Inilah Cara Madinah Menjadi Bagian dari Salah Satu Kota Tersehat di Dunia

Sebuah media lokal di Arab News, yang koran harian berbahasa Inggris dengan peredarannya meliputi  Jeddah, Riyadh, dan Dammam.dan target berita offline-nya adalah pengusaha, eksekutif dan diplomat, serta memiliki media online tersebut, baru-baru ini memberitakan kabar gembira terkait kota Madinah.

Madīnah, kota paling suci kedua bagi agama Islam setelah Mekkah, sebuah kota yang terletak di Hejaz, ibukota provinsi Madinah dari Kerajaan Arab Saudi, yang di dalamnya berdiri Masjid Nabawi, tempat dimakamkannya Nabi Muhammad.

World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, yang belakangan sangat populer mengingat perannya dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 secara global memberikan pengakuan terhadap kota ini.

Madinah diakui sebagai salah satu kota tersehat di dunia, Arabnews menyebut "Kota suci itu memperoleh akreditasi setelah tim WHO yang berkunjung mengatakan bahwa kota itu memenuhi semua standar global yang diperlukan untuk menjadi kota yang sehat".

Bagaimana Madinah bisa sampai pada tahap diakui oleh WHO sebagai salah satu kota tersehat di dunia?  Arabnews menguraikan beberapa poin penting mengenai hal ini.

Pertama, sebanyak 22 badan pemerintah, komunitas, amal dan relawan terlibat dalam membantu mempersiapkan akreditasi WHO.

Kedua, Membangun kemitraan strategis dengan Universitas Taibah untuk mencatat persyaratan pemerintah pada platform elektronik untuk tinjauan organisasi.

Ketiga, Kemudian WHO merekomendasikan agar Universitas memberikan pelatihan kepada instansi kota nasional lainnya yang berminat mengikuti program kota sehat.

Keempat, sebuah komite yang diketuai oleh presiden Universitas, Dr. Abdul Aziz Assarani, mengawasi 100 anggota yang mewakili 22 badan pemerintah, sipil, amal dan sukarelawan.

WHO menegaskan, “kota yang sehat adalah kota yang terus-menerus menciptakan dan meningkatkan lingkungan fisik dan sosial serta memperluas sumber daya komunitas yang memungkinkan orang untuk saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan semua fungsi kehidupan dan berkembang secara maksimal”.

Tentu saja ini menjadi kabar gembira dan kebanggaan Arab Saudi dan umat islam tentunya, karena kota yang pada masa sebelum Nabi hijrah dari Mekah ke kota ini, dulunya disebut sebagai Yatsrb tersebut, merupakan Kota Suci kedua terbesar setelah Mekah, tempat Rasul tinggal dan tempat dimakamkannya Rasulullah SAW.


Artikel Terkait