Madrid Abadikan Jadi Nama Stadion, inilah Pemain Terbaik Los Blancos Sepanjang Masa

Beragam penghargaan diberikan berbagai entitas organisasi bisnis ataupun nirlaba menjelang akhir tahun 2020 dan berlanjut pada awal tahun 2021 yang diterima klub dan pemain sepakbola profesional menegaskan betapa besarnya perhatian dunia terhadap popularitas olahraga satu ini.

Namun, yang tak kalah penting adalah ketika Real Madrid turut mendapatkan penghargaan bergengsi, demikian juga dengan beberapa pemain topnya, sebenarnya momentum seperti ini kembali mengingatkan pada sosok legenda Los Blancos yang tak diragukan lagi loyalitasnya terhadap klub.

Alfredo Di Stéfano adalah sosok mantan pemain sepakbola profesional yang menorehkan namanya sebagai salah satu legenda Real Madrid karena kontribusi pentingnya selama menjadi pemain piliar Los Blancos dan bahkan setelah pensiun dari pemain.

Torehan perjalanan kariernya ketika masih berlaga sebagai pemain pilar Real Madrid kemudian bergabung bersama Real Madrid dalam peran yang berbeda, membuat salah satu klub raksana Spanyol ini memberikan apresiasi tinggi dengan menamai stadjon Madrid dengan namanya, Stadion Alfredo Di Stéfano.

Sebagaimana dilansir laman resmi Real Madrid, sang legenda bermain untuk Real Madrid antara tahun 1953 dan 1964 dengan kontribusi pentingnya membantu menjadi klub terbaik di dunia. Alfredo Di Stéfano meninggal 7 Juli 2014 lalu  pada usia 88 tahun di Madrid. 

Alfredo Di Stéfano lahir pada 4 Juli 1926 di Buenos Aires (Argentina) dan dianggap sebagai salah satu pesepakbola terbaik sepanjang masa. Di Stéfano adalah satu-satunya pemain dalam sejarah yang memenangkan Ballon d'Or Super. Dia bermain selama 11 musim dengan Real Madrid dan merupakan faktor kunci dalam dominasi klub di dunia.

Bersama Real Madrid ia memenangkan lima Piala Eropa berturut-turut dan satu Piala Interkontinental, dua Piala Latin, delapan Liga, satu Copa de España, satu Pequeña Copa del Mundo dan lima trofi pencetak gol terbanyak liga. 

Selain itu, ia memenangkan dua Ballon d'Ors dan pada tahun 1989 France Football mengakui karirnya dengan satu-satunya Bola Emas Super yang diterima oleh seorang pemain. Di Stéfano adalah pencetak gol tertinggi kedua di klub, dengan 308 gol dalam 396 pertandingan resmi.

Setelah tak lagi menjadi pemain, Alfredo ditunjuk menjadi manajer Los Blancos selama tiga musim dan merupakan kekuatan pendorong dibalik munculnya La Quinta del Buitre. Pada musim 82/83 dan 83/84, para pendukung blanco senang melihat The Arrow di ruang istirahat di Bernabéu. Di 90/91 dia memimpin tim sekali lagi dan memenangkan Piala Super Spanyol.

Bahkan setelah kedatangan Florentino Pérez sebagai Presiden Real Madrid pada tahun 2000, keputusan pertamanya adalah mengangkat Di Stéfano sebagai presiden kehormatan, sebagai pengakuan atas pentingnya dirinya bagi sejarah tim putih. Legenda Madrid menjadi duta klub terbesar di dunia.

Selain itu, bersama dengan Florentino Pérez, sang legenda mengumpulkan Trofi Klub Terbaik Abad ke-20, yang diberikan oleh FIFA. The Arrow akan selalu hadir di Ciudad Real Madrid, karena stadion tempat Castilla memainkan pertandingannya menggunakan namanya.

Gambaran singkat legenda satu ini menegaskan Real Madrid sebagai salah satu klub raksasa Spanyol telah memberikan kontribusi penting lahirnya banyak legenda besar sepakbola, dan sebaliknya legenda sepekola yang lahir dari rahim Los Blancos memiliki kontribusi penting bagi kebesaran klub.


Artikel Terkait