Barcelona dan Levante baru saja menyelesaikan laga saling berhadapan sebagai tim peserta La Liga 2020-2021 dalam menjalani laga putaran ke-11 bagi El Barca dan putaran ke-12 bagi Levante di La Liga musim ini.
Hasil laga ini menempatkan Barcelona unggul tipis atas tim tamunya, Levante dengan skor 1 : 0 untuk kemenangan Barca, dengan satu gol dicetak :Lionel Messi (10) pada menit ke-76 dengan memaksimalkan umpan Frenkie de Jong (21).
Barcelona unggul segalanya, baik dari sisi penguasaan bola selama pertandingan hingga mencapai 64%, akurasi umpan hingga 90% hanya berbanding 79%, percobaan tendangan ke arah gawang bahkan sampai 24 kali dengan 13 kali di antaranya akurat, hanya berbanding 6 kali percobaan di sisi Levante dengan hanya 3 kali yang akurat.
Tidak ada yang menyangkal Levante menderita kekalahan pada laga tandang tersebut. Namun mungkin bagi tim sekelas Levante sepertinya mengukur kepuasan menjalani suatu pertandingan, dapat dilihat dengan perspektif yang agak berbeda.
Pda laman resminya, Levante menyebut laga menhadapi Barcelona sepanjang 90 menit dengan 6 menit waktu tambahan itu sebagai sebuah "keberhasilan" bagi Levante yang mampu "menempatkan Barcelona di tepi tali".
Apa sebenarnya maksudnya, bukankah Levante telah dikalahkan Barcelona? Mencoba memahami maksud Levante, maka harus dipahami realitas pencapaian Levante berlaga dengan klub kuat. Barcelona selama ini dikenal produktif mencetak gol ke gawang lawan-lawannya.
Bagi Levante, bagaimana tim ini bertanding dan memberi kesulitan bagi El Barca adalah poin tersendiri, bahkan ketika babak pertama gelandang serang Levante Jorge de Frutos (18) sempat mengancam gawang Barca meski masih bisa diantisipasi Marc-André ter Stegen (1).
Pada bagian lain di sisi lini pertahanan Levante sendiri, penjaga gawang Levante, Aitor Fernández (13) terus-meneris memainkan peran utama menetralisir ancaman serangan Barca, termasuk bagi striker Barca, Braithwaite (9) dan Griezmann (7).
Hingga babak perttama usai, belum ada tanda-tanda gol Barca akan tercipta, kedudukan masih tetap sama 0 : 0. Ketika babak kedua berlangsung hal sama terjadi meski pasukan Koeman menjadi lebih mengontrol permainan, namun tetap sulit untuk menemukan celah di barisan belakang Levante.
Selain terjadinya gol Messi (10) yang tidak dapat diantisipasi penjaga gawang Levante, sang penjaga gawang, Aitor Fernández (13) pun sempat beraksi melakukan keajaiban ketika melawan Messi, dengan melakukan penyelamatan gemilang.
Levante berhasil membuat gusar Barcelona dan menggriring situasi pertandingan yang memaksa Barcelona kesulitan menegaskan keunggulannya, dan hingga pada bagian ujung pertandingan pada 15 menit sebelum pertandingan berakhir, baru El Barca sanggup mmebobol gawang Levante.
Inilah kondisi laga yang digambarkan Levante sebagai sebuah "keberhasilan" yang mampu "menempatkan Barcelona di tepi tali", dengan memaksa Barcelona mencapai tepian tali baru bisa mencetak gol keunggulan, berkat kontribusi Leonel Messi (10) pada menit ke-76.