Bagi pemain sepakbola profesional, menjadi pemain sukses sepanjang perjalanan kariernya merupakan impian yang mendarah daging, menyatu dalam desiran darah dan urat nadi dalam setiap ritme atau irama detak jantung, bergelora di dalam dada dan beriringan bersama dalam setiap tarikan dan hembusan nafas.
Siapa yang tidak memimpikan menjadi pemain profesional sekelas Ronaldo, Messi, Neymar ataupun Salah, yang kehadiran dan permainannya ditunggu dan disaksikan oleh seluruh dunia, mengukir prestasi kelas dunia, dibicarakan banyak orang di dunia, dan pastinya kelak menjadi pemain sepakbola profesional yang melegenda.
Namun terkadang, cita-cita, harapan atau impian menjadi pemain proesional seperti ini tidak memiliki kompas, tolok ukur, standar, ukuran, indikator atau apapun namanya, yang jelas segala sesuatu yang bersifat lebih memberikan kepastian dan dapat dijadikan panduan yang dianggap mendekati sempurna.
Baca juga: Gol-Gol Timnas U19 selama Laga Persahabatan di Kroasia
Tulisan ini diramu dari berbagai sumber, yang memberikan pertunjuk setidaknya atau minimal harus ada 5 elemen untuk membangun kemampuan terbaik menjadi pemain sepakbola profesional yang sukses, yakni: Teknik bermain, kecerdasan bertanding, kemampuan fisik, kapasitas mental dan pemahaman terhadap aturan permainan.
1. Teknik Bermain. Hal ini termasuk di dalamnya meliputi, kontrol bola, kemampuan dribble atau menggiring bola, umpan atau passing akurat, dan kontrol tubuh.
Kontrol bola mengacu pada kapasitas pemain untuk mendapatkan bola, mengolah dan mengendalikannya dengan memanfaatkan seluruh bagian tubuh seperti kaki, tungkai, dada, dan kepala. Pemain yang mampu mengontrol bola dengan baik, akan menerima operan darat maupun udara melalui sentuhan pertama yang bersih dengan menjaga bola tetap dekat dengan tubuhnya.
Kemampuan kontrol bola termasuk bagaimana seorang pemain mampu mempertahankan penguasaan bola dan melindunginya dari rebutan lawan, dan bagaimana berbelok dengan cepat dan tajam bersamaan dengan membawa bola.
Bagi seorang pemain dengan bekal keterampilan dribbling bola yang baik, maka dapat dengan mudah menggerakkan bola dengan kedua kakinya ke arah mana saja yang berbeda dan dengan kecepatan yang berbeda, serta berhasil melakukan manuver melewati lawan tanpa kehilangan penguasaan bola.
Pemain mengirim umpan aklurat menggunakan kedua kaki untuk mengarahkan bola tepat sampai ke posisi yang diinginkan, seperti mengarah ke kaki rekan satu tim secara akurat atau presisi dengan dibarengi cukup kekuatan.
Kemampuan umpan akurat juga termasuk mengirimkan umpan lambung yang tepat mengarah ke sasaran, atau mengumpan bola secara akurat di depan gawang. bahkan bagi penyerang itu berarti menembakkan bola secara akurat dan kuat hingga menembus gawang lawan.
Pemain yang memiliki kotrol tubuh yang baik berarti pemain tersebut mampu menjaga pergerakannya dengan lancar tetapi tetap mampu menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuhnya. Iti berarti bagaimana seorang pemain bergerak tetapi tetap dalam posisi tubuh seimbang, tidak mudah jatuh ataupun dijatuhkan, yakni memastikan posisi pusat gravitasi tetap di tengah tubuh secara horisontal dan rendah secara vertikal.
Misalnya dengan membiasakan pergerakan langkah panjang dengan bentuk lari yang benar dan mengurangi waktu melayang (kedua kaki di udara) yang menyebabkan posisi tubuh lebih rendah sehingga tidak mudah digoyahkan lawan karena posisi pusat gravitasi menjadi lebih rendah secara vertikal.
2. Kecerdasan Bertanding. Faktor kemampuan pemain sepakbola satu ini meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan kemampuan atau kesadaran spasial, kemampuan taktis, kerjasama tim dan penilaian risiko.
Kecerdasan dalam permainan menjadi salah satu faktor kunci menjadi pemain sepakbola yang hebat. Kecerdasan tidak semata soal menggiring, mengumpan maupun menendang bola dengan kekuatan, tetapi akhirnya berhasil diblock lawan. Kecerdasan menghadirkan kemampuan melihat kondisi obyektif dengan cepat untuk memilih cara untuk lolos dari sergapan lawan, memenangkan perebutan bola dengan cerdik, ataupun mengumpan dan menendang bola dengan tipuan manis dan cantik.
Pemain dengan kecerdasan bertanding berarti mampu secara singkat dan cepat membangun gambaran posisi kawan dan lawan dalam benaknya (kasadaran spasial), baik ketika bergerak dengan bola ataupun bergerak tanpa bola, sehingga mampu mengumpan dengan akurat ataupun mampu menempatkan diri (positioning) dengan tepat menyambut umpan kawan ataupun merebut operan lawan.
Kemampuan taktis pemain menentukan ketepatan pemain dalam menempatkan diri dalam posisi terbaik, melihat dan mengantisipasi peluang, hebat dalam penguasaan bola, tidak hanya menunggu saat yang tepat untuk menyerang tetapi juga mampu menciptakan peluang dengan menggerakkan bola melintasi lapangan, menciptakan celah di pertahanan lawan dan memiliki cukup celah untuk menyerang.
Kemampuan taktis ini mendorong pemain mampu berkomunikasi secara efektif dengan rekan setim (tanpa harus dengan berbicara atau bersuara), mengantisipasi pergerakan dan umpan lawan, menutup celah ataupun peluang bagi lawan, mengganggu pergerakan lawan, mencegat umpan lawan dan memaksa lawan membuat kesalahan.
Apabila ada pemain yang mudah kehilangan bola baik karena terlalu lamanya menguasai bola, operan yang tidak akurat ataupun tendangan ke arah gawang yang tidak sukses, maka bisa jadi itu bagian dari kemampuan menilai risiko yang kurang. Keputusan seorang pemain yang berakhir dengan hilangnya penguasaan bola oleh dirinya maupun timnya menandakan bahwa pemain bersangkutan tidak memiliki kemampuan penilaian risiko yang memadai.
Kehilangan penguasaan bola sama artinya dengan kehilangan ekstra energi karena seluruh anggota tim harus menggunakan daya upaya dengan segala energi yang dimiliki untuk merebut bola dari penguasaan lawan. Hal ini bisa diakibatkan oleh keputusan yang terburu-buru ataupun sebaliknya diakibatkan oleh keputusan yang terlambat, yang akhirnya terkurasnya energi tersebut berpengaruh pada ketidakmampuan untuk tampil baik dalam 90 menit.
3. Kemampuan Fisik. Kemampuan fisik pemain ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain meliputi daya tahan fisik, keseimbangan dan koordinasi fisik, kecepatan, kekuatan dan tenaga.
Kebugaran dan ketahanan fisik untuk bermain selama 90 menit dengan kondisi yang sangat prima dari babak awal sampai berakhirnya pertandingan merupakan kondisi ideal bagi seorang pemain bola yang hebat dan profesional.
Kondisi ini membutuhkan latihan fisik yang teratur, termasuk di dalamnya berarti terus meningkatkan kadar oksigen optimal dalam darah secara alami melalui latihan, meningkatkan massa otot dan daya simpan tubuh terhadap cadangan energi sebagai bagian dari tersedianya energi ekstra, meningkatkan dan memelihara kekuatan fisik ekstra dari setiap anggota tubuh, dan lain sebagainya.
Ketegaran pemain di lapangan juga tidak lepas dari bagaimana pemain mampu menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuh selama bermain, ketika diam dan bergerak dan pada saat berduel dengan lawan dalam perebutan penguasaan bola. Kemampuan keseimbangan dan koordinasi berarti pemain mampu tetap gesit, trengginas, licin sekaligus tangkas meskipun dalam posisi yang sulit dan dalam ruang gerak yang sempit karena dibatasi oleh pergerakan dan posisi lawan.
Lebih dari itu, kecepatan pemain merupakan faktor sangat penting menentukan bagaimana bola dapat dialirkan dengan cepat menyerang lawan tanpa memberikan kesempatan lawan untuk membaca arah pergerakan pemain, anggota tim dan bola itu sendiri. Kecepatan tidak memberikan cukup kesempatan banyak kepada pemain lawan untuk mengantisipasi serangan.
Sementara itu, kekuatan dan tenaga seorang pemain memberikan kemampuan untuk bergerak cepat, lincah, menembakkan bola dengan kuat dan akurat, melakukan umpan jauh atau umpan lambung, mempertahankan dan melindungi penguasaan bola, mencuri dan mencegat bola lawan, serta memenangkan duel bola di udara.
4. Kapasitas Mental. Kapasitas mental pemain dapat meliputi beberapa faktor antara lain, hasrat dan kecintaan terhadap bola, ketenangan dan kekuatan mental, kemampuan untuk dilatih, motivasi diri.
Kapasitas mental memberikan seorang pemain kekuatan dari dalam yang tidak dimiliki kekuatan fisik untuk terus bermain dan bertahan dalam permainan 90 menit dengan tetap bersuka cita, termotivasi, kokoh dan tenang.
Hasrat yang membara dan kecintaan pada sepakbola penting dimiliki pemain, karena dengan itu, para pemain menggunakan jam-jam latihan yang tidak bisa dipahami, dan meskipun pemain mencapai kesuksesan, tetap terus melakukannya. Jam-jam ini tidak hanya mencakup waktu di lapangan tetapi juga waktu yang dihabiskan untuk menonton pertandingan sepak bola, menganalisisnya, merefleksikan kinerja pemain sendiri di lapangan.
5. Memahami Aturan. Pemain tidak akan bisa bermain sepakbola dengan benar apabila tidak tahu aturan mainnya secara baik, benar dan tepat. Pemain tidak bisa menjadi seornng profesional sepakbola yang sukses dan bagus apabila tidak mengetahui dan memahami aturan spesifik sepakbola. Hal itu membuat setiap aturan dan kebijakan sepakbola penting untuk dipelajari dan diteliti lebih lanjut.