Nathan Ake adalah pemain bertahan Manchester City bernomor punggung (6), yang mampu menjaga areanya bersih tanpa ada ancaman gol yang berarti ke gawang rekan setimnya, ketika terakhir membela Manchester City.
Peran tersebut terjadi ketika City menjamu Olympiacos sebuah klub asal Yunani, di City of Manchester Stadium dalam putaran penyisihan group perebutan piala UEFA, dimana City menang telak atas tamunya dengan skor 3 : 0.
Baca juga: Makna "11 November" Bagi Tim Sekelas Manchester City
Bersama City, Nathan Ake (6) telah membuat enam penampilan sejak bergabung dengan Klub, yang dipercaya manajer City Pep Guardiola untuk menempati dan beroperasi sebagai pemain belakang pada sisi kiri dan tengah.
Cedera ini dialaminya ketika Nathan Ake membela timnas Belanda menghadapi Timnas Spanyol, hanya lima menit setelah Belanda bermain imbang 1-1 dengan Spanyol pada Rabu malam.
Pemain belakang yang direkrut dari Bournemouth pada musim panas lalu itu, meninggalkan lapangan dengan memegang hamstring kirinya.
Pada pertandingan tersebut, Sergio Canales mencipatakan gol untuk Spanyol di Amsterdam Arena, namun gol penyeimbang Belanda disumbangkan Donny van de Beek di awal babak kedua membuat pertandingan berakhir imbang.
Kabar ini tentu saja sedikit banyak mengkhawatirkan Manchester City, meskipun City masih memiliki amunisi pemain yang dapat ditempatkan dalam barisan pertahanan. Namun, ketiadaaan Nathan Ake (6) tentu membuiat pilihan manajer City Pep Guardiola menjadi lebih terbatas.
Hal ini mengingat, pekan depan (Minggu, 22 Nopember 2020) pukul 00.30 wib, Manchester City harus menjalani laga tandang berhadapan dengan Tottenham Hotspur para putaran laga di level Liga Premier Inggris yang memasuki pekan ke-9.
Baca juga: Permainan Didominasi City, Liverpool Imbangi dengan Perbanyak Peluang
Manchester City perlu memperhitungkan semua opsi dari pemain yang tersedia, ketika menghadapi Tottenham Hotspur. Hal ini karena kinerja pencapaian Spurs musim ini terlihat mengalami peningkatan signifikan setelah beberapa waktu lalu kursi manajer dipercayakan kepada Mourinho.
Mourinho dan Guardiola sendiri adalah dua orang manajer penuh pengalaman dan prestasi, yang telah malang melintang di liga Eropa kasta tertinggi dan sudah beberapa kali harus berhadapan sebagai juru racik dari sebuah tim ketika menangani beberapa tim yang berbeda.