Liga 1 dan Liga 2 Indonesia sempat dihentikan sementara secara resmi oleh PSSI untuk batas waktu yang tak ditentukan, mengacu kepada arahan Presiden RI Joko Widodo tentang protokol kewaspadaan pencegahan penyebaran virus Corona dalam kegiatan olahraga.
Kermudian, ada rencana kompetisi Shopee Liga 1 2020 akan kembali bergulir pada awal Juli 2020, karena berbagai pihak pada saat itu memprediksi pandemi Covid19 telah mulai teratasi. Namun keadaan mengatakan lain, sehingga Liga 1 Indonesia terpaksa harus ditunda lagi.
Mungkin dengan melihat perkembangan global bagaimana kompetisi di berbagai belahan dunia termasuk di Eropa mulai bergulir dengan protokol kesehatan ketat, PSSI pun mulai mempetimbangkan melanjutkan kembali Liga 1 Indonesia, yang ditindaklanjuti dengan mengeluarkan Surat Keputusan yang menetapkan waktu untuk kembali digelarnya kompetisi sepakbola Indonesia pada hari Minggu, 28 Juni 2020.
Surat Keputusan bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa tersebut, PSSI memilih bulan Oktober 2020 sebagai waktu yang dinilai paling tepat untuk memulai kelanjutan kompetisi
PSSI juga telah merilis kebijakan terkait pandemi Covid19 untuk menggulirkan Liga 1 Indonesia, yakni pergantian pemain diijinkan maksimal 5 kali dalam sekali pertandingan, penerapan protokol kesehatan yang ketat, pertandingan tanpa penonton di stadion, dan kompetisi tanpa degradasi.
Bahkan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sempat merilis rincian kebijakan protokol kesehatan selama Liga Indonesia bergulir. Setidaknya dalam ketentuan rincian kebijakan protokol kesehatan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) tersebut terdapat sejumlah 17 poin mengenai prosedur ketaatan terhadap protokol kesehatan dan kewajiban untuk tes PCR.
Ketentuan tersebut, pada pokoknya mengatur tentang kewajiban untuk mentaati protokol kesehatan secara umum yang dianjurkan pemerintah selama ini untuk dijalankan setiap saat termasuk pada saat latihan, kewajiban tes PCR yang ketat setiap menjelang 3 hari pertandingan dan penanganan konsekuensi hasil tes.
Meskipun tampaknya di dalam rincian kebijakan protokol kesehatan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) tersebut tidak akan ditemukan secara rinci protokol kesehatan yang secara teknis mengatur apa yang boleh, apa yang tidak boleh dilakukan dan apa sanksi tegasnya selama di lokasi pertandingan dan selama pertandingan berlangsung, baik bagi official pertandingan, official tim maupun pemain line up dan pemain di bangku cadangan.
Lebih jauh, kelihatannya rencana ini pun tidak memiliki jaminan akan berjalan mulus. Pasalnya, sampai saat menjelang Liga 1 dan Liga 2 Indonesia akan digulirkan pada 1 Oktober 2020 mendatang, pihak berwenang, yakni Polri menyatakan tidak mengeluarkan ijin keramaian hingga saat ini.
Tiga alasan Polri terkait hal ini berkaitan dengan situasi pandemi Covid19 dimana jumlah masyarakat yang terinfeksi masih terus meningkat, kedua Polri sudah mengeluarkan maklumat dan penegasan tidak akan mengeluarkan ijin keramaian di semua tingkatan, dan yang terakhir Polri bersama TNI serta stakeholder terkait sedang konsentrasi mendukung kebijakan pemerintah untuk melaksanakan operasi yustisi di semua jajaran.
Jadi tantangan terbesar agar rencana digelarnya lanjutan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia berjalan mulus pada tanggal 1 Oktober 2020 tersebut adalah terkait dengan bagaimana PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) meyakinkan pihak berwenang khususnya Polri dan bagaimana teknis penyelenggaraan pengamanannya.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) harus mampu untuk sangat meyakinkan pihak berwenang Polri khususnya bahwa gelaran Liga 1 dan Liga 2 Indonesia menjamin keamanan dari bahaya penyebaran Covid19, dan yang kedua terkait dengan sumber daya pengamanan mengingat sumber daya Polri di seluruh jajaran pada saat ini diprioritaskan dikerahkan untuk mendukung operasi yustisi sebagai bagian kebijakan pemerintah memutus mata rantai penyerbaran Covid19.