Liverpool Menang Meyakinkan Lawan West Ham, Benarkah Lini Serang Makin Tajam?

Indoline.info berpandangan mengukur ketajaman lini serang bukan sesuatu yang sangat sederhana, karena beberapa hal.  Misalnya, hanya mempertimbangkan jumlah gol yang masuk ke gawang lawan tidak dapat dijadikan ukuran tunggal untuk menilai perkembangan lini serang.

Hal ini mengingat, jumlah gol yang masuk ditentukan tidak hanya oleh faktor tunggal, tetapi juga oleh kualitas permainan tim lawan yang sedang dihadapi dan bagaimana lini belakang lawan menjaga setiap serangan yang berpotensi menjebol gawang.

Oleh karena itu untuk melihat ketajaman lini serang, indoline.info mempertimbangkan faktor dominasi permainan, akurasi umpan, percobaan tendangan ke arah gawang, akurasi tendangan dan gol yang tercipta baik dari sisi Liverpool maupun tim lawan ketika laga berlangsung.

Menilik tabel statistik di atas, kini terlihat jelas bagaimana perkembangan permainan Liverpool pada masa-masa sulit sebelum akhirnya berhasil memperbaiki keadaan di dua laga terakhir, baik pada penguasaan permainan, kinerja lini belakang dan lini serang ketika menghadapi lawan-lawannya.

Praktis dalam berbagai laga tersebut, The Reds memainkan seluruh pertandingan dengan dominasi lewat keunggulan pada penguasaan bola dan akurasi umpan.  Tak satupun tim lawan yang mampu mengungguli Liverpool dalam hal ini, hampir seluruh lawan The Reds mengandalkan serangan balik.  

Namun demikian, hasil akhir dari laga-laga tersebut berkata lain. Sebelum akhirnya memetik hasil positif kontra Tottenham Hotspur dan West Ham, Liverpool justru harus menderita kekalahan atau setidaknya pertandingan berakhir dengan seri.

Fakta beberapa laga Liverpool tersebut tentu saja mengecualikan laga Piala FA ketika melawan Aston Villa dengan keunggulan 4 : 1 untuk Liverpool dan ketika dipaksa mengakui keunggulan Manchester United dengan skor 3 : 2 ketika bertandang ke markas Setan Merah. 

Rekapitulasi data statistik pertandingan di atas menunjukkan permasalahan Liverpool bukan pada penguasaan permainan, tetapi justru terletak pada lini belakang, lini depan atau kombinasi antara kelemahan lini belakang dan kurang tajamnya lini depan.

Kecuali melawan Newcastle, praktis Liverpool memiliki sangat banyak kesempatan melakukan percobaan tendangan ke arah gawang, namun sayangnya akurasinya masih rendah. Fakta ini menandakan lini pertahanan lawan bekerja dengan baik mengantisipasi serangan Liverpool.

Gangguan lini pertahanan lawan sangat menyulitkan pemain lini depan Liverpool memastikan akurasi tendangan untuk tujuan menghasilkan gol di gawang lawan, dan meski akurat pun, gangguan tersebut menyulitkan lini depan The Reds untuk mengkonversikannya menjadi gol.

Pada bagian lain, lini pertahanan Liverpool juga cukup rapuh terutama di sisi kanan ketika sang Kapten Jordan Henderson harus diabsenkan karena cedera ringan, dan ketika dimainkan dalam dua laga terakhir hasil akhirnya menjadi berbeda.

Fakta statistik juga menunjukkan bahwa meski kesempatan percobaan tendangan ke arah gawang tak sebanyak laga-laga sebelumnya, tetapi di dua laga terakhir dengan raihan positif ketika menghadapi Tottenham Hotspur dan West Ham, terjadi perbaikan efektivitas serangan dan dampaknya kesempatan konversi gol juga lebih terbuka lebar.


Artikel Terkait