah tim yang sangat mengandalkan fisik dengan penyerang yang sangat bagus. Pertandingan Liga Champions akan berlangsung intens dan dimainkan dengan kecepatan tinggi, tetapi kami siap bersaing dan kemenangan akan membawa kami ke babak 16 besar”.

Sementara itu dalam laga ini, Barça diharuskan mampu mengalahkan Benfica untuk memastikan tempat di babak 16 besar, tetapi dengan hasil laga yang berakhir dengan skor imbang 0 : 0, sehingga belum bisa diputuskan tim runner up yang lolos dari Group E hingga 8 Desember, yakni ketika Barça harus bertandang ke Bayern Munich dan Benfica menjamu Dynamo Kyiv.

Pasca laga yang hanya mampu mengamankan satu poin tersebut, Xavi berujar, "Performa tim sempurna", namun di sisi lain masih menyayangkan minimnya ketajaman lini depan dan tetap yakin dengan peluang skuad Barca untuk masuk ke babak 16 besar.  Sementara, Ronald Araujo menegaskan, "....kami bagus dalam bertahan tapi kami hanya kekurangan gol".

Pada laga berikutnya, yang harus dilakukan Blaugrana untuk memastikan lolos adalah membuat laga kemenangan di Munich pada 8 Desember mendatang, yang akan mampu memastikan untuk membawa Barca ke babak 16 besar. Skenario lainnya yang lebih sulit lagi adalah mengharapkan Benfica tidak mampu mengalahkan Dynamo Keyv.

Bayern Munich sebagai wakil Jerman sudah lolos sebagai juara grup, dan sementara Dynamo Keyv, wakil Ukraina akan finis terbawah apa pun yang terjadi. Jadi ini semua tentang skenario hasil laga dari pertandingan yang diikuti Barça atau Benfica. Siapa pun yang finis kedua dari kedua tim akan lolos ke babak selanjutnya, dan siapa pun yang mengambil posisi ketiga akan turun ke Liga Europa.

Blaugrana pasca laga kontra Benfica pun sesungguhnya masih memiliki keunggulan dua poin atas tim asal Portugal tersebut, yang menjadi kompetitor untuk lolos babak penyisihan Liga Champions Group E. Namun, nasib kedua tim tentu saja tergantung dari perjuangan tim pada laga selanjutnya.

Jika Barcelona mampu meraih kemenangan kontra Beyern Munich, maka hasil laga tiga poin di Allianz Arena tersebut akan membuat Barca lolos dari fase penyisihan group. Namun ini bukan sebuah pekerjaan yang mudah mengingat kekalahan 3-0 dari Munich di Camp Nou pada laga sebelumnya.

Namun, apabila Barca bermain imbang di Munich, maka segalanya akan menjadi rumit. Hal ini mengingat, jika Benfica mengalahkan Dynamo, tim ini akan memiliki poin yang sama dengan Barca dan berkat kemenangan 3-0 atas Barca di Lisbon, maka akan memiliki hasil head-to-head yang lebih baik. 

Barca akan tetap lolos ketika hanya mampu bermain imbang kontra Bayern Munich, jika Benfica, tim asal Portugal itu tidak mampu meraih tiga poin penuh atau gagal menang melawan tim Dynamo yang sejauh ini hanya meraih satu poin dalam kompetisi tersebut.

Skenario terburuk terjadi jika Barca kalah pada laga mendatang kontra Bayern Munich, maka hasil kekalahan ini akan berlaku sama bagi Benfica ketika Barca meraih hasil imbang kontra Munich. Benfica tetap harus mengalahkan Dynamo. Apabila Benfica gagal mengalahkan Dynamo, maka Barca lolos apa pun yang terjadi.

Tetapi pertanyaannya adalah mungkinkah Benfica minimal hanya ditahan imbang oleh tim seperti Dynamo Kyiv, sebuah tim di group E yang sejauh ini tidak mampu meraih satu poin pun selama laga penyisihan berlangsung?  Jika mungkin, maka skenario ditahan imbang atau bahkan kalah di Munich bukan hasil buruk bagi Barca.