Pasca Laga Kontra Liverpool, Jose Mourinho Menegaskan Filosofi Sepakbolanya

Liverpool dan Tottenham Hotspur baru saja menyelesaikan laga saling berhadapan sebagai tim peserta Liga Premier Inggris 2020-2021 dalam menjalani laga putaran ke-13 bagi El The Reds dan juga bagi Tottenham Hotspur pada Liga Premier Inggris musim ini.

Hasil laga ini menempatkan Liverpool unggul ketat dan tipis atas tim tamunya, Tottenham Hotspur dengan skor 2  :  1 untuk kemenangan The Reds, dengan satu gol dicetak :Mohamed Salah (11) pada menit ke-26 dan Firminho (9) pada menit ke-90 dengan memaksimalkan umpan bola mati dari sepak pojok Andrew Robertson (26).

Liverpool unggul dari sisi penguasaan bola selama pertandingan hingga mencapai 76%, akurasi umpan hingga 88% hanya berbanding 61%, percobaan tendangan ke arah gawang bahkan sampai 17 kali dengan 11 kali di antaranya akurat, hanya berbanding 8 kali percobaan di sisi Tottenham Hotspur dengan hanya 2 kali yang akurat.

Tidak ada yang menyangkal Tottenham Hotspur menderita kekalahan pada laga tandang tersebut.  Namun mungkin yang menyakitkan bagi Tottenham Hotspur adalah gol Firmino pada menit-menit terakhir melalui sundulan kepala dari bola mati yang menjadi penentu kegagalan Tottenham Hotspur setidaknya meraih satu poin dari laga tersebut.

Hal ini setidaknya tampak dari kekecewaan Jose Mourinho yang terlihat setelah kekalahan 2-1 di akhir pertandingan di Liverpool pada Rabu malam.  Sebagaimana dilansir laman resmi Tottenham Hotspur, Mourinho berujar bahwa Roberto Firmino memukul kami dengan pukulan palu di waktu tambahan setelah Heung-Min Son menyamakan tendangan yang dilesakkan Mo Salah di babak pertama.

Menurut pelatih asal Spanyol itu, fase kunci pertandingan terjadi di awal babak kedua saat Spurs menciptakan sejumlah peluang. Steven Bergwijn melakukan satu tendangan melebar dan kemudian membentur bagian dalam gawang. Tidak lama setelah itu, Harry Kane menuju sudut gawang lawan ke bawah dan dari jarak dekat.

Berimbangnya laga babak kedua menunjukkan indikasi bahwa sepertinya pertandingan akan berakhir dengan skor 1-1 tetapi Andy Robertson melakukan tendangan sudut yang terlambat dan Firmino melakukan sundulan ke sudut atas, kekalahan pertama Spurs di Liga Premier sejak hari pembukaan musim.

Mourinho menegaskan kekecewaannya karena Spurs pantas mendapatkan lebih banyak, tapi memang begitulah adanya.  Jika itu seri, sang pelatih berujar tidak akan melompat dengan kebahagiaan, karena hasil imbang akan menjadi minimum untuk apa yang telah dilakukan, jadi untuk kalah itu sulit, tetapi faktanya Spurs kalah.

Tottenham Spurs memiliki peluang pada saat gol keunggulan Liverpool dibalas cepat gol Spurs dan pertandingan babak kedua berlangsung cukup berimbang. Tentu saja, keadaan pertandingan babak kedua cukup menyenangkan dan menegangkan sebelum akhirnya diakhiri dengan pukulan tidak menyenangkan dari Firminho pada menit terakhir.

Bagi Jose Mourinho, sang pelatih berpengalaman Eropa itu, keunggulan itu bukan tentang penguasaan bola, karana apa yang dilakukan pada saat menguasai bola, betapa berbahayanya ketika sedang dan saat menguasai bola.

Pada babak kedua, serangan Tottenham Hotspur berhadapan dengan penjaga gawang dua atau tiga kali, dan Spurs harus mencetak gol untuk memenangkan pertandingan, titik, tidak ada cerita, mencetak gol, tiga poin, pulang dan tidak berbicara lagi.

Tampaknya Jose Mourinho sedang menegaskan filosofi pragmatis permainan sepakbola yang cukup sederhana dan selama ini diperagakannya untuk semua tim yang diasuhnya, termasuk Tottenham Horspur dan terbukti pada beberapa tim sebelumnya sukses merengkuh trofi kejuaraan.