Malang benar nasib Crystal Palace, bermain di kandang di hadapan sekitar 2.000 penonton harus dikalahkan dengan skor memalukan telak oleh Liverpool pada laga ke-14 putaran Liga Premier Inggris 2020-2021, pada laga hari Sabtu, tanggal 19 Desember 2020.
Tim yang tidak pernah lepas dari formasi 4-4-2 dan mengandalkan serangan balik serta tidak pernah berusaha mendominasi penguasaan bola dalam semua laga kemenjangannya sepanjang Liga Premier musim ini, harus mengakui keunggulan The Reds dengan skor 7 : 0.
Tampaknya Liverpool telah mengambil pengalaman berharga ketika berhadapan dengan tim yang sangat mengandalkan serangan balik setelah memenangkan laga krusial dengan skor tipis 2 : 1 ketika berhadapan dengan Tottenham Hotspur yang memiliki filosofi sepakbola kurang lebih sama.
Untuk diketahui, Crystal Palace adalah tim Liga Premier 2020-2021, yang sepanjang laga musim ini dalam kemenangannya tidak pernah mendominasi penguasaan bola, sekali mendominasi justru kalah oleh tim lawan.
Pada pertandingan melawan Wolves, Burnley dan Newcastle City, penguasaan dominan terhadap bola justru menjerumuskan Crystal Palace pada kekalahan. Namun ketika tidak mendominasi bola, kemenangan dapat diraih atau paling tidak hasil laga berimbang.
Namun hal ini tidak berlaku ketika Crystal Palace menghadapi tiga tim ini, yakni Chelsea, Everton dan yang terakhir Liverpool. Meski Crystal Palace tak mendominasi penguasaan bola dan berharap mengandalkan serangan balik, namun ketiga tim tersebut mampu meredam permainan Crystal Palace.
Bahkan Chelsea dan terakhir Liverpool malah mampu memporakporandakan lini pertahanan Crystal Palace. Chelsea mencukur Crystal Palace dengan skor 4 : 0 dan Liverpool menggulung Crystal Palace dengan skor 7 : 0.
Tujuh gol The Reds tanpa balas, dimulai ketika gol pertama Takumi Minamino di Liga Premier, yang terjadi di menit ketiga, membawa Liverpool unggul cepat dengan penyelesaian yang kejam. Kemudian disusul tendangan Sadio Mane di menit ke-35 menggandakan keunggulan.
Tertinggal dua gol memaksa Crystal Palace bermain lebih offensif dan dampaknya memberi ruang lebih leluasa bagi Liverpool untuk melakukan serangan balik. Benar saja, gol berikutnya Liverpool datang dari Roberto Firmino yang menyelesaikan serangan balik yang luar biasa di babak pertama.
Pada awal babak kedua yang didominasi oleh The Reds, dimana gol keempat yang menakjubkan dari Jordan Henderson menjadikan The Reds unggul empat gol, kemudian Liverpool menambahkan lebih banyak gol melalui satu gol Firmino yang indah dan dua gol telat Mohamed Salah.
Hasil laga ini semakin mengokohkan posisi Liverpool sebagai pemuncak klasemen sementara Liga Premier Inggris musim ini, sedangkan Crystal Palace hingga saat ini harus puas di posisi peringkat ke-12 klasemen sementara.