Dua Satgas TNI Kontingen Garuda untuk Misi Perdamaian PBB Diberangkatkan

Mabes TNI kembali memberangkatkan Kontingen Garuda ke negara konflik yang tergabung dalam misi perdamaian PBB.sebagai bagian dari kebijakan Indonesia untuk ikut serta berperan menjaga ketertiban dunia.

Kali ini (18/1/2021), sebagaimana dirlis pada laman resminya, Mabes TNI memberangkatkan dua Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda dengan tujuan penugasan negara yang berbeda, yang masing-masing direncanakan menjalani masa penugasan ke Kongo dan Libanon.

Kedua satuan tersebut adalah Satuan Tugas Kontingen Garuda TNI Batalyon Gerak Cepat (BGC) Mission de l'Organisation des Nations Unies pour la stabilisation en République démocratique du Congo (Monusco) Chalk 1 tahun 2021 dan Satgas Kontingen Garuda TNI United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) Chalk 3 tahun 2020,

Satgas Konga BGC Monusco Chalk 1 sebanyak 205 personel yang terdiri dari 156 personel TNI AD, 38 personel TNI AL, 11 personel TNI AU termasuk di dalamnya 22 personel Wanita TNI dengan pimpinan Kolonel Inf Sandi Kamidianto diberangkatkan ke Konga Afrika Tengah dengan menggunakan pesawat Ethopian Airlines.

Satunya, Satgas UNIFIL Chalk 3 dengan pimpinan Kapten Inf Eko Sugiarto sebanyak 186 personel terdiri dari 109 personel TNI AD, 57 personel TNI AL, 20 personel TNI AU termasuk di dalamnya 20 personel  Wanita TNI diberangkatkan ke Lebanon dengan menggunakan  pesawat Boeing 767-300 ER.

Kedua Satgas tersebut dilepas dalam upacara pemberangkatan yang dipimpin oleh Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor H. Simatupang M.Bus serta dihadiri oleh pejabat di lingkungan PMPP TNI. 

Sebagaimana diketahui tugas yang diemban Kontingen Garuda sangat sarat dengan misi kebangsaan, karena tugas tersebut tidak hanya terkait aspek militer, tetapi juga aspek politik, diplomasi maupun budaya, sebagaimana disampaikan Komandan PMPP TNI, Mayjen TNI Victor Simatupang ketika menyambut kepulangan Satgas TNI Konga UNIFIL 2019.

Selama menjalankan tugas misi perdamaian di negara konflik, personel pasukan peramaian "Kontingen Garuda" dari Indonesia tersebut dilengkapi dengan kendaraan lapis baja produksi industri pertahanan dalam negeri, panser Anoa 6 x 6.


Artikel Terkait