Banyaknya tugas Polisi yang harus berinteraksi dengan anggota masyarakat, melahirkan tuntutan kemampuan khusus yang berhubungan dengan pekerjaan administratif, kebugaran fisik, cara membangun relasi dengan masyarakat, memcahkan masalah dan profesionalitas.
Apabila dirunutkan lebih rinci, kelima kemampuan khusus tersebut harus didukung dengan dua belas keterampilan khusus bagi anggota Polisi, terutama bagi Perwira Polisi.
Oleh karena itu, apabila bercita-cita menjadi personel Polisi, setidaknya dua belas keterampilan ini harus diasah, karena menjalankan tugas Polisi itu bukan hanya berbekal tahu dan mengerti, tetapi seharusnya juga berbakat. Bakat itu dapat diperoleh dengan dua cara, yakni bakat natural (allamiah) atau bakat yang dilatih secara konsisten.
Menurut seorang ahli Karier dan Kewirausahaan di CareerAddict, Siôn Phillpott, setidaknya ada dua belas keterampilan khusus yang dibutuhkan oleh seorang personel Polisi.
Kedua belas keterampilan khusus iui meliputi: (1) Keterampilan Komunikasi; (2) Diplomasi; (3) Keterampilan Membuat Keputusan; (4) Perhatian terhadap Detail, (5) Keterampilan Menulis; (6) Ketahanan Fisik.
Selanjutnya, (7) Kesadaran Budaya; (8) Keterampilan Memecahkan Masalah; (9) Profesionalitas; (10) Keterampilan Resolusi Konflik; (11) Kecerdasan Emosional; dan (12) Keterampilan Persuasif.
Berikut ini penjelasan Siôn Phillpott terhadap keduabelas keterampilan khusus yang dibutuhkan seorang personel Polisi, sebagaimana disebutkan di atas.
1. Keterampilan Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi secara efektif merupakan keharusan mutlak bagi seorang perwira polisi, terutama ketika berhadapan dengan anggota masyarakat.
Dalam situasi yang berpotensi tidak aman, misalnya, seperti saat menangkap tersangka yang berpotensi bersenjata dan / atau berbahaya, personel Polisi harus tegas dan jelas dalam menyampaikan perintah.
Pada situasi lainnya, misalnya saat berhadapan dengan saksi atau orang yang berkepentingan dalam penyelidikan, personel Polisi harus bisa mendapatkan informasi penting.
2. Diplomasi
Tuntutan dan keharusan menjadi komunikator yang baik adalah mampu memahami nada dan pendekatan yang tepat ketika berhadapan dengan berbagai jenis orang yang tentu saja beragam, berbeda dan unik satu sama lain.
Jadi, pendekatannya haruslah spesifik pada setiap orang. Misalnya, saat mengambil pernyataan dari korban kekerasan atau kejahatan seksual, personel Polisi harus dan perlu menunjukkan sisi kebijaksanaan dan kepekaannya,
Sedangkan kemampuan untuk bersikap diplomatis akan membantu dan sangat dibutuhkan seorang personel Polisi saat berinteraksi dengan anggota masyarakat.
3. Keterampilan Membuat Keputusan
Menjadi personel Polisi, harus siap kapan saja berhadapan dengan situasi dan kondisi di depan mata yang tidak pernah sama, serupa dan terduga sebelumnya.
Oleh karena itu, personel Polisi harus mampu berpikir dengan cepat, tepat dan jernih serta membuat keputusan yang baik di bawah tekanan yang kuat.
Pada tahap awal karier sebagai personel Polisi, ini mungkin melibatkan pengelolaan hasil callout (panggilan) dengan cara tertentu, tetapi seiring perkembangan karier personel Polisi, hal ini tidak akan terjadi seterusnya.
Pada akhirnya seorang personel Polisi pada posisi yang harus mengambil lebih banyak tanggung jawab dan keputusan yang berpotensi mempengaruhi personel Polisi lainnya, terutama jika bekerja di dalam. unit dinamis, seperti respon bersenjata, misalnya.
4. Perhatian terhadap Detail
Seorang personel Polisi harus terus-menerus mampu menyadari dan menangkap apa yang sesungguhnya terjadi di sekitarnya dan mampu menangkap tanda atau sinyal kecil, yang kemampuan ini akan terus berkembang seiring dengan pengalaman di tempat kerja, tetapi tetap harus menjadi orang yang sangat rajin.
Memang, jika seorang personel Polisi ingin berkembang mengambil peran sebagai seorang penyidik atau detektif, terutama misalnya dalam kasus pembunuhan, narkotika, atau penipuan, perhatian terhadap detail adalah salah satu persyaratan yang pasti.
5. Keterampilan Menulis
Pada dasarnya pekerjaan menulis bukan bagian dari sesuatu yang paling populer atau glamor, tetapi menulis laporan adalah bagian tugas mendasar dan wajib bagi seorang personel Polisi.
Hal ini mengingat, laporan memegang peranan sebagai catatan resmi dari pemanggilan atau insiden terkait dimana personel Polisi hadir di sana. Oleh karena itu, laporan-laporan resmi seperti ini dibutuhkan dan terutama dapat diterima di pengadilan.
6. Ketahanan Fisik
Sebagai seorang personel atau khsusnya perwira polisi yunior, selama pelatihan dan saat berpatroli, maka harus mampu menjaga tingkat kebugaran fisik dasar.
Personel Polisi harus bisa menahan tersangka (dengan cara yang sah) atau pada beberapa kesempatan, mengejar dengan berjalan kaki.
Namun, ini bukan hanya tentang bisa menjaga diri sendiri di lapangan. Pekerjaan polisi bisa sangat menegangkan dan membutuhkan waktu yang lama, jadi semakin bugar secara fisik, semakin mudah untuk mengatasi tuntutan pekerjaan.
7. Kesadaran Budaya
Kesadaran budaya adalah kebutuhan yang perlu dimiliki oleh setiap personel Polisi modern, terutama selama perilaku profesional penegakan hukum berada di bawah pengawasan publik dan politik.
Pada intinya, tugas polisi adalah tentang memahami komunitas yang dilayani, jadi personel Polisi perlu mengetahui adat istiadat dan praktik dari banyak kelompok masyarakat dalam komunitas tersebut.
Terutama jika seorang Polisi bekerja di kota besar dengan populasi yang lebih beragam. Kesadaran budaya ini juga akan membuat pekerjaan polisi jauh lebih mudah, karena orang akan lebih bersedia untuk bekerjasama jika personel Polisi menunjukkan rasa hormat dan kesopanan pada suatu budaya dimana betugas.
8. Keterampilan Memecahkan Masalah
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi dengan cepat dan logis merupakan keterampilan yang sangat berharga bagi seorang personel Polisi.
Kemampuan ini dapat membantu menyelesaikan perselisihan dan mencapai kompromi antara dua pihak yang berkonflik sebelum situasi semakin memanas, atau memungkinkan personel Polisi menemukan terobosan selama penyelidikan yang sangat sulit dan kompleks.
9. Profesionalitas
Petugas polisi adalah pegawai negeri yang menjunjung hukum dan oleh karena itu, standar moral dan etika harus dijunjung tinggi. Artinya, perilaku personel Polisi harus menjadi teladan setiap saat, termasuk saat sedang tidak bertugas, dan jangan pernah terpancing atau kehilangan ketenangan.
Jika seorang personel Polisi mendapatkan dirinya berada dalam situasi yang melecehkannya secara verbal atau fisik, penting bagi personel Polisi tersebut untuk tetap profesional dan terus melakukan pekerjaan sesuai dengan hukum.
10. Keterampilan Resolusi Konflik
Sangat mungkin bahwa sebagian besar insiden yang ditangani personel Polisi akan melibatkan beberapa tingkat perselisihan, apakah itu terjadi di depan umum atau di dalam rumah seseorang.
Oleh karena itu, kemampuan untuk meredakan situasi yang berpotensi meledak menjadi sangat berguna, terutama jika melibatkan obat-obatan atau alkohol.
Ini mungkin termasuk apabila melibatkan upaya pemisahan secara fisik dari dua pihak yang bertikai untuk menenangkan keadaan, atau menggunakan kebijaksanaan dan diplomasi untuk berbicara dengan orang lain.
Bagaimanapun, menciptakan situasi dan kondisi lingkungan yang lebih kondusif, di mana potensi bahaya menjadi berkurang dan memungkinkan seorang personel Polisi mendapatkan cerita lengkap yang lebih baik dan lebih aman untuk semua orang
11. Kecerdasan Emosional
Pada sebagian besar pekerjaan sehari-hari sebagai seorang Polisi, maka akan berurusan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan keadaan.
Menjadi cerdas secara emosional untuk memahami motivasi dan perilaku beragam orang akan membuat seorang personel Polisi jauh lebih mantap dan efektif.
Hal ini juga akan membuat personel Polisi bersangkutan menjadi komunikator yang lebih baik, terutama saat berhadapan dengan orang yang menjadi tersangka atau saksi.
12. Keterampilan Persuasif
Kemampuan membujuk orang untuk melakukan apa yang diinginkan adalah aset besar lainnya bagi seorang personel Polisi, terutama dalam situasi di mana personel Polisi berurusan dengan seseorang yang melakukan perlawanan atau tidak ingin bekerja sama.
Hal ini bisa saja digunakan membujuk saksi untuk bersaksi atau memberikan pernyataan ketika tidak ingin terlibat, atau menjelaskan kepada tersangka bahwa tidak ada keuntungan baginya untuk tidak patuh.
Penutup
Kedua belas keterampilan khusus sebagaimana disebutkan dan dijelaskan di atas merupakan bentuk penjelasan umum, dimana lembaga kepolisian di negara manapun memiliki sistem pendidikan pembentukan (diktuk) dan sistem pendidikan pengembangan (dikbang) tersendiri.
Tulisan tersebut sekedar dimaksudkan agar setiap orang yang bercita-cita memiliki profesi sebagai seorang personel Polisi untuk memupuk keterampilan-keterampilan tersebut sejak dini.
Sedangkan bagi personel Polisi, tulisan tersebut sekedar membantu memetakan dan menggambarkan kebutuhan keterampilan dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian, sehingga diharapkan setiap personel Polisi terus-menerus meningkatkan kemampuannya dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat.