Pilihan Olahraga di Era Pandemi




Pada masa pandemi Covid19 seperti ini, tidak banyak pilihan olahraga yang dapat dilakukan secara optimal.  Namun, bukan berarti tidak ada pilihan yang setidaknya memberikan dukungan terbaik bagi kesehatan tubuh kita, termasuk kesehatan mental kita.

Saat ini, menyusul masih cukup ketatnya pembatasan sosial dalam kehidupan publik, banyak fasilitas olahraga publik masih ditutup.  Hal ini mengingat tempat-tempat olahraga semacam itu menjadi tempat yang rawan bagi terjadinya transmisi Covid19 antar orang.

Renang misalnya, ini merupakan olahraga yang sesungguhnya sangat cocok untuk mendukung vitalitas tubuh dan mental karena di samping renang melibatkan hampir seluruh bagian dari tubuh bergerak, berkoordinasi dan rekreatif.

Namun, fasilitas kolam renang publik saat ini banyak yang masih belum diijinkan beroperasi. Kalaupun ada yang beroperasi, masih agak riskan menggunakan fasilitas renang publik terkait dengan risiko transmisi Covid19.

Pilihan lainnya adalah Skipping, olahraga ini dalam prakteknya, memiliki banyak manfaat baik secara fisik maupun mental,  di samping tentu saja termasuk jenis olahraga yang tergolong murah. 

Ketika kita menggunakan Skipping, maka hampir seluruh bagian tubuh kita bergerak, sistem kardiovaskular bekerja lebih baik, sistem pernafasan lebih optimal, terjadi koordinasi beberapa bagian tubuh dalam gerakan yang berbeda, membakar kalori cukup besar, dan bahkan melahirkan ketenangan atau bersifat rekreatif.

Berbagai manfaat yang diperoleh dengan berolahraga Skipping sejalan dengan kebutuhan untuk memberikan dukungan fisik dan mental terhadap gejala klinis yang dialami ketika seseorang dimungkinkan terserang infeksi Covid19.

Satu hal yang harus menjadi perhatian, untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari olahraga yang kita lakukan, pastikan ketika berolahraga sampai pada tahap terjadi metabolisme (reaksi kimia) di dalam tubuh, yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh dan keluarnya keringat.

Namun juga harus tetap dijaga agar tidak berolahraga secara berlebihan yang akhirnya justru berakibat fatal menganggu ritme jantung, dan berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk serangan jantung mendadak.