Laga Sevilla kontra Real Madrid yang digelar di stadion Ramón Sánchez Pizjuán, Sevilla, Andalusia, Spanyol memperagakan permainan dari kedua tim yang menerapkan formasi tidak berbada dalam laga tersebut, formasi 4-3-3.
Setelah peluit tanda babak pertama dimulai berbunyi, tidak membutuhkan waktu lama bagi pemain lini depan Real Madrid untuk mengancam gawang tuan rumah, Sevilla. Pada menit pertama, umpan kuat dan cepat Toni Kroos (8) diterima dengan baik Vinicius Júnior (20), yang kemudian bermanuver membawa bola mendekati kotak terlarang.
Meski sempat menerima gangguan lini belakang Sevilla, Vinicius Júnior (20) akhirnya memutuskan melepaskan tembakan ke arah gawang, namun sayangnya gerakan bola sedikit melebar tipis di sisi kiri gawang Sevilla yang dijaga Yassine Bounou (13).
Padahal pada saat yang sama, sebenarnya Benzema (9) sudah berada pada posisi yang sangat bagus tepat di depan gawang Sevilla dan siap untuk ,menerima umpan dari Vinicius Júnior (20), namun keputusan Vinicius Júnior (20) untuk menembak langsung ke gawang masih belum menghasilkan keunggulan untuk Real Madrid.
Pada babak pertama ini, lini pertahanan Sevilla diuji dengan beberapa kali percobaan tendangan ke arah gawang, sebagian di antaranya tepat sasaran namun masih bisa diantisipasi dengan baik penjaga gawang seperti tembakan Benzema dari arah depan luar kotak penalti yang cukup kuat mengarah ke gawang pada menit ke-37.
Demikian juga upaya tendangan keras jarak jauh Casemiro (14) pada menit keempat yang masih melebar tipis di atas sisi kiri gawang Sevilla dan tak lama setelah itu sempat terjadi kemelut di depan gawang Sevilla.
Kemelut yang melibatkan Karim Benzema (9), penjaga gawang Sevilla, Yassine Bounou (13) dan Vinicius Júnior (20) akibat kelengahan penjaga gawang Sevilla dalam melihat posisi lawan, namun belum mampu dimaksimalkan lini serang Madrid untuk membobol gawang lawan.
Percobaan Toni Kroos (8) mendekati menit ke-21, dengan melakukan tendangan jarak jauh dari luar kotak pinalti yang melebar sedikit di sisi kiri atas gawang Sevilla, juga belum mampu membuahkan keunggulan untuk Los Blancos.
Upaya serangan Real Madrid untuk terakhir kalinya mengancam gawang Sevilla terjadi pada menit ke-38, dimana pada saat itu Luka Modrić (10) mengarahkan bola tendangan melambung ke arah depan gawang dan diteruskan dengan sundulan kepala Raphaël Varane (5), namun masih bisa diantisipasi penjaga gawang Sevilla.
Pertandingan babak pertama berakhir dengan kedudukan berimbang skor 0 : 0 untuk kedua tim Sevilla dan Real Madrid, dimana pada babak ini Real Madrid mengintensifkan serangan namun belum ada satupun yang berbuah gol.
Pertandingan babak kedua dimulai dan ketika menit ke-51 berjalan, lini serang Sevilla mengancam gawang Madrid melalui tendangan salto cantik dan cukup keras Luuk de Jong (9), yang masih mampu diantisipasi dengan baik oleh penjaga gawang El Real, Thibaut Courtois (1).
Ancaman Sevilla ini berbuah serangan balik cepat Real Madrid dari sisi kiri lini serang Real Madrid atau sisi kanan pertahanan Sevilla, akhirnya menjadi upaya yang tidak sia-sia, yang tepatnya terjadi pada menit ke-55.
Kesempatan itu datang ketika umpan matang dari manuver pergerakan cepat pemain Real Madrid dari sisi kiri berusaha disambar Vinicius Júnior (20), namun secara bersamaan sang penjaga gawang Sevilla, Yassine Bounou (13) berusaha melakukan penyelamatan.
Upaya penyelamatan yang dilakukan Yassine Bounou (13) terganggu dengan pergerakan Vinicius Júnior (20) yang meluncur deras menyambut bola, sehingga menyebabkan tangkapan penjaga gawang tidak sempurna dan justru mengarahkan bola memasuki jala Sevilla.
Gol bunuh diri terjadi oleh penjaga gawang Sevilla, Yassine Bounou (13), yang merubah kedudukan 0 : 1 untuk Real Madrid. Keunggulan tim tamu Real Madrid atas tuan rumah Sevilla ini, melecut lini serang Sevilla mengejar ketertinggalan.
Manajer Sevilla berusaha merubah formasi serangan pada menit ke-64. dengan menggantikan pemain gelandang Joan Jordán (8) dengan pemain gelandang lainnya, Nemanja Gudelj (6), Striker Luuk de Jong (9) ditarik keluar digantikan pemain gelandang, Suso (7), gelandang Ivan Rakitić (10) digantikan Striker Youssef En-Nesyri (15).
Sementara itu, selang dua menit setelah peregantian pemain Sevilla, Real Madrid memutuskan melakukan penyegaran dengan
menarik keluar Striker Rodrygo Goes (25) digantikan dengan Striker Marco
Asensio (11).
Hasilnya, ketika pertandingan berjalan memasuki menit ke-75, tendangan bebas pemain gelandang Sevilla, Nemanja Gudelj (6) yang baru dimasukkan pada menit ke-64 sempat hampir mengancam gawang Madrid, namun bola masih mengarah sangat tipis di sisi kanan bawah gawang Real Madrid.
Kemudian pada menit ke-79 ketika pertandingan berjalan menuju menit ke-80, upaya tendangan jarak jauh keras melambung dari sisi kiri pertahanan Real Madrid atau sisi kanan lini serang Sevilla berusaha mengancam gawang Madrid, yang dilakukan oleh pemain gelandang yang dimasukkan pada menit ke-64, Suso (7), namun bola masih melambung di sisi kanan atas gawang.
Hasil yang belum maksimal memaksa Sevilla melakukan pergantian pemain untuk mengintensifkan serangan, yang dilakukan pada menit ke-80, dengan menarik keluar gelandang Diego Carlos Santos Silva (20) dan digantikan dengan Striker Oussama Idrissi (23).
Pada menit ke-85, gawang Real Madrid hampir terancam dengan tendangan salto cantik Nemanja Gudelj (6), namun masih bisa diantisipasi oleh penjaga gawang Real Madrid, Thibaut Courtois (1) yang tampir cukup menawan pada laga ini.
Kedudukan 0 : 1 untuk keunggulan tim tamu, Real Madrid bertahan hingga peluit panjang wasit berbunyi tanda berakhirnya pertandingan, yang secara kseluruhan permainan dikuasai Sevilla namun Madrid lebih efektif dalam serangan dan bertahan.
Para punggawa Sevilla mampu memainkan formasi 4-3-3 dengan lebih baik di lapangan hijau dengan menguasai hampir 2/3 pertandingan dan menyisakan lebih dari 1/3 pertandingan di bawah penguasaan Real Madrid.
Hampir meratanya pemain di setiap lini dan hampir berdekatannya para pemain secara horisontal pada formasi 4-3-3 idealnya mampu mengalirkan bola-bola pendek dengan cepat karena disertai dengan pergerakan ke depan dari semua lini dengan teratur sehingga menarik semua lini lebih mendekati area pertahanan lawan, dengan syarat didukung dengan penguasaan dan operan bola yang sangat baik.
Namun, akurasi operan yang lebih baik pada sisi Sevilla dengan 88% berbanding 77% untuk Real Madrid, menyebabkan efektivitas formasi 4-3-3 praktis dikuasai Sevilla, sehingga Sevilla praktis mendominasi permainan sepanjang 90 + 3 menit hingga babak kedua berakhir.
Keadaan ini membangkitkan naluri pelatih dan para pinnggawa Real Madrid untuk menguatkan pertahanan dan mengandalkan serangan cepat ke area pertahanan lawan, meskipun serangan variatif yang cantik di babak pertama oleh lini penyerangan Real Madrid terbukti belum membuahkan keunggulan.
Raihan hasil positif bagi Real Madrid ini, mengakhiri paceklik kemenangan di laga domestik La Liga 2020-2021 dan menambah 3 poin untuk El Real, menghantarkan Los Blancos bertengger di peringkat ketiga dengan poin kumulatif 20, di bawah Atletico Madrid yang memuncaki klasemen dan Real Sociedad di peringkat kedua.