Hadapi Valencia Tak Raih Poin Penuh, Barcelona Bisa Ikuti Filosofi Mantan Manajernya

Barcelona dan Valencia baru saja menyelesaikan laga saling berhadapan sebagai tim peserta La Liga 2020-2021 dalam menjalani laga putaran ke-13 bagi El Barca dan putaran ke-14 bagi Valencia di La Liga musim ini, pada hari Sabtu, 19 Desember 2020 wib.

Hasil laga ini memaksa kedua tim, Barcelona dan Valencia berbagi angka, setelah pertandingan kedua tim berakhir dengan skor 2  :  2 untuk kedua tim, dengan dua gol Barca dicetak :Lionel Messi (45+4') dan Ronald Araujo (52') dan gol Valencia diciptakan oleh Mouctar Diachaby (29') dan Maximiliano Gomez (69').

Sejak laga berlangsung dari sisi permainan, Barcelona unggul segalanya. Barca menguasai jalannya pertandingan dengan dominasi penguasaan bola hingga mencapai 73%, akurasi umpan hingga 89% hanya berbanding 75%.
 
Tak sampai di situ, upaya Barceloba melakukan percobaan tendangan ke arah gawang bahkan sampai 25 kali dengan 9 kali di antaranya akurat, hanya berbanding 11 kali percobaan di sisi Valencia dengan hanya 4 kali yang akurat.

Namun faktanya pertandingan harus berakhir dengan skor imbang 2  :  2.  Menilik ke belakang, dalam pertandingan ketiga dari tiga pertandingan La Liga dalam seminggu ini dalam laga kandang di Camp Nou, Barça gagal menjadikannya sembilan poin dari sembilan pertandingan klasik dengan Valencia.

Hasil laga ini mencerminkan bagaimana dominasi penguasaan bola dan akurasi operan tidak menjamin raihan maksimal meskipun faktanya mampu mengoyak jala gawang lawan, namun hal itu tidak ada artinya apabila pada saat yang sama harus kebobolan sejumlah gol yang sama.

Mungkin saatnya Barcelona mempertimbangkan pandangan masternya permainan dominasi bola, yang juga pernah menjadi manajer sukses Barcelona dan berpengalaman menangani klub dari berbagai liga di Eropa (la Liga, Bundesliga dan Liga Premier), Pep Guardiola.

Untuk diketahui, pada 14 Desember 2020, manajer Manchester City, Pep Guardiola menegaskan rekor pertahanan solid timnya yang mengandalkan dominasi bola adalah platform ideal untuk menghadapi pertandingan dengan raihan yang sukses. Pernyataan ini didasarkan pengalaman sukses City pada babak penyisihan group Liga Champions 2020-2021.

Pernyataan mantan manajer Barcelona tersebut terlihat relevan ketika menghadapi kenyataan produktivitas gol dari hasil serangan Barca terlihat sia-sia ketika pada saat yang sama mampu dinetralisir permainan lawan, sehingga menghasilkan skor penyeimbang, sehingga Barca gagal meraih poin maksimal.

Hal ini berarti Barcelona memiliki pekerjaan rumah untuk membangun lini pertahanan yang jauh lebih solid, untuk memastikan lawan kesulitan menerobos lini pertahanan atau sekurang-kurangnya kesulitan membuat peluang tendangan  ke arah gawang.

Hanya dengan cara ini sepertinya, serangan produktif El Barca akan mampu secara maksimal mendorong raihan poin sempurna pada laga-laga berikutnya yang sedang menanti Blaugrana untuk menorehkan raihan positif secara konsisten.