Gambaran Serangan Efektif Florentina Porakporandakan Pertahanan Juventus

Tidak ada gambaran yang lebih tepat dan lebih baik untuk menjelaskan hasil pertandingan dengan kekalahan telak Juventus ketika melawan Florentina, kecuali lini pertahanan yang porak poranda akibat serangan efektif tim tamu. 

Florentina berhasil mengakhiri catatan Juventus yang belum terkalahkan pada putaran laga di Serie A sepanjang musim sejauh ini, melalui pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 3-0 dari Fiorentina, setelah sebelumnya tampil mengesankan saat bertandang ke markas Parma.

Hasil laga yang menyedihkan bagi tuan rumah itu terjadi kala Juventus harus menjalani laga kandang melawan Florentina pada putaran pekan ke-14 Serie A Italia, pada hari Rabu, 23 Desember 2020, pukul 02.45 wib, di Stadion Juventus, di Str. Com. di Altessano 131 10151, Torino, Piemonte, Italia.

Pada laga tersebut, lini serang Nyoya Tua harus menghadapi solidnya lini pertahanan Florentina yang sangat sulit ditembus melalui berbagai macam upaya serangan yang secara konsisten terus dimainkan hingga laga memasuki babak kedua.

Sementara lini belakang Juventus membuat kesalahan fatal yang setidaknya menyebabkan terjadinya dua gol tercipta untuk keunggulan Florentina, sebelum akhirnya melalui serangan sistematis di lini pertahanan Juventus, mampu menambah satu gol lagi di hampir di penghujung laga.

Meski Juventus sedikit lebih unggul dalam  penguasaan bola hingga 54%, akurasi operan 88% berbanding 85%, percobaan tendangan ke arah gawang hingga 13 kali berbanding hanya 10 kali, namun serangan Florentina jauh lebih efektif dengan tendangan tepat sasaran 5 kali berbanding hanya 3 kali untuk Juventus.

Florentina membuka skor hanya tiga menit setelah kick-off dengan gol indah yang dilesakkan Dusan Vlahovic, yang disebabkan kelengahan lini pertahanan Juventus yang tidak mampu mengantisipasi umpan luar biasa dari Franck Ribery.

Permainan Juventus semakin tertekan kala  Juan Cuadrado diusir keluar lapangan pada menit ke-18 dengan kartu merah langsung menyusul tinjauan dari VAR, yang menunjukkan pemain gelandang itu melakukan tekel yang membahayakan Gaetano Castrovilli.

Namun, Juventus yang berusaha tampil menekan untuk mengejar ketertinggalan mendapatkan kesempatan untuk menciptakan sebuah gol penyeimbang, namun akhirnya dianulir karena Cristiano Ronaldo terdeksi offside terlabih dahulu.

Intensitas serangan Juventus meninggalkan lubang di lini pertahanan yang dimanfaatkan secara baik oleh Florentina untuk merepotkan lini belakang Juventus, dan terbukti Alex Sandro yang salah mengantisipasi biola dengan melakukan intersep terhadap umpan silang Cristiano Biraghi, tetapi justru bola mengarah ke gawang sendiri dan mencetak gol bunuh diri pada menit ke-76.

Lini pertahanan Juventus kembali dipermalukan ketika Florentina melakukan manuver di lini pertahanan Juventus dengan Biraghi mendapatkan bola di sayap kiri dan mengopernya ke mantan pemain Bianconeri, Caceres, kemudian tanpa kesulitan mengirim bola ke gawang dengan penyelesaian tenang dari jarak dekat.

Manajer Juventus Andrea Pirlo sebagaimana dikutip The Sun menyebut timnya "lamban dan tidak fokus", sehingga kekalahan tak terhindarkan. Kartu merah Juan Cuadrado jelas tetapi menyindir bahwa ada beberapa contoh (kejadian) lain yang seharusnya sesuai dengan keinginan Juve.


Artikel Terkait