Pada pertengahan tahun 2020 lalu atau tepatnya bulan Juli 2020, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin sebagaimana dilansir Antaranews mengatakan target peluncuran satelit LAPAN A-4 bergeser atau diundur pada tahun 2021 karena pandemi COVID-19.
Sebagaimana dketahui khalayak sebelumnya, LAPAN berencana meluncurkan satelit LAPAN A-4 pada akhir tahun 2020 atau tepatnya Desember 2020, namun ternyata sulit terealisasi lantaran terhambat dengan perkembangan situasi yang diakibatkan pandemi.
Pada kesempatan lainnya di hadapan beberapa media pada saat itu, Thomas Djamaluddin berujar untuk menargetkan peluncuran satelit langsung dari wilayah Indonesia pada 2040, dimana pada tahun itu, Indonesia sudah bisa membuat satelit sendiri.
Pada saat ini LAPAN sudah bisa membuat satelit tapi masih ukuran kecil, kemudian nanti bisa meluncurkan satelit tersebut dengan menggunakan wahana antariksa sendiri. Sebagaimana diketahui, untuk meluncurkan satelit LAPAN A-4 nantinya masih harus bekerjasama dengan India.
Pada saat ini, Lapan sudah menciptakan tiga satelit dengan bobot sekitar 120 kilogram, yakni LAPAN A-1, LAPAN A-2 dan LAPAN A-3 dan sedang menyiapkan satelit yang keempat dan kelima, yakni LAPAN A-4 dan LAPAN A-5.
Pasca pembuatan LAPAN A-4 dan LAPAN A-5, LAPAN memproyeksikan akan lanjut memasuki fase atau tahapan pembuatan satelit operasional, yaitu satelit komunikasi orbit rendah dengan konstelasi sekitar sembilan satelit, dengan bobot bisa mencapai 150 kilogram.
Kepala LAPAN itu menuturkan satelit LAPAN A-4 saat ini dalam tahap pengujian komponen dan persiapan integrasi. Pengujian dan pengintegrasian satelit dilakukan untuk memastikan seluruh komponen dan struktur berfungsi dengan baik.
Satelit LAPAN A-4 berfungsi terutama untuk penginderaan jauh termasuk pemantauan kapal dengan sistem identifikasi otomatis (Automatic Identification System). LAPAN A-4 diarahkan untuk pemantauan maritim, kapal dan sumber daya alam sehingga dilakukan peningkatan kualitas kamera.