Siapa yamg tidak tahu dan tidak mengenal tari Saman dari Gayo Aceh yang sangat fenomenal tersebut. Tetapi apa hubungannya dengan pandemi Covid19, sehingga pada tulisan kali ini sepertinya ingin dikait-kaitkan.
Tentu saja, tulisan ini tidak mencoba membuat argumentasi mengada-ada dan tidak berdasar menghubungkan tarian Saman dengan fenomena masih adanya kecenderungan peningkatan transmisi Covid19 di Indonesia saat ini.
Siapa sangka, ternyata tarian fenomenal yang sempat meramaikan pembukaan Asian Games ke18 Tahun 2018 di Jakarta itu dan melahirkan decak kagum dari beragam kalangan di dalam dan di luar negeri itu, ternyata masih bisa membuat kehebohan (dalam konotasi positif) ketika pandemi Covid19 sedang terjadi di Indonesia.
Yaa..., tepatnya tari Saman masih sempat memberikan inspirasi hiburan, media komunikasi, lokakarya dan tentu saja promosi budaya, yang tentu saja dilakukan dengan tidak melanggar protokol kesehatan. Bahkan salah satunya dimanfaatkan sebagai media menyampaikan pesan-pesan terkait dengan Covid19.
Penulis mencatat sepanjang tahun 2020 ini, setidaknya ada tiga momentum penting yang berkaitan dengan tari Saman ketika Indonesia dan seluruh dunia tengah dilanda pandemi Covid19. Ketiganya berkaitan dengan pertunjukan daring, promosi budaya dan lokarya mengenal tari Saman.
Tepatnya ketiga momentum tersebut adalah (1) Tarian Saman yang dilakukan secara daring yang dibagikan dibagikan oleh seorang netizen dengan akun instagram @alex.aceh2, yang sekaligus sebagai koreografer; (2) Saman Dance Bintang Nusantara Of Roakeldais The Netherland dalam International Dance and Music Festival 'Op Roakeldais' Warffum; dan (3) Workshop Tari Saman.
Tari Saman secara daring yang pertama kali di-upload di akun instagram @alex.aceh2 itu terlihat beberapa orang tengah melakukan gerakan mirip tarian Saman, tetapi tidak sebagaimana biasanya dimana tarian semacam ini biasa dilakukan sejumlah orang dengan berdekatan
Kali ini, tari Saman terlihat dilakukan orang-orang secara terpisah dari lokasi yang berbeda, kemudian disatukan berdekatan dalam tampilan koreografi satu video, yang tetap mengesankan para penari secara kompak melakukan gerakan layaknya saat mereka menari dalam kondisi normal.
Momentum berikutnya adalah gelaran tari Saman pada International Dance and Music Festival 'Op Roakeldais' Warffum, dimana setidaknya dalam publikasi di media sosial Youtube diberi tajuk "Saman Dance Bintang Nusantara Of Roakeldais The Netherland".
Sedangkan workshop Tari Saman merupakan lokakarya tiga hari yang diprakarsai oleh CIOFF®️ Mexico, dan CIOFF®️ Indonesia bergabung sebagai salah satu fasilitator, dengan lebih dari 70 orang dari Amerika Latin menjadi mahasiswa.
Pada laman resmu ich.unesco.org, disebutkan bahwa selama masa karantina ini, CIOFF®️ Indonesia mengadaptasi dan menggeser aktivitasnya dalam mempromosikan budaya. Terlepas dari perbedaan waktu, dengan bantuan teknologi, lokakarya berjalan sangat baik dan kami bersenang-senang, berbagi budaya kami.
Momentum ini diselenggarakan dengan membuat kelas virtual bagi pemuda dan publik di seluruh benua untuk mempelajari Tari Saman, yang ditorehkan oleh Indonesia dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda yang Membutuhkan Penjagaan yang Mendesak.
Pesan pentingnya yang juga mendapatkan penekanan dalam penyelenggaraan lokakarya tersebut adalah "Dengan berada di rumah, bukan berarti kita tidak bisa menyebarkan budaya kita kepada orang lain".