Musik dangdut saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia, dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hal ini bukan sekedar klaim belaka, akan tetapi didasarkan pada berbagai fakta tak terbantahkan.
Bagaimana tidak, ketika ada momentum hajatan saja ataupun bahkan ketika kapan saja loud speaker berbunyi di pelosok desa-desa hingga saat ini, bahkan ketika menjelang kegiatan spiritual di pelosok desa-desa, musik dangdut selalu menjadi penyerta menunggu acara dimulai.
Musik dangdut juga tidak dapat dibantah sudah menjadi bagian dari kalangan elitis masyarakat Indonesia. Hal ini tidak dapat dihindari karena meningkatnya taraf hidup masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu, mampu menggeser struktur sosial masyarakat.
Lapisan masyarakat yang dulu hidup kurang beruntung dan sudah biasa sehari-hari berinteraksi dengan musik dangdut di pelosok pedesaan, kemudian sukses secara ekonomi, dan tidak meninggalkan kebiasaannya menyukai lagu-lagu dangdut.
Alunan lagu dangdut yang mendayu disertai dengan cengkok khasnya, sudah terlanjur menyatu dalam relung sanubari orang-orang yang dari kecil mendengarnya sehari-hari dan berinteraksi dengan berbagai warna memori atau kenangan penjalanan kehidupannya.
Senang, sedih, marah, bergembira ria, putus asa, sendirian, bersama rekan sebaya, sedang bersama keluarga dan seterusnya dijalani ketika pada saat yang bersamaan lagu dangdut mengalun medayu terdengar di telinganya.
Merebaknya musik dangdut masuk ke segala lapisan masyarakat tentu saja menjadi bagian tak terpisahkan dari pergulatan politik tanah air, yang dimanfaatkan sebagai sarana jitu pengumpul massa saat kampanye digelar.
Bahkan sekedar untuk mempertahankan citra anggota dewan yang terhormat, agar terlihat dekat dengan seluruh lapisan masyarakat, maka ketika menggelar event apapun, selalu diselingi dengan hiburan musik dangdut yang menjadi "menu wajib" hingga saat ini.
Pertanyaan mendasarnya adalah kapan sesungguhnya istilah dangdut "dideklarasikan" ke tengah-tengah publik Indonesia, sehingga akhirnya sebutan itu berkibar berdampingan dengan sebutan musik lain seperti pop, rock, melayu, keroncong, dan lain sebagainya.
Berdasarkan berbagai sumber yang ditelusuri indoline.info ditemukan bahwa istilah dangdut pertama kali dipekenalkan ke publik secara resmi ketika lagu yang dikenal luas dengan judul "Terajana" diperdengarkan pada tahun 1970-an ke publik Indonesia yang menjadi bagian dari penggemar lagu dangdut.
Lagu "Terajana" diciptakan, dibawakan dan dipopulerkan oleh Oma Irama bersama OM Soneta, belum menjadi Soneta Group, dan kalau tidak salah dalam beberapa kesempatan menurut penuturan bang Haji Rhoma Irama sendiri, sebenarnya judul lagu tersebut adalah "Dangdut". Kira-kira lirik lagu tersebut sebagai berikut:
Pernah aku melihat musik di Taman Ria
Iramanya Melayu duhai sedap sekali (2X)
Sulingnya suling bambu
Gendangnya kulit lembu
Dangdut suara gendang rasa ingin berdendang (2X)
Terajana… Terajana
Itu lagunya… lagu India (2X)
Hai merdunya… hai merdunya
Merdu suara… oh penyanyinya
Serasi dengan… indah gayanya
Karena asyiknya aku
hingga tak kusadari
Pinggul bergoyang-goyang rasa ingin berdendang (2X)
Terlihat jelas pada lagu tersebut bahwa inspirasi penyebutan nama "dangdut", baik yang populer disebutkan oleh kalangan seniman dangdut maupun sebutan yang lahir secara tidak resmi di kalangan masyarakat, identik dengan iringan musik dari genre dangdut itu sendiri, yang tidak dapat dilepaskan dari keberadaan permainan alat musik yang dikenal sebagai gendang di kalangan pemain musik dangdut.
Indoline.info memperhatikan bahwa hal ini tidak terlepas dari permainan musik gendang yang bunyinya didominasi dengan suara "dang" ketika permainan tangan penabuh gendang memukul bagian tepi gendang dengan bagian ujung keenpat jarinya (selain ibu jari), dan bunyi suara "dut" ketika pangkal telapak tangan penabuh gendang mendarat di permukaan gendang sambil didorong ke depan.
Itulah gambaran sekilas bagaimana nama genre untuk musik yang mengalun, mendayu disertai dengan cengkok khasnya, bahkan kemudian berinteraksi dengan berbagai aliran musik itu, kemudian dinamai sebagai musik dangdut dan lagunya disebut lagu dangdut.