Inilah 40 Tips Menghindari Kecelakaan Lalu Lintas


Risiko kecelakaan lalu lintas memang sangat nyata.  Kecelakaan dalam mengendari kendaraan bermotor tersebut bisa sangat merugikan, menghancurkan, mengerikan dan memilukan bagi pengemudi, penumpang, dan pejalan kaki, serta secara umum bagi seluruh pengguna jalan

Insiden kecelakaan lalu lintas masih menjadi isu masalah sangat serius dan penting di seluruh dunia.  Banyaknya korban berjatuhan setiap tahun bahkan melebihi jumlah korban akibat dari pandemi yang terjadi di seluruh dunia.

Celakanya, apabila pandemi pada akhirnya pasti usai pada waktunya sendiri, tetapi insiden kecelakaan lalu lintas masih harus terjadi secara berulang sepanjang tahun dan setiap tahun. 

Oleh karena itu, setiap pengguna jalan harus menyadari bahwa kerugian kecelakaan lalu lintas tidak hanya berisiko tragis terhadap keselamatan jiwa dan harta, tetapi juga terkait dengan keberlangsungan dari kehidupan sebuah keluarga, karena yang menjadi korban insiden ini pasti memiliki orang tua, anak-anak, saudara atau kerabat tercinta yang sedang menunggu di rumah.

Menurut data resmi organsiasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), Kira-kira 1,3 juta orang meninggal setiap tahun di jalan-jalan dunia, dan antara 20 dan 50 juta mengalami cedera non-fatal (sumber data, cek di sini). 

Laporan secara global tentang keselamatan jalan raya adalah penilaian tentang situasi keselamatan jalan raya yang dihimpun dari 178 negara, menggunakan data yang diambil dari survei standar. 

Hasil survei ini menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas jalan raya tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting, terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Menurut data Kepolisian (cek sumber data, di sini), rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan di Indonesia, yang disebabkan faktor manusia terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi,  faktor kendaraan terkait dengan pemenuhan persyaratan teknik laik jalan dan faktor prasarana dan lingkungan.

Baca juga:  Keterampilan Utama Ini Dibutuhkan Personel Polisi

Kontribusi penyebab kecelakaan di Indonesia tersebut meliputi: 61% kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia  terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi, 9% disebabkan karena faktor kendaraan terkait dengan pemenuhan persyaratan teknik laik jalan dan 30% disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan.

Faktanya, kecelakaan bisa dicegah dengan melakukan pencegahan sederhana. Beberapa "Tips Menghindari Risiko Kecelakaan Lalu Lintas" yang disajikan berikut ini sangat dibutuhkan dan harus benar-benar diperhatikan oleh setiap pengguna jalan terutama sekali pengendara kendaraan bermotor.

Tips yang dikompilasi dari berbagai sumber dan pengalaman nyata dari berbagai pihak ini, ditujukan bagi pengendara kendaraan bermotor guna menghindari potensi besar terlibat dalam insiden kecelakaan lalu lintas, yang dapat dipastikan menyebabkan kerugian pada diri sendiri dan/atau orang lain, serta meninggalkan duka bagi keluarga tercinta di rumah.

 

1.  Kembangkan sikap bertanggung jawab

Banyak kecelakaan mobil melibatkan kalangan remaja disebabkan oleh kurangnya sikap dan kedewasaan, bukan masalah keterampilan atau pengetahuan. 

Maka penting untuk membuat komitmen pada diri sendiri dalam mempraktikkan sikap bertanggung jawab menyangkut masalah mengemudi. 

Anda mengendalikan kendaraan sebagai sebuah benda yang sangat berat dan bergerak cepat, dan Anda memiliki kewajiban kepada diri sendiri, penumpang, dan pengemudi lain untuk mengemudi dengan bertanggung jawab. 

 

2.  Jangan pernah berasumsi

Anda dapat mengontrol cara Anda mengemudi termasuk kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, tetapi Anda tidak dapat mengontrol cara orang lain mengemudi, termasuk kepatuhan pengemudi lain terhadap aturan lalu lintas

Ingatlah, meskipun Anda telah mematuhi aturan lalu lintas bukan berarti risiko kecelakaan lalu lintas lantas tidak ada, karena kecelakaan bisa disebabkan pengemudi lain yang ceroboh.

Jangan pernah berasumsi bahwa pengemudi akan berhenti, berbelok, atau mengkhawatirkan keselamatan lalu lintas seperti Anda. Anda tidak boleh berasumsi bahwa sebenarnya pengendara lain pasti berhati-hati saat mengemudi.

Oleh karena itu, demi kehati-hatian misalnya saat melewati lampu hijau, pastikan untuk memeriksa kedua arah jalur yang berbeda untuk memastikan tidak ada orang lain yang melanggar lampu merah.

Bahkan pada saat melihat kendaraan di depan menyalakan lampu tanda berbelok pun, Anda hanya perlu menghindari untuk menyalip pada sisi lampu belok yang sedang menyala tersebut.

Tetapi, jangan berasumsi bahwa pasti pengendara berbelok ke arah lampu tanda belok yang menyala, sebelum benar-benar terlihat ada kecenderungan kendaraan bergerak ke arah sana.  

Hal ini untuk mencegah Anda bertindak ceroboh saat mengemudi, dengan langsung menyalip kendaraan lain pada sisi lain, begitu lampu belok pada sisi lain yang menyala.  

Padahal bisa jadi, tidak demikian yang dilakukan oleh pengemudi disebabkan beberapa faktor, seperti membatalkan keputusannya, keliru menekan tombol lampu sinyal, ada masalah teknis, dan lain sebagainya.

Kejadian ibu-ibu yang menyalakan lampu sinyal belok atau lampu sein berlawanan dengan maksud arah beloknya, menjadi contoh sederhana untuk mengingatkan bahwa pengemudi tidak boleh berasumsi ketika berkendaraan, harus lebih memperhatikan fakta kecenderungan kemana arah kendaraan lain bergerak.


3.  Pastikan mengemudi dengan pikiran tenang

Penelitian berkali-kali menunjukkan bahwa orang yang berada di belakang kemudi saat marah mengemudi lebih agresif, yang mengarah pada peningkatan risiko kemungkinan kecelakaan mobil. Hindari mengemudi ketika emosi Anda mungkin menghalangi penilaian Anda yang lebih baik. 

Semua orang pernah marah pada pengemudi lain karena satu dan lain hal, bisa jadi seseorang tidak menggunakan bel, klakson, atau lampu penanda, melambat di jalur cepat, atau menarik diri di depan mereka. 

Beberapa pengemudi membiarkan kemarahan mereka menguasai dan membuat keputusan yang tidak bijaksana, kemudian membuntuti pengemudi lain dalam kemarahan.

Kemudian melaju kencang melewati pengemudi lain hanya untuk berhenti di depan mereka dan mengerem, yang menyebabkan banyak kecelakaan mobil yang tidak perlu terjadi setiap tahun. 

Jika Anda menemui orang yang membawa kemarahan seperti itu di jalan, hal terbaik yang harus dilakukan adalah menyingkir dan mengabaikan tindakan mereka.


4.  Abaikan pengemudi lain yang agresif

Perhatikan baik-baik perilaku kendaraan di sekitar Anda agar dapat mengantisipasi pengemudi berbahaya, khususnya pengemudi yang mengamuk di jalan raya.

Ada saja pengemudi yang cenderung melakukan hal-hal gila seperti memotong pengemudi lain, memutus sinyal, dan ngebut. Anda harus menghindari pengemudi gila ini saat mengemudi. 

Jika mereka berada di belakang mobil Anda dan membunyikan klakson, Anda harus membiarkan mereka lewat. Semakin cepat Anda menjauh dari pengemudi sembrono ini, semakin aman Anda.

Jika Anda terluka dalam kecelakaan mobil yang disebabkan karena orang lain, pertimbangkan untuk menghubungi pengacara kecelakaan mobil yang berpengalaman. 

Baca juga:  Beberapa Alasan Orang Menyewa Lawyer

Seorang pengacara akan membantu Anda mendapatkan kompensasi yang layak Anda terima atas cedera yang diderita dalam kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian orang lain

5.  Ponsel hanya untuk kondisi darurat

Anda tidak boleh menggunakan ponsel saat mengemudi dengan alasan apapun, meskipun itu adalah model handsfree. 

Berbicara saat mengemudi akan mengalihkan perhatian Anda dari fokus pada jalan raya. Jadi, singkirkan telepon, dan pastikan sudah dimatikan sebelum mengemudi. 

 

6.  Hindari berbagai kegiatan yang mengganggu 

Meskipun sesekali menelepon atau mengunyah makanan yang dibawa pulang saat mengemudi mungkin bukan hal yang paling penting, dampaknya bisa fatal mengakibatkan hilangnya nyawa atau setidaknya terluka dalam kecelakaan yang melibatkan pengemudi yang terganggu karena berbagai kegiatan.

Pengemudi terganggu karena pada saat mengemudi sambil melakukan kegiatan lain yang mengalihkan perhatian pengemudi dari jalan.  

Setidaknya ada tiga kategori gangguan saat mengemudi, yakni: Manual (terganggu dengan tangan Anda)., visual (teralihkan dengan mata Anda) dan kognitif (terganggu oleh proses berpikir Anda).

Jika anak-anak Anda berteriak atau berkelahi, yang terbaik adalah menepi untuk menangani situasi tersebut. Hindari apa pun yang mengalihkan pikiran Anda dari mengemudi, meskipun hanya sedetik.


7.  Pastikan kemampuan mengemudi

Pengemudi baru tidak selalu merupakan seorang yang berhati-hati. Perilaku-perilaku yang sudah menjadi kebiasaan para pengemudi kawakan harus terus dipelajari dan dipraktikkan, seperti mengecek titik buta, menggunakan lampu sein, dan mengikuti aturan jalan. 

Ketika pengemudi remaja menabrak jalan, mereka tidak selalu tahu apa yang harus dilakukan dan kurangnya pengalaman dapat menyebabkan kecelakaan mobil.

Penting mendapatkan latihan mengemudi yang diawasi sebanyak mungkin. Orang tua Anda harus berperan aktif dalam latihan mengemudi Anda. Buatlah jadwal yang tegas dengan mereka dan patuhi itu, dan pertahankan sampai Anda melakukan tes untuk mendapatkan lisensi. 

 

8.  Pelajari kemampuan mengemudi defensif

Baik Anda telah mengemudi selama 3 tahun atau 30 tahun, selalu ada ruang untuk meningkatkan keterampilan mengemudi Anda. Tidak peduli seberapa baik Anda dalam mengemudi, Anda tidak dapat mengontrol apa yang terjadi di sekitar Anda. 

Cuaca ekstrim, pengemudi yang agresif, kerusakan mekanis, dan rintangan di jalan raya semuanya dapat membahayakan keselamatan Anda dan penumpang Anda.

Bayangkan betapa jauh lebih aman jalan  jika semua orang mengambil kursus mengemudi defensif dan menerapkan teknik yang mereka pelajari untuk digunakan di jalan raya. 

Sekolah balap akan mengajari Anda cara mengendarai mobil pada batas kemampuannya. Anda akan mempelajari manuver mengemudi defensif sehingga Anda terhindar dari kecelakaan. 

Kursus mengemudi defensif mengajarkan Anda teknik mengemudi yang aman yang membantu Anda mendapatkan kendali yang lebih baik atas kendaraan Anda dalam situasi darurat. 

Kursus-kursus ini juga mengajarkan Anda taktik-taktik untuk mengatasi stres emosional, kemarahan di jalan, dan kelelahan.

9.  Cara mengemudi dalam cuaca buruk

Kondisi cuaca buruk yang melibatkan kabut dan hujan berbahaya tidak peduli jenis kendaraan atau seberapa baik Anda pengemudi.  

 Bulan-bulan dengan cuaca yang buruk bisa sangat berbahaya dan dapat menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan. Hujan adalah salah satu penyebab paling umum di mana pun Anda berkendara dan penting untuk memberi perhatian ekstra dan berhati-hati.  

Hujan menciptakan permukaan licin dan berbahaya untuk semua kendaraan, seperti mobil, truk, dan sepeda motor dan sering menyebabkan mobil lepas kendali atau selip saat pengereman.

Demikian juga dengan jalanan berkabut menyulitkan penglihatan. Bahaya ini dapat meningkat karena kebanyakan orang tidak mengetahui protokol yang tepat.     

Dalam keadaan demikian, lebih baik menghindari untuk mengemudi. Namun, jika ini bukan pilihan, untuk menghindari kecelakaan, maka harus berkendara dengan ekstra hati-hati.

Pertahankan jarak ekstra antara Anda dan mobil di depan Anda, kurangi kecepatan Anda, jangan terlalu memaksakan diri.


10.   Berkendara dengan posisi tangan Arah jam 9 dan jam 3

Jangan malas saat mengemudi. Gunakan kedua tangan dan pertahankan satu pada posisi jam 9 dan yang lainnya pada posisi jam 3. Hal ini akan memungkinkan Anda mengontrol kendaraan secara optimal.

Posisi ini memungkinkan pengemudi melakukan respons paling terkoordinasi dan tercepat selama keadaan darurat. Anda tidak ingin terjebak dalam situasi darurat dengan hanya satu tangan yang memegang kemudi.


11.  Ambil posisi kendali kemudi seperti pengemudi mobil balap

Berkendara seperti pengemudi mobil balap, tetapi bukan berarti mengemudi dengan kecepatan melebihi batas aman. 

Caranya, naikkan tempat duduk Anda cukup dekat sehingga pergelangan tangan Anda dapat bertumpu dengan nyaman di atas roda kemudi. 

Ini mempermudah pengendalian mobil Anda, karena pergelangan tangan Anda dapat bertumpu pada bagian atas roda kemudi dengan lengan terentang dan punggung menghadap kursi. 

Hal ini tidak hanya memastikan lengan Anda tidak mudah lelah, tetapi juga akan berada dalam posisi optimal untuk beberapa manuver mengelak di menit-menit terakhir.


12.   Ambil posisi mengemudi sesuai postur tubuh

Mempertahankan kendali kendaraan Anda dimulai dengan menempatkan diri Anda pada posisi terbaik sehingga Anda dapat dengan mudah mencapai roda kemudi dan menapak lantai saat melakukan manuver mengelak.

Posisi yang mantap pada saat mengemudi akan mampu menjaga kesesimbangan dan kemudahan penghemudi ketika diharuskan untuk melakukan manuver sulit ketika berhadapan dengan situasi kritis, yang berisiko berhadapan dengan kecelakaan.


13.  Amati area mengemudi

Jangan hanya fokus pada mobil di depan Anda. Lihat ke samping dan mobil di depan juga. Ini akan membantu Anda bersiap menghadapi kecelakaan apa pun yang mungkin terjadi.

Penting untuk tetap memperhatikan mobil di depan Anda, tetapi Anda juga harus secara berkala memindai seluruh area tempat Anda mengemudi. 

Hanya karena seseorang berada di jalur lain tidak berarti mereka akan tetap di sana. Saat mendekati persimpangan, lihat kedua arah sebelum menyeberang untuk memastikan seseorang tidak melewati lampu merah. 

Anda mungkin merasa nyaman dengan kemampuan mengemudi Anda, tetapi Anda tidak pernah tahu siapa yang mengemudi di dekat Anda. Selalu waspadai lingkungan sekitar Anda.


14.  Perhatikan jalan dan tetap waspada

Saat mengemudi, Anda harus tetap fokus pada jalan raya. Hindari membiarkan apa pun mengganggu Anda saat mengemudi. Mobil adalah tempat terakhir Anda harus melakukan banyak tugas.

Anak-anak, hewan peliharaan, pelari, dan pengendara sepeda dapat muncul tiba-tiba, jadi yang terbaik adalah selalu waspada terhadap mereka.

Hewan tidak tahu aturan jalan dan akan menyeberang sesuai keinginan mereka. Berhati-hatilah saat Anda melihat tanda hewan menyeberang dan gunakan balok tinggi Anda saat bepergian di pedesaan, daerah berkayu.


15.  Waspadai titik buta

Ini adalah pengingat untuk memeriksanya setiap kali Anda berpindah jalur atau melakukan belokan. Hampir setiap kendaraan memiliki setidaknya satu titik buta. 

Ini adalah kekurangan kecil dalam konstruksi kendaraan yang menghalangi penglihatan Anda karena satu dan lain hal. Titik buta adalah alasan mengapa Anda harus selalu menoleh untuk memastikan jalur sudah bersih sebelum pindah

Banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi terlalu mengandalkan kaca spion. Meskipun menyesuaikan cermin untuk tampilan yang optimal merupakan ide yang bagus, mereka tidak dapat melihat semuanya. Pastikan untuk melihat ke belakang Anda sebelum berpindah jalur.


16.  Posisikan cermin spion untuk pengamatan yang baik

Keberadaan kaca spion membantu pengemudi meminimalisir terjadinya  kecelakaan akibat kurangnya memahami keadaan lalu lintas di sekitar kendaraan yang dikendarai.

Sesuaikan semua kaca spion samping untuk menjadi petunjuk ketika hendak berpindah haluan dan kaca spion sehingga Anda dapat melihat jalan di belakang Anda sebanyak mungkin.  

 

17.  Periksa ulang kacamata atau lensa kontak (apabila memakai)

Jika Anda memiliki penglihatan yang bermasalah, maka sebaiknya kenakan kacamata atau lensa kontak setiap kali Anda mengemudi. 

Pastikan ketika Anda menggunakan kacamata atau lensa kontak Anda, kemampuannya tidak berkurang atau terkoreksi untuk memastikan Anda tetap mampu melihat dengan jelas ketika sedang mengemudi.

 

18.  Hindari area konstruksi

Terkadang, Anda mungkin perlu mengubah rute reguler yang Anda ambil ke tempat kerja, sekolah, dan tempat lain setiap hari, terutama jika sedang ada pekerjaan konstruksi. 

Mungkin ada jalan memutar, yang dapat membingungkan banyak orang dan menyebabkan kecelakaan. Mungkin juga ada puing-puing dari konstruksi yang dapat Anda tabrak, menyebabkan ban meledak atau lebih buruk. 

Hingga konstruksi selesai, cari rute alternatif ke mana pun Anda akan pergi untuk menghindari risiko kecelakaan.


19. Waspada jalanan rusak

Jalanan berlubang atau rusak bisa sangat berbahaya dan jika Anda tidak memperhatikan jalan, jalan berlubang atau rusak dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan. 

Pengemudi berisiko kehilangan kendali atas mobil mereka atau meledakkan ban saat melewati lubang ini. Jika Anda melihat jalan berlubang atau rusak di jalur mobil Anda, Anda dapat menghindari kecelakaan mobil dengan memastikan bahwa ban Anda tidak melewatinya.


20. Ikuti batas kecepatan

Tujuan dari batas kecepatan adalah sederhana, yakni untuk menghindari kecelakaan. Melebihi batas kecepatan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Selain mengonsumsi lebih banyak bahan bakar, mengemudi dengan kecepatan tinggi dapat membahayakan nyawa orang lain. 

Anda akan memiliki waktu reaksi yang lebih sedikit untuk menghindari terguling dan tabrakan saat mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Fakta sederhananya adalah bahwa kecepatan yang berlebihan mengurangi waktu reaksi Anda dan meningkatkan kemungkinan kecelakaan.

Jadi, saat mengemudi sedikit di atas batas kecepatan mungkin tidak tampak seperti masalah besar, tetapi hal ini bisa membuat Anda kehilangan nyawa atau paling tidak  menyebabkan terjadinya kerusakan pada mobil Anda.

Saat Anda memilih untuk mengemudi di atas batas kecepatan, Anda memilih untuk mengemudi pada kecepatan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan di jalan raya. Dan dengan melakukannya, Anda menempatkan diri Anda dan pengemudi lain di jalan dalam bahaya.

Semua tahu bahwa dengan hiruk pikuk kehidupan modern, semua orang terburu-buru. Untuk memastikan Anda tidak mempercepat, hal terbaik yang harus dilakukan adalah memberi diri Anda banyak waktu untuk mencapai tujuan Anda.

Selain itu, ingatlah bahwa tilang ngebut dapat menghabiskan banyak uang dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan Anda kehilangan lisensi mengemudi Anda. Jadi, hindari godaan mengebut dan patuhi batas kecepatan.


21.  Ikuti aturan jalan

Sama seperti batas kecepatan, ada aturan jalan lain yang harus Anda ikuti jika ingin menghindari kecelakaan, dan menghindari untuk mendapatkan tilang. 

Jika Anda mendekati tanda berhenti atau lampu merah, mulailah memperlambat jauh sebelum Anda mencapainya, sehingga Anda bisa berhenti total di garis berhenti. Patuhi semua rambu lalu lintas yang ada karena suatu alasan keselamatan.

Ketika lampu rambu berubah merah, berarti kendaraan harus berhenti. Pengemudi yang melanggar lampu merah dan tanda berhenti, berisiko menyebabkan kematian karena sering menyebabkan benturan samping dan tabrakan terguling pada kecepatan tinggi. 

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor, maka harus selalu berhenti total dan memberi kesempatan kendaraan bermotor di jalur hijau untuk  melaju.  Demikian juga untuk tanda-tanda rambu lalu lintas yang lain juga harus dipatuhi. 

 

22.  Hindari tancap gas sesaat ketika lampu berubah hijau

Pernahkah Anda buru-buru menancap gas ketika lampu merah di persimpangan jalan berubah warna menjadi warna hijau?  Hal seperti ini sebaiknya dihindari, mengingat tidak semua kendaraan dari sisi lain patuh terhadap rambu lalu lintas.  

Kecelakaan lalu lintas bisa saja terjadi bukan hanya disebabkan oleh kelalaian Anda, tetapi dapat disebabkan kecerobohan pengendara lain.


23. Jangan pernah mempercepat kendaraan saat rambu lampu berwarna kuning

Kebiasaan ini sangat membahayakan keselamatan di jalan karena saat di persimpangan, banyak hal tak terduga terjadi dari sisi lain dari jalan yang mengancam kelselamatan Anda, muncul dari pengguna jalan lain, seperti pelanggaran lalu lintas, dan lainnya. 

Menancap gas artinya menurunkan kemampuan respon pengemudi terhadap kejadian tak terduga yang membahayakan keselamatan berkendaraaan.  


24.  Waspada di persimpangan

Sebelum melakukan belokan, penting untuk memeriksa sisi kiri dan kanan kendaraan yang melaju.  Lakukan ini dua kali, jika Anda melewatkan sesuatu untuk pertama kali. 

Saat berbelok, ingatlah untuk melihat ke kanan sekali lagi untuk memantau siapa tahu ada pejalan kaki yang mungkin muncul tiba-tiba.


25.  Hati-hati di tikungan berbahaya

Banyak pengendara kehilangan kendali atas mobil mereka di sepanjang tikungan berbahaya dan kehilangan nyawa dalam kecelakaan mobil. 

Saat Anda mendekati rambu yang menandakan belokan tajam dan untuk mengurangi kecepatan, lakukan apa yang diperintahkan rambu tersebut dan kendarai kendaraan Anda dengan hati-hati untuk menghindari kecelakaan.

 

26.  Antisipasi perubahan lalu lintas

Perhatikan arus lalu lintas agar dapat mengantisipasi setiap perubahan. Seringkali Anda dapat dibuat waspada terhadap keadaan darurat hanya dengan mengamati arus kendaraan beberapa meter di depan Anda.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi jauh di depan pengemudi, akan tetapi dengan melihat perubahan lalu lintas, pengemudi dapat memperkirakan kira-kira apa yang sedang terjadi jauh di depan pengemudi, apakah terjadi kecelakaan, kebakaran, dan lain sebagainya.


27.  Pindah jalur dengan benar

Akan selalu ada saatnya Anda harus pindah ke jalur lain. Jika pengemudi tidak melakukan perubahan jalur dengan aman, hal itu sering kali menyebabkan kecelakaan mobil. 

Memotong di depan orang, mengubah jalur secara tiba-tiba dan tidak menggunakan sinyal belok adalah beberapa cara pasti untuk terlibat dalam kecelakaan. 

Untuk mencegah kecelakaan gunakan sinyal belok kiri dan kanan dan selalu periksa titik buta sebelum melanjutkan ke jalur kiri atau kanan.

Alasan kendaraan memiliki lampu berhenti, sinyal belok, dan jalur yang ditujukan untuk bergerak baik ke kanan atau ke kiri sebagai lawan dari lurus adalah untuk memandu pengemudi. 

Ketika pengemudi mengabaikan panduan ini, seringkali terjadi kecelakaan mobil. Untuk mencegah kecelakaan mobil, selalu cari rambu-rambu dan patuhi jalan yang benar sebelum Anda berbelok.

Sebelum berangkat, pastikan spion Anda berada di posisi yang benar.  Namun, ingatlah bahwa Anda tidak bisa meletakkan 100 persen keyakinan Anda pada cermin. Sebelum berpindah jalur, cepat berbalik untuk memastikan Anda tidak akan berhenti di depan seseorang.

Kecerobohan saat berpindah jalur juga bisa menimbulkan kemarahan pada jalur lain, sehingga menyebabkan pengemudi lain juga sembrono. Ikuti aturan yang benar dan gunakan kesopanan umum saat mengubah jalur.


28.  Jangan terlalu dekat (jaga jarak)

Banyak pengemudi yang tidak sabar dengan mengemudi terlalu dekat dengan mobil lain sehingga mereka tidak dapat bereaksi tepat waktu jika mobil di depan mengerem tiba-tiba.   Mengikuti terlalu dekat dengan kendaraan apa pun tidak memberi Anda cukup waktu untuk melakukan manuver darurat.

Banyak kecelakaan mobil yang fatal telah terjadi ketika seorang pengemudi dengan berbahaya membuntuti pengemudi lain dengan kecepatan tinggi dan tidak dapat berhenti tepat waktu ketika lampu belakang menyala.

Jika Anda tidak yakin berapa jarak yang pantas antara Anda dan kendaraan di depan Anda, ikuti aturan yang direkomendasikan untuk menjaga jarak paling tidak 3 detik dalam cuaca normal antara Anda dan kendaraan di depan setiap saat atau 5 detik selama cuaca buruk.

Cara prakisnya adalah pada saat Anda mengemudi, pilihlah sebuah benda di jalan, seperti pohon atau rambu, dan saat mobil di depan Anda mencapai benda itu, mulailah menghitung waktunya. Jika Anda melewati objek itu sebelum Anda mencapai tiga detik, maka itu berarti Anda harus mundur sedikit.
 

29.  Hindari jalur cepat

Kebanyakan kecelakaan jalan raya terjadi di sini. Ditambah lagi, petugas patroli jalan raya paling fokus pada pengemudi di jalur cepat.  Jadi, jika ingin menghindari kecelakaan dan tilang mengebut, silahkan berkendara di jalur yang berbeda.

Cara menghindari jalur cepat selama perjalanan Anda adalah dengan menggunakan jalur tengah atau kiri jika memungkinkan. Jalur ini memberi Anda rute pelarian yang paling tersedia jika situasi darurat muncul. Hal ini mengingat, sebagian besar kecelakaan jalan raya terjadi di jalur cepat. 

Jika Anda menggunakan jalur tengah atau kiri, akan jauh lebih mudah untuk mencapai pintu keluar Anda daripada terjebak di jalur cepat. Jalur kanan (cepat) juga menarik perhatian pengendara yang mengemudi dengan kecepatan tinggi dan lebih cenderung menyebabkan kecelakaan.


30.  Selalu kenakan sabuk pengaman

Sabuk pengaman dirancang untuk membuat Anda tetap aman di jalan, jadi jangan pernah lalai memakainya. Meskipun Anda hanya mengemudi di jalan non tol, Anda tetap harus selalu mengenakan sabuk pengaman .

Sabuk pengaman tidak hanya melindungi Anda saat terjadi kecelakaan, tetapi juga membantu menjaga keselamatan penumpang lain.

Pada tahun 2017 saja, diperkirakan ada 14.955 nyawa yang diselamatkan oleh sabuk pengaman. Namun, jika semua orang menyerah, tingkat kematian akan lebih rendah dengan tambahan 2.549 nyawa. Dan, hampir setengah dari orang yang tewas akibat kecelakaan kendaraan pada tahun 2017 tidak mengenakan sabuk pengaman.

Benar-benar membutuhkan dua detik untuk memasang sabuk pengaman Anda, jadi tidak ada alasan untuk tidak mengenakannya. Selain itu, buatlah aturan mobil bahwa setiap orang harus memasang sabuk pengaman saat mengendarai mobil Anda.


31.  Hindari mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau narkoba

Saran lain untuk menghindari kecelakaan mobil adalah jangan pernah minum alkohol atau mengkonsumsi narkoba ketika mengemudi. 

Mayoritas kecelakaan melibatkan mengemudi dalam keadaan mabuk dan di bawah pengaruh narkoba, sebagian besar ternyata berakibat fatal. 

Mengemudi sambil mabuk dan di bawah pengaruh narkoba merusak indera. Hal ini membuat kemungkinan besar Anda akan melakukan kesalahan saat mengemudi, yang mengakibatkan kecelakaan mobil. Jadi, jangan pernah mengemudi saat mabuk dan menggunakan narkoba.


32.  Batasi penumpang

Risiko kecelakaan fatal meningkat dengan setiap penumpang tambahan atau bahkan kendaraan dengan penumpang berlebihan atau melebihi batas ketentuan. 

Jika Anda adalah pengemudi baru, sebaiknya batasi jumlah penumpang Anda dan kepada pengemudi secara umum jangan sekali-sekali menaikkan penumpang melebihi ketentuan dan kemampuan kendaraan.


33.  Sebisa mungkin hindari
atau setidaknya lebih berhati-hati mengemudi malam hari

Mengemudi dalam kegelapan mungkin memberikan kesempatan yang bagus untuk memperhatikan lalu lintas, tetapi ada bahaya lain yang harus diperhatikan, seperti pengemudi yang mabuk dan penglihatan yang menurun.

Secara umum, mengemudi di malam hari dinilai memiliki risiko sangat berbahaya karena sejumlah alasan. Satu, lebih sulit untuk melihat. Kedua, ini adalah saat dimana pengemudi merasa paling lelah. Ketiga, Anda akan memiliki kesempatan terbesar untuk bertemu dengan pengemudi mabuk di malam hari.

 

34.  Hindari mengemudi dalam keadaan mengantuk 

Mengemudi saat Anda lelah bisa menimbulkan masalah serius. Apalagi jika terlalu banyak orang berada di belakang kemudi mobil dan ketika mereka tidak cukup tidur. 

Hal ini berarti mereka (penumpang di belakang) tidak waspada terhadap apapun yang terjadi sebagaimana mestinya. Jika Anda terlalu lelah untuk mengemudi, maka seharusnya tidak dipaksakan untuk mengemudi.

 

35.  Pastikan kendaraan dalam keadaan prima

Kendaraan dapat gagal dan menyebabkan kecelakaan dalam berbagai cara, seperti ban pecah, rem aus, wiper kaca depan pecah, dan lain-lain. 

Untuk menghindari situasi yang tidak terduga ini, selalu rawat kendaraan Anda secara teratur. Perawatan kendaraan tidak hanya penting untuk umur panjang mobil Anda, tetapi juga penting untuk keselamatan Anda sebagai pengemudi.  

Tanpa perawatan yang tepat, kendaraan Anda bisa tiba-tiba berhenti atau gagal. Berikut adalah beberapa tugas perawatan rutin yang harus Anda lakukan pada kendaraan Anda untuk memastikannya berjalan dengan lancar.

  • Periksa ban Anda untuk memastikannya mengembang dengan benar
  • Ganti oli Anda setiap 2000 km untuk motor atau per 2 bulan sekali dan 10.000 km untuk mobil atau per 6 bulan sekali (mana yang terlebih dahulu tercapai)
  • Periksa minyak rem, minyak transmisi, minyak mesin cuci, dan cairan pendingin Anda secara teratur
  • Ganti ban mobil Anda setiap 3 tahun usia pakai, atau setiap jarak tempuh 40.000 km (mana yang terlebih dahulu tercapai).  Sedangkan untuk ban motor, penggantian ban bagian depan adalah setelah menempuh jarak 12.000 km, sedangkan ban bagian belakang adalah setelah menempuh jarak 10.000 km.
  • Ganti cairan pendingin mesin Anda setiap 20.000 km, atau kalau airnya sudah keruh
  • Ganti cairan power steering Anda setiap dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 40.000 km.
  • Ganti filter udara Anda setiap 40.000 km bagi yang bermesin bensin, sementara untuk yang diesel wajib dilakukan tiap 30.000 km.

 

Baca juga:   Tips Memilih dan Membeli Mobil Bekas


36.  Ketahui batasan mobil yang dikendarai

Banyak kecelakaan terjadi hanya karena seorang pengemudi memaksa mengemudi kendaraannya melampaui batas kemampuan yang dimiliki kendaraan. 

Apapun kendaraan yang Anda kemudikan, ketahuilah seberapa cepat Anda dapat dengan aman bermanuver dengan kendaraan Anda, serta kemampuan berhenti daruratnya.

Setiap mobil dengan merek dan kondisi yang berbeda, memiliki batasan kemampuan yang berbeda. Bagaimana juga dengan kemampuan pengeremannya? Dapatkan penilaian yang baik tentang seberapa baik mobil Anda akan bereaksi dalam situasi berbahaya dan lain sebagainya.

 

37.  Menilai kondisi mobil yang dikendarai

Mengetahui performa kendaraan Anda sangatlah penting. Seberapa baik mobil Anda bisa berhenti pada saat itu juga? Termasuk juga bagaimana pengemudi mampu menilai kondisi mobil pada saat sudah di perjalanan.  

Misalnya tiba-tiba kendaraan terasa oleng, ada sesuatu yang tidak beres dengan ban kendaraan, terjadi panas yang berlebihan pada mesin, dan lain sebagainya.

Sebelum digunakan, kendaraan juga harus dipastikan apakah ban Anda cukup bagus untuk dikendarai dalam kondisi cuaca buruk? Memahami kondisi kendaraan Anda akan membantu Anda menghindari situasi mengemudi yang dapat menyebabkan kecelakaan.


38.  Sebisa mungkin memilih mobil paling aman

Selain perilaku berkendara yang baik, Anda harus memilih mobil yang memiliki fitur keselamatan yang sangat baik. Mobil dengan kontrol stabilitas elektronik dapat mengurangi risiko terguling yang fatal sekitar 80 persen. 

Selain itu, Anda harus mencari fitur keselamatan lain seperti pemantauan titik buta, peringatan lajur-lajur, peringatan lalu lintas belakang, dan banyak lagi. Anda akan mengurangi risiko kecelakaan mobil serius hingga setengahnya jika Anda memilih mobil yang andal dan aman.

 

39.  Menilai mobil dari penampilannya

Anda diajari untuk tidak pernah menilai buku dari sampulnya, tetapi mungkin Anda harus menilai buku dari sampulnya. 

Apabila Anda menaiki kendaraan umum atau jasa travel, maka hindari mobil yang sangat kotor dan usang, yang dapat mengindikasikan pemilik yang lalai. 

Mereka yang memiliki mobil lebih bagus dan lebih bersih cenderung merawat mobil mereka dengan lebih baik dan karenanya mengemudi dengan lebih perhatian

 

40.  Dapatkan informasi yang akurat

Apabila menggunakan jasa angkutan umum, untuk mengurangi tingkat kecelakaan Anda, Anda perlu mengetahui sebanyak mungkin tentang insiden yang terjadi dalam armada Anda. 

Penting juga bagi Anda untuk menyimpan catatan detail semua pengemudi dan kendaraan termasuk komunikasi yang dikirim mengenai tindakan yang diambil untuk mengurangi atau sebagai tanggapan atas kecelakaan.

Pencatatan yang cermat diperlukan untuk setiap kecelakaan - bukan hanya detail gaya klaim asuransi tetapi informasi tentang jenis perjalanan yang dilakukan pengemudi, berapa lama mereka berkendara, apakah kendaraan tersebut baru-baru ini diperiksa untuk keamanan dan banyak lagi.

Di beberapa armada, praktik terbaik adalah mewawancarai pengemudi secara mendetail setelah setiap kecelakaan. Sistem seperti Fleet Accident Management Software dapat menyediakan platform berharga untuk menyimpan informasi ini dan mengauditnya nanti.