Mudahnya Membedah Metodologi Survei Pemilu

Tepat pasca hasil Quick Count dpublikasikan, klaim tandingan muncul dengan menyatakan kemenangan atas kontestasi Pilpres 2019, dengan keuanggulan tak tanggung-tanggung mencapai 62%.

Tulisan ini dibuat mengingat kontroversi tersebut tak kunjung berakhir, bahkan dijadikan salah satu dasar untuk menjustifikasi bahwa pemilu curang.  Menjadi penting untuk menelisik klaim-klaim tersebut berdasarkan pendekatan ilmiah berbasis metodologi penelitian.

Anggap saja pengambilan sampel telah dilakukan dengan benar, tetapi ada satu hal menonjol yang semestinya dapat dilihat sebagai indikator apakah klaim-klaim tersebut didasarkan pada realitas ataukah hanya sekedar menambah "inventaris" informasi hoax yang sebelumnya sudah menggunung?

Berbagai lembaga survei yang mempublikasikan hasil Quick Count di media televisi menyebut sampel diambil dengan jumlah kisaran 2.000-an dengan margin of error sekitar 2% hingga 2,5%, taraf keyakinan 95%, dengan total jumlah TPS sekitar 810.000 TPS.

Di lain pihak, ada klaim kemenangan Prabowo Sandi 62% lebih hingga 63% atas pasangan Jokowi-Amin, dengan sampel sebanyak 8.000 TPS tersebar di seluruh Indonesia, margin of error 2% dan melibatkan relawan di berbagai pelosok di seluruh Indonesia.

Hitung Sampel, By: Alimbidz

Confidence Level

Z-score:


Margin of Error: %

Populasi/TPS:

Proporsi: %



Jml Sampel/TPS:

Bagaimana menyikapi hasil berbeda ini?  Sederhana, kedua kelompok survei tersebut telah menyebutkan jumlah sampel TPS yang diambil, Margin of Error, taraf keyakinan (Confidence Level), jumlah total TPS juga sudah diketahui.  Maka penulis sengaja telah membuat "program sederhana"  perhitungan sampel TPS sebagaimana di atas, untuk membandingkan dua klaim yang saling bertolak belakang.

Apabila Anda memasukkan angka Confidence Level 95%, Margin of Error 2% hingga 2,5% dengan jumlah total TPS sekitar 810.000 dan proporsi keterpilihan fitty-fifty (50%) dari masing-masing kandidat, maka akan diperoleh Jumlah Sampel TPS sekitar 2000-an  TPS sebagaimana release beberapa lembaga survei di televisi nasional, bukan 8.000 TPS sebagaimana release klaim kemenangan 62% untuk Prabowo Sandi.

Fakta ini menegaskan bahwa klaim hasil perolehan 62% untuk  Prabowo Sandi mengada-ada, atau sekurang-kurangnya tidak didasarkan pada metodologi penelitan yang benar.

Apabila Anda tidak puas dan curiga dengan "program hitung sampel TPS" yang dibuat penulis di atas, Anda dapat melakukan perhitungan manual dengan formula sebagai berikut, dengan hasil perhitungan yang sama sekali tidak berbeda.

 Dengan:
z  = Zscore dari distribusi normal dengan Confidence Level tertentu
p  = Proporsi
e  = Margin of Error (MoE)
N = Jumlah Populasi /Seluruh TPS
n  = Jumlah Sampel TPS/ TPS yang diteliti.