Kompetisi kontestasi Pilpres tampaknya memang lebih panas di platform media sosial, tidak mengenal batas waktu kiriman posting dan komentar terus-menerus berlangsung selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Dukungan pun terus mengalir kepada kedua belah pihak.
Instagram sebagai salah satu platform media sosial berbasis online yang banyak didominasi oleh kaum millenial mengukuhkan dukungan terhadap Pak Jokowi dengan total pengikut 18,8 juta, meski pengikut pak Prabowo digabung dengan pengikut pak Sandiaga Uno, mengingat pak Prabowo hanya diikuti 3,9 juta dan pak Sandiaga Uno diikuti total 4,6 juta.
Berdasarkan peningkatan dukungan pun, praktis pak Jokowi tidak terkejar, sekalipun penambahan pengikut pak Prabowo digabung dengan penambahan pengikut pak Sandiaga Uno. Sejak kampanye bergulir, penambahan pengikut pak Jokowi sebanyak 8,8 juta, sedangkan pak Prabowo 1,9 juta dan pak Sandiaga Uno 2,1 juta.
Pada platform Facebook, masing-masing kandidat bersaing ketat, dimana sejak dibuka lagi tahun 2015, praktis akun fanpage Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan pengikut secara pesat sebanyak 8,9 juta lebih, hingga pengikutnya mencapai 9,2 juta menjelang pencoblosan Pemilu 2019 dari hanya 230 ribuan pengikut jelang Pemilu 2014.
Sementara akun fanpage pak Prabowo Subianto mengalami peningkatan tidak lebih dari 6,8 juta selama 5 tahun terakhir hingga jelang Pemlu 2019 dari sebelumnya 3 jutaan pengikut jelang Pemilu 2014.
Tak ketinggalan, platform Twitter pun dimanfaatkan para kandidat. Berdasarkan pantauan terakhir, dukungan terhadap Presiden Joko Widodo unggul dengan jumlah pengikut sebanyak 11,8 juta pengguna, sedangkan dukungan terhadap Prabowo Subiyanto hanya mencapai 3,82 juta.