Usai Laga Milan Kontra Parma, Inilah Penilaian Kedua Tim Terkait Jalannya Pertandingan

Menyusul raihan hasil imbang 2 : 2 pada laga AC Milan menjamu Parma di San Siro pada laga lanjutan putaran ke-11 Serie A Italia, kedua tim harus rela berbagi angka pada laga yang dilangsungkan pada hari Senin, tanggal 14 Desember 2020 wib dini hari. 

Secara umum, meski AC Milan unggul segala-galanya dalam permainan, mulai dari penguasaan bola hingga 66%, akurasi operan 88% berbanding hanya  72%, percobaan tendangan ke arah gawang hingga 26 kali berbanding hanya 4 kali, dan tendangan tepat sasaran 6 kali berbanding hanya 2 kali.

Namun tampaknya para pemain AC Milan kesulitan mengoyak lini pertahanan Parma pada babak pertama.  Para pemain Parma sangat baik dalam menjaga pertahanan, terus melakukan tekanan di lini belakang untuk memberikan perlawanan menetralkan tekanan.

Laga yang berakhir seri tersebut tidak luput dari perhatian masing-masing klub, dan kedua klub dimana kedua tim tersebut berasal membeberkan pandangannya terhadap peran tim pada keseluruhan jalannnya pertandingan

Pasca pertandingan, Rossoneri mengaku mendominasi permainan dan sebenarnya pantas mendapatkan lebih banyak dari laga tersebut, meski demikian tim dalam pertandingan tetap menunjukkan karakter yang hebat dalam bermain. 

Pasukan Stefano Pioli tidak mau menyerah, ketika harus membayar harga akibat kurang fokus di belakang. Beberapa insiden individu ynng terjadi merugikan tim seperti cedera untuk Gabbia dan Bennacer, termasuk gol Castillejo yang dianulir dan fakta bahwa tendangan membentur tiang hingga empat kali menjadi hal yang luar biasa. 

Rossoneri berhasil memanfaatkan hanya dua peluang nyata yang tercipta, meski upaya dan keinginan untuk tetap menunjukkan kekuatan Milan seperti yang diperagakan melalui gol Theo setelah penampilannya yang luar biasa, sementara Kalulu juga tampil memuaskan setelah dimasukkan. 

Lain halnya bagi pelatih Fabio Liverani, yang menilai Parma memulai pertandingan dengan cara yang sangat baik dan berhasil memimpin setelah menguasai bola dengan baik, membuat AC Milan tidak tenang menghadapinya.

Parma kemudian kehilangan sedikit kepercayaan diri, kemudian terpacu dan menciptakan peluang, kemudian memulai babak kedua dengan sangat baik dan mencetak gol yang luar biasa.

Setelah kebobolan dari situasi bola mati, Parma tidak mau mengambil risiko: dengan tetap bermain secara terorganisir dan mengatur bola dengan baik. Mental pemain Parma tidak terpengaruh setelah Milan membuat skor menjadi 2-1.

Semua pemain tampil dengan sangat baik, tidak terkecuali bagi pemain pengganti maupun pemain line-up: Parma saat ini sedang mengalami perkembangan yang menjanjikan pada semua lini pemain dan itu sangat prospektif.