Hasil Survei Harga Properti Komersial yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk periode triwulan ketiga (bulan Juli - September) tahun 2020 mengindikasikan terjadinya keberlanjutan dari perlambatan kenaikan harga properti komersial.
Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Komersial (IHPK) yang tumbuh sebesar 0,26% (yoy), yang angka ini lebih rendah dibandingkan dengan 0,29% (yoy) pada triwulan sebelumnya (triwulan II 2020) dan 1,37% (yoy) pada triwulan III tahun sebelumnya.
Perlambatan kenaikan harga properti komersial ini disebabkan oleh penurunan harga pada properti kategori sewa, terutama untuk ketegori segmen hotel dan apartemen sewa, serta melambatnya kategori jual khususnya perkantoran strata dan lahan industri.
Namun, di tengah terjadinya perlambatan kenaikan harga properti komersial ini sesungguhnya justru terjadi kecenderungan peningkatan permintaaan dan penurunan pasokan pada properti komersial. Setidaknya fakta ini tercermin dari hasil Survei Harga Properti Komersial yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Hasil survei menunjukkan bahwa pertumbuhan permintaan properti komersial pada triwulan III 2020 menunjukkan indikasi peningkatan. Indeks Permintaan Properti Komersial tumbuh sebesar 0,36% (yoy), yang angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan 0,20% (yoy) pada triwulan sebelumnya (triwulan II 2020), walaupun masih lebih rendah dari 0,89% (yoy) pada triwulan III tahun sebelumnya.
Peningkatan permintaan properti ini apabila ditelisik lebih jauh, maka akan terlihat terjadinya peningkatan permintaan ini berdasarkan segmen, ternyata terjadi pada kategori sewa khususnya segmen warehouse complex serta perbaikan pada segmen convention hall dan hotel.
Namun di sisi lain, ketika permintaan mengalami peningkatan justru pertumbuhan pasokan atau penyediaan properti komersial masih sedang mengalami perlambatan pada triwulan ketiga 2020, yang diakibatkan pertumbuhan yang lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya dan triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Indeks pasokan properti komersial triwulan ketiga 2020 tercatat stagnan atau tidak tumbuh, lebih rendah dibandingkan dengan indeks pasokan properti komersial triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,01% (yoy) dan 3,12% (yoy) pada triwulan yang sama tahun lalu.
Perlambatan pasokan terjadi baik pada kategori sewa dan jual. Perlambatan pada properti sewa terutama terjadi pada apartemen sewa dan perkantoran akibat masih belum pulihnya aktivitas ekonomi akibat Covid-19. Sementara untuk pasokan kategori jual, perlambatan pasokan dipengaruhi stagnasi ritel dan lahan industri.