Kekuatan Udara Tiongkok dengan Manuver Empat H-6K dan Dua Tu-95 di Laut China Timur

Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok adalah tiga negara dengan kekuatan militer dominan di dunia, dengan Amerika Serikat masih mnejadi kekuatan militer nomor wahid, yang belum tergeser, sedangkan Tiongkok harus puas di posisi tiga besar.

Secara khusus, total kekuatan udara Tiongkok juga masih menempati urutan ketiga dunia, namun secara mengejutkan jumlah armada kekuatan pesawat tempur Tiongkok yang mencapai 1.200 unit justru menempati urutan kedua dunia setelah Amerika Serikat dengan 1.936 unit dan di atas Rusia dengan 789 unit.

Bahkan belum lama ini, sekitar menjelang tutup tahun 2020 tepatnya pada tanggal 22 Desember 2020, kekuatan udara Tiongkok bersama-sama dengan kekuatan udara Rusia melakukan manover bersama di Laut China Timur, sebuah perairan dekat dengan lautan pasifik.

Pesawat Pembom Rusia dan Tiongkok melakukan misi patroli bersama di Pasifik Barat pada 22 Desember 2020, yang sempat memicu kewaspadaan dari kekuatan militer dari negara-negara tetangga seperti Jepang dan Korea Selatan.

Empat H-6K China dan dua Tu-95 Rusia terbang bersama di atas Laut Jepang dan Laut China Timur dalam latihan yang merupakan bagian dari latihan program tahunan kerjasama militer,menuut rilis resmi dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Tiongkok. 

Patroli gabungan itu dilakukan sehari setelah kedua negara terkena sanksi baru dari AS, tetapi Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan misi bersama itu dimaksudkan untuk "mengembangkan dan memperdalam kemitraan komprehensif Rusia-China" dan "tidak ditujukan kepada pihak ketiga mana pun. negara." 

Namun tetap saja,  manuver ini sedikit banyak menimbulkan kewaspadaan beberapa negara di kawasan Asia Timur dekat laut pasifik seperti Jepang dan Korea Selatan yang secara militer dekat dengan Amerika Serikat dan sekutunya di barat, dalam membangun kekuatan militer penyeimbang yang telah lama sebelum ini karena dampak ancaman Korea Utara.


Artikel Terkait