Imajinasi menggiurkan dengan tawaran koneksi dan akses internet super cepat teknologi jaringan 5G melahirkan tanda tanya besar bagi sebagian besar orang yang tentu saja ingin menikmati sajian video streaming super lancar ataupun para penikmat dan pekerja yang membutuhkan sokongan koneksi dan akses internet super cepat, tanpa gangguan berarti.
Baca juga: Seberapa Cepat Akses Koneksi Jaringan Broadband 5G?
Baca juga: Seberapa Cepat Akses Koneksi Jaringan Broadband 5G?
Tanda tanya itu sesungguhnya tak jauh dari harapan yang sangat mendasar, kapan kira-kira jaringan 5G dipasarkan secara komersial dan dapat dinikmati oleh seluruh pengguna jaringan nirkabel (wireless) terutama para pemegang gadget atau smartphone di tanah air? Meski dampak komersialisasi 5G tak hanya sebatas itu.
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di kawasan Eropa, Vodafone bersama Huawei perusahaan perangkat telekomunikasi raksasa asal Tiongkok telah mencoba menghadirkan simulasi jaringan 5G selama penyelenggaraan Mobile World Congress 2019 di Barcelona, dengan memnfaatkan spektrum C-Band (4—8 GHz), yang mencatatkan puncak kecepatan unduh 1,7 Gbps dengan rata-rata kecepatan 800 Mbps.
Qualcomm pun telah mensimulasikan jaringan 5G di wilayah San Francisco Amerika Serikat, dengan peningkatan kecepatan jelajah dari 71 megabit per detik (Mbps) untuk 4G menjadi 1,4 Gigabit per detik (Gbps) untuk 5G. dan kecepatan download/unduhan dari 10 Mbps menjadi 186 Mbps: Streaming video akan mencapai tingkat kualitas rata-rata resolusi 8K, 120 frame per detik dan warna 10-bit.
Tak mau ketinggalan, di dalam negeri, Telkomsel selama penyelenggaraan Asian Games 2018, mensimulasikan penggunaan teknologi 5G dengan memanfaatkan spektrum 800 MHz, mengklaim jaringan 5G memiliki kapasitas throughput maksimal mencapai 16 Gbps.
Namun, berbagai simulasi penggunaan jaringan 5G untuk koneksi nirkabel ini belum juga mampu menjawab dan memuaskan tanda tanya besar namun sederhana, kapan sesungguhnya realisasi komersialissi jaringan 5G secara resmi ditawarkan ke publik global.
Baca juga: Transformasi 5G: Bagaimana dengan Dampak Sosial Ekonominya?
Berbagai spekulasi akhirnya mengerucut dan memalingkan harapan publik ke tahun 2020 mendatang, meski saat ini berbagai perusahaan global, termasuk Telkomsel sesungguhnya telah melakukan "penyesuaian" dari jaringan 4G mendekati jaringan 5G, sebelum jaringan 5G benar-benar ditawarkan ke publik pengguna jaringan nirkabel.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, Telkomsel berharap jaringan 5G tersebut dapat terealisasi di tahun 2019 ini. Namun, hingga pertengahan tahun 2019 sepertinya belum ada kepastian. Apakah demikian juga dengan proyeksi realisasi pada tahun 2020 mendatang?
Baca juga: Kekhawatiran terhadap Dampak Negatif Sampah Radiasi 5G
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di kawasan Eropa, Vodafone bersama Huawei perusahaan perangkat telekomunikasi raksasa asal Tiongkok telah mencoba menghadirkan simulasi jaringan 5G selama penyelenggaraan Mobile World Congress 2019 di Barcelona, dengan memnfaatkan spektrum C-Band (4—8 GHz), yang mencatatkan puncak kecepatan unduh 1,7 Gbps dengan rata-rata kecepatan 800 Mbps.
Qualcomm pun telah mensimulasikan jaringan 5G di wilayah San Francisco Amerika Serikat, dengan peningkatan kecepatan jelajah dari 71 megabit per detik (Mbps) untuk 4G menjadi 1,4 Gigabit per detik (Gbps) untuk 5G. dan kecepatan download/unduhan dari 10 Mbps menjadi 186 Mbps: Streaming video akan mencapai tingkat kualitas rata-rata resolusi 8K, 120 frame per detik dan warna 10-bit.
Tak mau ketinggalan, di dalam negeri, Telkomsel selama penyelenggaraan Asian Games 2018, mensimulasikan penggunaan teknologi 5G dengan memanfaatkan spektrum 800 MHz, mengklaim jaringan 5G memiliki kapasitas throughput maksimal mencapai 16 Gbps.
Namun, berbagai simulasi penggunaan jaringan 5G untuk koneksi nirkabel ini belum juga mampu menjawab dan memuaskan tanda tanya besar namun sederhana, kapan sesungguhnya realisasi komersialissi jaringan 5G secara resmi ditawarkan ke publik global.
Baca juga: Transformasi 5G: Bagaimana dengan Dampak Sosial Ekonominya?
Berbagai spekulasi akhirnya mengerucut dan memalingkan harapan publik ke tahun 2020 mendatang, meski saat ini berbagai perusahaan global, termasuk Telkomsel sesungguhnya telah melakukan "penyesuaian" dari jaringan 4G mendekati jaringan 5G, sebelum jaringan 5G benar-benar ditawarkan ke publik pengguna jaringan nirkabel.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, Telkomsel berharap jaringan 5G tersebut dapat terealisasi di tahun 2019 ini. Namun, hingga pertengahan tahun 2019 sepertinya belum ada kepastian. Apakah demikian juga dengan proyeksi realisasi pada tahun 2020 mendatang?
Baca juga: Kekhawatiran terhadap Dampak Negatif Sampah Radiasi 5G
Kabar terkini menunjukkan pemanfaatan jaringan 5G di Indonesia ternyata masih butuh waktu panjang. Hal ini setidaknya didasarkan pada keterangan Kasubdit Penataan Alokasi Spektrum Dinas Tetap dan Bergerak Darat Kementerian Kominfo Adis Alifiawan.
Adis Alifiawan. menjelaskan bahwa pemanfaatan 5G di negara-negara yang lebih maju saja, masih pada tataran enhanced mobile broadband (eMBB), jadi masih terlalu jauh dari cita-cita besar 5G untuk ke era 'everything is the connective".
Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) memperkirakan jaringan generasi terbaru super cepat 5G diperkirakan masuk Indonesia pada 2022. Sebenarnya operator seluler di Indonesia sudah mulai uji coba jaringan 5G sejak 2017.
Namun, kebanyakan untuk penggunaan di sektor industri, bukan untuk konsumen komersial. Proses uji coba jaringan 5G diperkirakan masih akan berlangsung hingga tahun depan. Hal ini mengindikasikan bahwa masih sulit memastikan kapan 5G benar-benar menjadi bagian sehari-hari masyarakat Indonesia.