Kapal Induk USS Theodore Roosevelt Mendadak Lumpuh Diserang Musuh Tak Terlihat


Militer atau pemerhati militer mana yang tak kenal dengan Kapal Induk USS Theodore Roosevelt, sebuah kapal perang, yang masuk kategori Kapal Induk Angkatan Laut Amerika Serikat.  Kapal induk ini diluncurkan pada tahun 1984, dengan aksi pertama terlihat selama Operation Desert Storm pada tahun 1991.

USS Theodore Roosevelt (CVN-71), yang juga dikenal oleh awak kapal sebagai "Big Stick" atau dalam angkatan laut hanya sebagai TR, merupakan kapal induk kelas Nimitz keempat.  USS Theodore Roosevelet diawaki oleh 5.000 personel. 

Kapal induk ini berbasis di San Diego, California dan merupakan satu dari 10 kapal induk kelas Nimitz. Tanda panggilan radionya adalah Rough Rider, sebuah nama unit kavaleri relawan Presiden Theodore Roosevelt selama Perang Spanyol-Amerika.

Kesepuluh kapal induk Nimitz-class adalah: USS Nimitz (CVN 68), USS Dwight D. Eisenhower (CVN 69), USS Carl Vinson (CVN 70), USS Theodore Roosevelt (CVN 71), USS Abraham Lincoln (CVN 72), USS George Washington (CVN 73), USS John C. Stennis (CVN 74), USS Harry S. Truman (CVN 75), USS Ronald Reagan (CVN 76), dan USS George H.W. Bush (CVN 77). 

Sebagaimana diketahui, pada bulan Maret 2020 yang lalu, tiga awak USS Theodore Roosevelt (CVN 71) dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru (COVID-19) usai kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat ini mengujungi Vietnam. Tiga awak kapal tersebut dinyatakan positif virus corona dua minggu setelah CVN 71 meninggalkan Vietnam.

Itu artinya, sindrom akut pernafasan coronavirus 2 (SARS-CoV-2), penyebab pandemi COVID-19, terdeteksi di kapal induk USS  Theodore Roosevelt pada Maret 2020 pada saat kapal induk tersebut berada di laut. Anggota kru yang terkena dampak dievakuasi dan kapal diperintahkan ke Guam . 

Seorang Kapten yang betugas di kapal induk USS Theodore Roosevelt, Brett Crozier, ingin sebagian besar awak dikeluarkan dari kapal untuk mencegah penyebaran penyakit, tetapi diberitakan bahwa atasannya enggan melakukan hal tersebut. 

Setelah beberapa hari, akhirnya Kapten Crozier memutuskan untuk mengirimkan sebuah email kepada tiga perwira atasannya dan tujuh Kapten Angkatan Laut lainnya.

Email tersebut menguraikan rencana untuk sebagian besar kapal dievakuasi karena virus tidak dapat ditahan di atas kapal. Namun, surat itu bocor ke pers, dan keesokan harinya Angkatan Laut memerintahkan sebagian besar awaknya untuk dibawa ke darat.

Namun komando kapten dibebaskan oleh Penjabat Sekretaris Angkatan Laut Thomas Modly.  Perintah Modly dinilai kontroversial, dan pidatonya di kemudian hari kepada kru kapal Theodore Roosevelt dikritik. 

Akhirnya, Modly dalam beberapa hari kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri. Tak sampai di situ, bahkan pada pertengahan April ratusan anggota kru termasuk Crozier dinyatakan positif terkena virus, dan satu meninggal.

Bisa dibayangkan kapal induk sebesar USS Theodore Roosevelt yang sudah disokong teknologi nuklir, akhirnya dipaksa "tak berdaya", dengan sebagian besar awaknya terpaksa diturunkan ke darat untuk menghindari penyebaran Covid-19.  

Sebuah insiden yang menjadi pembelajaran penting, bahwa untuk menghentikan kapal induk secanggih USS Theodore Roosevelt sekalipun, dapat terjadi tanpa melalui atau membutuhkan suatu insiden peperangan sekalipun  :)

Covid-19 adalah bencana yang nyata dan sangat berbahaya meski tak terlihat.  Awak kapal induk secanggih USS Theodore Roosevelt, yang telah mendapat latihan fisik yang tidak perlu diragukan lagi saja, dengan tidak sulit mampu "ditundukkan" oleh Covid-19.

Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi setiap orang untuk senantiasa taat, waspada, dan berdisiplin dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah untuk kebaikan dan keselamatan bersama.

Selain itu, tidak boleh dilupakan untuk tetap menjaga daya tahan tubuh dengan secara teratur menjaga kebugaran fisik dengan berolahraga, mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang, serta senantiasa memelihara dan mengelola kesehatan mental.


Artikel Terkait