AC Milan Dipaksa Berbagi Angka dengan Verona


Laga AC Milan melawan Verona ini bukan sekedar pertandingan antar klub peserta Seria A Italia, tetapi menguji ketangguhan mazhab formasi tim yang berbeda.  Milan selama ini konsisten dengan formasi yang umum diperagakan tim-tim besar Eropa, dengan formasi 4-2-3-1.

Formasi ini menempatkan 4 pemain bek di belakang, 2 pemain gelandang bertahan di tengah belakang, 3 pemain gelandang penyerang di tengah depan, dan 1 pemain penyerang di depan. 

Pengaturan ini diharapkan akan menciptakan pertahanan tim yang solid, kuat dan susah ditembus dan mampu membuat serangan tim menjadi lebih tajam, berlapis dan bervariatif.

Namun, formasi Verona yang mantap dengan 3-4-2-1 bukan berarti belum teruji.  Setidaknya formasi tersebut sejauh ini sanggup menempatkan Verona pada peringkat ke-8 pada papan klasemen sementara Seria A Italia.

Posisi peringkat sementara ini lebih tinggi satu peringkat dibanding peringkat klasemen akhir Serie A Italia tahun lalu yang berhasil diraih Verona, meski tanpa pemain bintang bersinar.

Konsistensi formasi Verona ini patur dipuji mengingat sebelum Seria A tahun lalu (2019-2020) yang menempatkan Verona di peingkat ke-9 klasemen, Verona merupakan klub yang timbul tenggelam pada pusaran Serie A Italia.  

Pada musim Serie A 2018-2019, Verona tidak mencatatkan namanya dalam daftar papan peringkat klasemen, sedangkan pada musim Serie A 2017-2018, Verona hanya mampu bertengger di poisisi terbawah kedua  (peringkat ke-19) setelah Benevento (peringkat ke-20).

Pada musim Serie A 2016-2017, Verona kembali tidak mencatatkan namanya dalam daftar papan peringkat klasemen, dan bahkan pada musim Serie A 2015-2016, Verona hanya mampu bertengger di poisisi terbawah  (peringkat ke-20).  

Kecuali pada musim Serie A 2014-2015, Verona mampu bertengger di klub papan tengah dengan posisi di peringkat ke-13.  Berbekal formasi 3-4-2-1, Verona berhasil mengarungi laga Seria A tahun lalu (2019-2020) dengan menempati peringkat ke-8 papan klasemen akhir dan kini bertengger di peringkat ke-9  klasemen sementara.

Sejauh perjalanan Sirie A Italia musim ini, Verona hanya sekali mengalami kekalahan ketika berhadapan dengan Parma, sedangkan berhadapan dengan tim tangguh seperti Juventus, Verona sanggup memaksa untuk berbagi angka.  Bahkan tim sekelas Roma pun dibuat tidak berdaya kehilangan angka.

AC Milan pun pada saat berhadapan dengan Verona yang berlangsung hari Senin pukul 02.45 wib, dipaksa bermain imbang dengan skor 2 : 2 hingga peluit panjang wasit berbunyi tanda berakhirnya pertandingan.

AC Milan yang saat ini sebagai pemuncak klassemen sementara Serie A Italia dibuat kaget ketika harus kebobolan gol pada kesempatan laga masih berjalan selama 6 menit pertama.  Gelandang serang Verona bernomor punggung (7),.Antonin Barack berhasil menyarangkan bolanya ke gawang lawan.

Tidak butuh waktu lama bagi Verona untuk menggandakan keunggulan pada menit ke-19, atas peran gelandang serang Verona, Mattia Zaccogni (20) memaksa kaki pemain bertahan Milan, Davide Calabria (2) membelokkan bola ke arah gawang yang tidak dapat diantisipasi oleh penjaga gawang Milan, Gianluigi Donnarumma (99).

Butuh waktu 27 menit bagi AC Milan untuk memporakporandakan lini pertahanan Verona yang dijaga 7 pemain (3 pemain bertahan dan 4 pemain gelandang di depannya) dimana tendangan voli gelandang bertahan Milan,  Franck Kessié (77) memaksa kaki pemain belakang Verona, Giangiacomo Magnani (27) melakukan gol bunuh diri.

Ketangguhan Verona menghadapi AC Milan pada babak satu laga ini memaksa kedudukan  1 : 2 untuk keunggulan Verona atas AC Milan hingga pertandingan harus memasuki jeda tanda babak pertama harus berakhir.  

Namun, bukan AC Milan, pemuncak klasemen sementara Serie A Italia hingga saat ini, apabila tidak mampu menyamakan kedudukan.  Pada babak kedua,  memasuki masa perpanjangan waktu hingga 90 + 3, Milan mampu menundukkan gawang Verona melalui Zlatan Ibrahimovid (11).

Sesungguhnya secara statistik, permainan sangat dikuasai Milan dengan penguasaan bola bahkan mencapai 66% dengan umpan 522 kali, sedang Verona hanya bermain dengan bola sekitar 34% dengan jumlah umpan hanya 283 kali.

Akurasi umpan pun Verona kalah jauh, akurasi umpan Milan bahkan mencapai 80% sedangkan Verona hanya akurat di level 64%, artinya 36% umpan Verona menguntungkan Milan. 

Tidak sampai di situ, bahkan Milan mampu membuat percobaan serangan ke gawang jauh lebih banyak hingga mencapai 34 kali, 8 kali di antaranya mencapai sasaran, sedangkan Verona hanya membuat percobaan serangan ke gawang 7 kali dengan 2 kali di antaranya sesuai sasaran.

Kenyataan statistik ini menjelaskan sulitnya menembus pertahanan Verona yang dijaga 7 pemain (3 pemain bertahan dan 4 pemain gelandang di depannya) sebagai konsekensi dari penerapan formasi 3-4-2-1 oleh Verona.

Pada laga berhadapan dengan AC Milan yang berakhir dengan skor 2 : 2 ini, Verona kembali membuktikan kemampuan formasinya untuk menahan imbang kekuatan klub besar sebagaimana sebelumnya dilakukan tehadap Juventus dengan skor 1 : 1, dan bahkan mengalahkan AS Roma dengan skor telak 3 : 0.

Bagi AC Milan laga ini tetap mampu mempertahankan posisi pemuncak klasemen sementara dari 7 laga yang dijalani dengan perolehan 17 poin, sementara Verona harus puas bertengger di peringkat ke-9 dengan perolehan 12 poin.