Presiden Turki, Erdogan memberikan penekanan pada isu konflik Timur Tengah khususnya Khasmir dan Palestina dalam pidatonya di hadapan seluruh delegasi dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada hari Selasa, 22 September 2020 waktu setempat.
Erdogan menyerukan penyelesaian konflik Kashmir antara Pakistan dan India yang sudah berlangsung puluhan tahun. Pada kesempatan yang sama, Presiden Turki tersebut menyoroti persoalan Palestina dengan mengkritik negara-negara yang membuka kantor Kedutaan Besarnya di Yerussalem.
Pemimpin Turki dua periode ini memandang bahwa tindakan tersebut melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Hukum Internasional, sehingga menyebabkan konflik terkait isu Palestina menjadi semakin rumit.
Lebih lanjut, Presiden Turki ini mengusulkan untuk segera dibentuk Negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan bersebelahan berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Menyoroti isu berkaitan dengan hubungannya dengan negara tetangga Turki, dimana terjadi perselisihan yang sedang berkembang dengan Yunani mengenai pencarian energi di Mediterania timur. Terhadap hal tersebut, Erdogan berharap ada penyelesaian yang tulus dengan dialog berdasarkan hukum internasional dan atas dasar yang adil.