Satgas TNI Konga UNIFIL 2019 yang Didukung Panser Anoa 6 x 6 Pindad Usai Jalankan Misi

Sebagaimana diketahui bersama, Indonesia dalam konstitusi dasar meegaskan komitmennya dalam pembukaan UUD 1945 untuk ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Sebagai bentuk kebijakan untuk mengimplementasikan isi pembukaan UUD 1945 tersebut secara konkrit, maka Indonesia ikut mengambil peran dengan mengirimkan pasukan perdamaian "Kontingen Garuda" ke negara-negara konflik yang tergabung dalam misi perdamaian PBB.

Pada tahun 2019, Indonesia melalui TNI telah mengirimkan "Kontingen Garuda" Satuan Tugas TNI Konga United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) Chalk 3, dengan jumlah 186 personel di bawah pimpinan Kolonel Inf Leonardo Sebastian.

Misi perdamaian  yang dijalankan selama satu tahun tersebut telah usia ditunaikan , dan personel Satuan Tugas TNI Konga UNIFIL Chalk 3 Tahun 2019 tersebut telah tiba di Tanah Air seusai melaksanakan tugas misi perdamaian di Lebanon, bertempat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (20/1/2021), sebagaimana dilansir dalam laman resmi TNI.

Sejumlah personel Satgas TNI Konga UNIFIL Chalk 3 Tahun 2019 yang tiba di tanah air tersebut terdiri dari 172 personel Satgas Indobatt, dua personel Satgas Military Police Unit (MPU), satu personel Satgas Hospital dan 11 personel Milstaff Seceast.

Selanjutnya, seluruh personel Satgas diberangkatkan menuju hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta didampingi tim dari Satgas Nasional Covid-19 untuk menjalani karantina selama 5 hari sesuai protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sesampainya di hotel, Komandan PMPP TNI, Mayjen TNI Victor Simatupang menyampaikan bahwa tugas yang diemban Kontingen Garuda sangat sarat dengan misi kebangsaan, karena tugas tersebut tidak hanya terkait aspek militer, tetapi juga aspek politik, diplomasi maupun budaya.

Sebagai catatan, selama menjalankan tugas misi perdamaian di negara konflik, personel pasukan peramaian "Kontingen Garuda" dari Indonesia tersebut dilengkapi dengan kendaraan lapis baja produksi industri pertahanan dalam negeri, panser Anoa 6 x 6. 

Pindad sendiri memproduksi enam varian Anoa 6 x 6, yang terdiri dari Anoa 6 x 6 Mortar, Anoa 6 x 6 Command, Anoa 6 x 6 Amphibious, Anoa 6 x6 Recovery, Anoa 6 x 6 APC (Armoured Carier), Anoa 6 x 6 Ambulance, dan Anoa 6 x 6 Logistics.

Setidaknya hingga saat ini, Pindad telah memproduksi Panser Anoa 6 x 6 untuk kepentingan mendukung tiga misi pasukan perdamaian di bawah naungan PBB, yakni misi UNAMID di Sudan, UNIFIL di Lebanon, serta terakhir misi MINUSCA di Afrika Tengah.


Artikel Terkait