Tak bisa dipungkiri, perkembangan jejaring sosial online telah mengubah gaya hidup, cara berinteraksi bahkan cara membangun lingkungan karier seseorang. Namun demikian, bagi para pelaku bisnis, tokoh, politisi, pejabat, pegawai dan berbagai pihak yang sedang membangun kerajaan kariernya, kartu nama adalah senjata “take and give” yang ampuh dalam membangun relasi melalui hubungan langsung.
Hubungan langsung masih dinilai sebagai sarana membangun kedekatan dan kehangatan dalam membangun relasi sosial yang meninggalkan kesan lebih dalam, lebih natural, lebih saling mengenal, dan lebih mampu mengeksplorasi kelebihan, kepentingan, dan kebutuhan bahkan kecenderungan saling mengisi kekosongan masing-masing orang.
Melalui kartu nama dari pertemuan langsung, biasanya orang ingin menyatakan banyak hal positif tentang dirinya, memperkenalkan diri, menunjukkan eksistensi diri, keberhasilannya, kariernya, pencapaiannya, bisnisnya, memberikan rujukan kepada orang apabila membutuhkan sesuatu, bahkan membangun branding personal, bisnis, dan korporasi.
Namun ada sebuah pertanyaan mendasar, bagaimana sebenarnya menyajikan kartu nama yang dahsyat, efektif, efisien, elegan, membanggakan, mampu membangun citra diri/bisnis/korporasi, serta mampu membangun peta pikiran sebagai kunci pengingat tentang seseorang dalam benak orang lain.
Baca juga: Kartu Nama Digital: Era Milenial, Efektif, Efisien, dan Mutakhir
Kartu nama tidak boleh sembarangan, harus dikerjakan dengan benar. Dikutip dari money.com disebutkan kartu nama yang baik dapat menjadi alat branding yang kuat yang mendorong orang yang menerimanya untuk memperdalam koneksi profesional dengan Anda, melalui LinkedIn, aplikasi jaringan, atau email. Ini adalah jaringan penghubung untuk langkah karier Anda selanjutnya, dan itu layak menjadi pertimbangan sebagaimana Anda memasukkan keterangan ke dalam resume atau surat pengantar.