Sebelum 2030, Kekuatan Kapal Selam Tiongkok Bakal Menyalip AS

Tidak ada satu pun negara di dunia ini, pada saat ini meragukan kekuatan tempur pasukan paman Sam atau Amerika Serikat, termasuk dengan  Angkatan Laut Amerika Serikat, yang didukung kelengkapan kekuatan mesin tempur, sistem persenjataan dan teknologi canggih.

Hingga saat ini, armada Angkatan Laut Amerika Serikat masih diakui sebagai kekuatan pertahanan laut nomor wahid di dunia, terutana apabila dikaitkan dengan dukungan senjata dan mesin tempur, di samping keberadaan personelnya yang terlatih dan dilengkapi dengan berbagai dukungan senjata modern dan canggih.

Namun, baru-baru ini muncul sebuah ulasan menarik dari Navalnews, sebuah media online terkemuka yang mendedikasikan dan mengkhususkan diri untuk berkecimpung secara konsisten memberitakan, menganalisis dan membahas perkembangan dunia militer, mesin tempur, persenjataan dan perkembangan teknologinya.

Navalnews mengungkapkan sebuah prediksi bahwa sepuluh tahun ke depan bisa terjadi perubahan besar dalam peringkat kekuatan angkatan bersenjata, khususnya pada matra kekuatan angkatan laut, dan lebih khusus lagi predikasi ini diarahkan pada dukungan kekuatan kapal selam.

Media ini menjelaskan berdasarkan rencana dan proyeksi saat ini, peringkat kekuatan kapal selam AS dan Tiongkok akan bertukar tempat pada tahun 2030. Pada saat itu Angkatan Laut Tiongkok, yang dikenal sebagai PLAN (Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat) diduga akan memiliki sekitar 10 kapal selam lebih banyak dibanding Amerika.

Perkiraan tersebut didasarkan pada sebuah laporan kepada Kongres tentang rencana jangka panjang tahunan untuk Pembangunan Kapal Angkatan Laut menjabarkan kekuatan kapal selam Angkatan Laut AS selama 30 tahun ke depan.

Meskipun, potensi tempur armada kapal selam tidak hanya didasarkan pada jumlah kapal selam saja, tetapi juga kualitas kapal, sistem persenjataan, dan awaknya ikut berperan. Angkatan Laut AS secara luas dapat diakui masih jauh lebih baik, akan tetapi kuantitas memiliki tempatnya sendiri dalam perbandingan kekuatan.

Terlebih lagi, kekuatan kapal selam AS jauh lebih tersebar dibanding kapal selam Tiongkok.  Namun pada saat yang sama, kapal selam Amerika Serikat juga menghadapi persaingan armada kapal selam Angkatan Laut Rusia, dan bahkan bisa jadi juga dengan Korea Utara.

Untuk diketahui, pada saat ini Angkatan Laut AS memiliki kekuatan kapal selam dalam hal jumlah sebanyak 68 kapal selam yang lebih besar dibanding Tiongkok dengan perkiraan 66 kapal selam, yang menjadikan Angkatan Laut AS kekuatan kapal selam terbesar kedua di dunia, setelah Korea Utara, yang diperkirakan memiliki 71 kapal selam.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasin hal tersebut terjadi pada masa berikutnya, maka direncanakan membangun lebih banyak kapal selam, dengan meningkatkan upaya pembangunan kapal selam menjadi tiga kapal selam setahun untuk Kelas Virginia.

Kebijakan ini akan meningkatkan kekuatan dari 70 kapal selam pada tahun 2022 menjadi 92 kapal selam pada tahun 2051. Namun, penurunan jumlah yang tidak bisa dihindari sebelum terjadi peningkatan lagi, yang disebabkan karena yang lebih tua akan dinonaktifkan lebih cepat daripada yang baru dapat dibangun.

Keadaan seperti itu akan mengakibatkan terjadinya jumlah kapal selam secara kumulatif berada pada jumlah terendah antara tahun 2025 hingga tahun 2030, yang pada pihak lain Tiongkok telah berinvestasi pada fasilitas konstruksi baru yang diperkirakan akan membuahkan hasil pada periode tersebut.

Inilah fakta yang mampu menjelaskan penyebab mengapa kekuatan kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat akan mampu disalip kekuatan kapal selam Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) pada tahun 2030.

Navalnews  menyebut salah satu kategori kapal yang akan dihilangkan sepenuhnya oleh Angkatan Laut AS sebelum tahun 2030 adalah kapal selam rudal jelajah (SSGN). Kemudian, empat konversi SSGN Kelas Ohio akan dinonaktifkan pada tahun 2026/2027.

Untuk diketahui, kapal selam kelas Ohios adalah kapal selam bersenjata konvensional terberat yang mengapung, dan sebagian darinya akan digantikan oleh kapal Virginia Class Block-V yang akan membawa lebih banyak rudal jelajah dibandingkan versi kapal selam saat ini.

Terkait perkembangan jumlah kapal selam Tuongkok, perkiraan kekuatan penambahan kapal selam PLAN bervariasi. Angka 76 pada 2030 berasal dari laporan pemerintah AS pada 18 Maret 2020 tentang kebijakan Modernisasi Angkatan Laut Tiongkok, yang didukung nvestasi signifikan dalam infrastruktur, sehingga proyeksi pertumbuhan kapal selam Tiongkok sejumlah itu dengan mudah diterima.

Beberapa fakta itu antara lain, Tiongkok telah memperluas galangan kapal Bohai tempat kapal selam nuklirnya dibangun. Kelas baru dari kapal selam serang dan kapal selam rudal balistik diperkirakan akan segera terwujud. Sebenarnya tanda-tanda pertama kapal selam baru telah diamati.

Banyak kapal selam Tiongkok berbahan bakar diesel. Kapal-kapal ini lebih kecil dan jaraknya lebih pendek daripada armada semua nuklir Angkatan Laut AS. Tetapi hal ini mungkin membuat kapal selam lebih cocok untuk beberapa operasi, misalnya di perairan dangkal di lepas pantai Cina.

Hal ini membuat kapal selam tipe ini lebih murah dan lebih mudah diproduksi. Model terbaru, kelas Yuan Type-039A, memiliki air-independent power (AIP).  Tiongkok baru-baru ini memindahkan fasilitas konstruksi kapal selam non-nuklir utama dari Wuhan.

Tempat galangan pengembangan kapal selam baru ini terletak lebih jauh ke hilir sungai di halaman Shuangliu, yang lebih besar dan lebih terpisah. Fakta iui menegaskan dimungkinkannya peningkatan laju konstruksi kapal selam, meskipun beberapa kapal akan diekspor ke Pakistan dan Thailand.


Artikel Terkait