Everton Harus Akui Efektivitas Serangan MU

Rupanya pencapaian trend positif Everton dalam laga lanjutan putaran Liga Premier Inggris pekan ke-8 benar-benar harus terhenti untuk ketiga kalinya ketika berhadapan dengan Manchester United di kandang sendiri, dengan skort cukup menyakitkan 3 - 1 untuk kemenangan Manchester United.

Kemyataan ini meneguhkan fakta bahwa pasca menahan imbang agresivitas serangan Liverpool pertengahan Oktober lalu di kandang sendiri, Everton kesulitan bangkit meraih kemenangan bahkan sekedar seri ketika berhadapan dengan tim lainnya di Liga Premier Inggris.

Sebut saja ketika berhadapan dengan Southampton pada putaran pekan ke-6 Liga Premier Inggris, hari Minggu 25 Oktober lalu, Everton dipaksa mengakui ketangguhan tuan rumah dengan skor 2 : 0 untuk Southampton, bahkan mendapat bonus tambahan kartu merah untuk satu pemain Everton Lucas Digne pada menit ke-72.

Pada laga berikutnya, putaran pekan ke-7 Liga Premier Inggris bergulir, ketika menghadapi Newcastle, Everton pun dibuat tertunduk malu oleh tuan rumah dengan skor 2 : 1 pada laga yang digelar pada hari Minggu tangggal 1 Nopember 2020 lalu.  Satu-satunya gol Everton pun tercipta pada menit perpanjangan waktu 90 + 1 lewat kontribusi gol Dominic Calvert-Lewin.

Menghadapi Manchester United pada putaran pekan ke-8 Liga saat ini, Everton di kandangnya sendiri harus mengakui kenyataan bahwa Manchester United bermain lebih efektif dibanding permainan tim Everton.  Hal ini setidaknya terbukti dari statistik selama pertandingan berlangsung.

Praktis penguasaan bola sebagai sebuah tim lebih menonjol Everton dibanding Manchester United apabila merujuk pada data statistik dimana ball position 55% didominasi Everton dengan 519 umpan, dibanding Manchester United yang melakukan umpan sebanyak  446 kali dengan penguasaan bola hanya 45%.

Namun, apabila mempertimbangkan efektivitas serangan akan terlihat sebaliknya, dengan penguasaan bola hanya sebesar 45%, Manchester United mampu membuat percobaan tendangan ke arah gawang sebanyak 13 kali dengan 7 kali di antaranya tepat sasaran dan 3 kali di antaranya terkonversi menjadi gol.

Sementara pada Everton, meskipun menguasai bola sampai 55% tetapi hanya mampu membuat percobaan tendangan ke arah gawang 7 kali saja dan hanya 1 kali tendangan yang tepat sasaran dan terkonversi menjadi gol. 

Tampaknya strategi formasi tim 4-2-3-1 yang dipasang pelatih Manchester United lebih manjur meredam percobaan serangan Everton, sehingga Everton kesulitan melakukan percobaan tendangan ke arah gawang Setan Merah, dengan cara menempatkan satu saja penyerang depan tetapi pada lapis kedua di belakangnya, diisi 3 penyerang.

Posisi ketiga penyerang MU yang agak ditarik ke belakang memudahkan Setan Merah melakukan transisi dari menyerang ke pertahanan yang jauh lebih kuat dibanding formasi tim 4-3-3 yang dierapkan pelatih Everton.

Konsekuensi dari strategi ini, Manchester United harus lebih sabar menghadapi kemungkinan penguasaan bola yang lebih dominan oleh Everton, tetapi begitu Everton berniat melakukan manuver serangan ke arah gawang, kekuatan lini depan lapis kedua MU dapat segera membantu pertahanan.

Kekuatan strategi yang diterapkan kedua pelatih tersebut, setidaknya teruji ketika pertandingan berlangsung selama 45 x 2 menit di lapangan. 

Berbagai upaya serangan Everton harus dipersulit karena ketatnya pertahanan yang diterapkan Manchester United, dengan kurang memberi kesempatan penyerang Everton melakukan percobaan tendangan ke arah gawang.

Sekedar gambaran terciptanya gol-gol dari kedua tim secara umum menunjukkan bahwa Everton lebih dahulu unggul lewat kontribusi gol dari Bernard pada menit ke-19.  Gol ini merubah kedudukan sementara di papan skor menjadi 1 : 0 untuk tuan rumah Everton.

Namun, keunggulan tuan rumah tersebut hanya bertahan selama 7 menit sebelum akhirnya penyerang Manchester United, Bruno Fernandes pada lapis kedua formasi 4-2-3-1 memberikan pil pahit bagi Everton dengan sumbangan golnya untuk Manchester United pada menit ke-26.

Berselang 6 menit setelahnya, lewat pemain yang sama, Manchester United berbalik mengungguli Everton pada menit ke-32.  Manchester United memantapkan keunggulan melalui gol yang disumbangkan Edinson Cavani pada menit tambahan 90 + 5 sebelum peluti panjang wasit dibunyikan.

Hasil pertandingan ini menambah 3 poin untuk Manchester United yang sudah melakoni 7 laga selama putaran Liga Premier Inggris dan bertengger pada peringkat ke-13 dengan raihan skor 10 dengan selisih gol  minus 2.  Sedangkan Everton yang sudah melakoni 8 laga, harus puas dengan skor 13 dan selisih gol 2 pada peringkat ke-5 di papan klasemen sementera Liga Premier Inggris.