Metode GlobalFirePower Menilai Kekuatan Militer Negara di Dunia

GlobalFirePower sebuah lembaga survei kekuatan militer negara-negara di dunia secara berkala mumpublikasikan pemeringkatan negara berdasarkan indeks kekuatan militer yang dimiliki, yang sebagaimana sebelumnya pada tahun ini publikasi dilakukan pada awal Januari 2021.

Pemeringkatan dilakukan terhadap 138 negara di dunia dari 193 negara secara keseluruhan, plus dimana dua entittas Vatikan dan Palestina dilabeli sebagai negara pengamat dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hasil pemeringkatan tahun 2021 ini, tetap memposisikan Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok  konsisten menjadi tiga negara teratas dalam kekuatan militernya tanpa ada perubahan berarti dari tahun sebelumnya, meski persaingan sengit telah terjadi di antara ketiganya.

Melalui metode yang sama, GlobalFirePower menempatkan Indonesia berada di peringkat 16 secara global, peringkat kesemblian dari seluruh negara di kawasan Asia, dan peringkat pertama di kawasan Asia Tenggara.  Posisi ini tidak bergeser dari tahun sebelumnya.

Pada laman resminya, GlobalFirePower menjelaskan bahwa Peringkat GlobalFirePower menggunakan lebih dari 50 indikator spesifik untuk menentukan skor PowerIndex ('PwrIndx') suatu negara dengan kategori mulai dari kekuatan militer dan keuangan hingga kemampuan logistik dan geografi.

Formula yang dikembangkan GlobalFirePower bersifat unik memungkinkan negara-negara yang lebih kecil, lebih berteknologi maju, bersaing dengan yang lebih besar, kurang berkembang dan koreksi khusus, dalam bentuk bonus dan penalti, diterapkan untuk lebih menyempurnakan daftar tahunan.

Melihat semua indikator yang dipertimbangkan GolbalFirePower, maka sesungguhnya pendekatan survei ini mengacu pada kekuatan militer yang berfokus pada kekuatan pertahanan defensif dan mengakomodasi pendekatan pertahanan semesta komprehensif.

Hal ini mengingat pemeringkatan itu dibuat dengan mempertimbangkan aspek sumber daya manusia (semesta) dan geografi (berarti defensif), di samping dukungan sumber daya militer dan non militer lainnya seperti finansial, sumber daya alam dan logistik.

Secara keseluruhan, ada delapan faktor atau variabel yang menjadi pertimbangan utama GlobalFirePower dalam memberikan peringkat pada seluruh negara yang disurvei, yang kemudian dari delapan faktor tersebut diturunkan menjadi 48 indikator kunci pengukuran.

Berikut ini adalah delapan faktor beserta jumlah indikatornya, dimana sumber daya manusia (8 indikator), kekuatan udara (9 indikator), kekuatan darat (5 indikator), kekuatan laut (9 indikator), sumber daya alam (3 indikator), logistik (6 indikator), keuangan (4 indikator), geografi (4 indikaror).

Daya dukung sumber daya manusia diukur dari (1) jumlah penduduk, (2) sumber daya manusia yang tersedia, (3) sdm siap diberdayakan, (4) sdm mencapai usia militer per tahun, (5) total personel militer, (6) personel militer aktif, (7) personel cadangan; dan (8) paramiliter.

Kekuatan udara diukur dari (1) total kekuatan, (2) pesawat tempur, (3) pesawat serangan khusus, (4) pesawat transportasi, (5) pesawat latih, (6) pesawat misi khusus, (7) pesawat tanker; (8) helikopter, dan (9) helikopter serang.

Kekuatan darat dilihat dari (1) Tank, (2) Kendaraan lapis baja, (3) Artileri gerak sendiri, (4) Artileri derek, (5) proyektor roket.

Kekuatan laut dipandang dari (1)  total kekuatan, (2) kapal induk, (3) operator helikopter, (4) kapal perusak, (5) kapal fregat, (6) korvet, (7) kapal selam, (8) patroli, dan (9) armada perang ranjau.

Kekuatan sumber daya alam meliputi (1) produksi minyak, (2) konsumsi minyak, dan (3) cadangan minyak yang terbukti.

Kekuatan logistik dilihat dari daya dukung (1) jumlah sdm untuk memproduksi daya dukung militer ketika perang terjadi, (2) kekuatan kapal sipil, (3) terminal dan pelabuhan, (4) jalur jalan raya, (5) jalur kereta api, dan (6) bandara yang tersedia.

Dukungan finansial dilihat dari (1) Anggaran pertahanan, (2) hutang luar negeri, (3) cadangan valuta asing/emas, dan (4) paritas daya beli.

Pendekatan faktor geografi meliputi (1) luas bentang daratan, (2) cakupan garis pantai, (3) batas bersama, (4) saluran air yang dapat digunakan.

Seluruh indikator sejumlah 49 item yang digunakan untuk mengukur kekuatan defensif militer suatu negara dengan pendekatan semesta dan komprehensif tersebut disertakan dengan mempertimbangkan kontribusi positif dan negatifnya.

Misalnya cakupan bentang pantai yang semkain panjang tentu akan mengoreksi negatif kekuatan defensif militer suatu negara.  Indonesia yang memiliki cakupan rentang gariis pantai terpanjang di dunia menderita koreksi negatif atas potensi kekuatan defensif militernya.


Artikel Terkait