Pelemahan Kurs Rupiah sudah seperti Krisis 1997/1998?


Pemerintah mendapatkan “serangan” bertubi menyangkut pelemahan kurs rupiah terhadap dolar, dan bahkan secara ekstrim menyebut pelemahan rupiah kali ini sudah seperti kejadian krisis tahun 1997/1998.  Benarkah demikian?

Sejatinya, kalau mau dibandingkan dengan krisis 1997/1998.  Pada bulan Agustus 1997 nilai rupiah sekitar 2.500 per dolar AS dan pada tahun 1998 mengalami pelemahan terburuk menjadi sebesar 16.800 per dolar AS.  Ini artinya, pada krisis 1997.1998 pelemahan kurs rupiah sebesar:  [(16.800 - 2,500) / 2.500 ]  x 100% = 572,00%.

Pada awal pemerintahan saat ini, kurs rupiah berada di level sekitar 12.000 dan saat ini rupiah diperdagangkan di level 14.761 per dolar AS.  Sehingga kurs rupiah saat ini apabila dibanding awal pemerintahan hanya sebesar:  [(14.761 - 12,000) / 12,000 ]  x 100% = 23,01%.  

Fakta tersebut menegaskan bahwa kurs rupiah saat ini hanya melemah 23,01% dari awal pemerintahan (2014) sedangkan pada masa krisis 1997/1998 pelemahan rupiah sampai mencapai angka fantastik yakni sebesar 572%.

Pada beberapa bulan pemerintahan Presiden  SBY rupiah sudah mulai melemah dari sekitar 9.000 menjadi 12.000 atau sekitar 30% akibat tekanan krisis di AS dan Eropa, nilai ekspor menurun karena daya beli pasar AS dan Eropa turun, sehingga harga komoditas ekspor Indonesia jatuh.

Keadaan ketidakpastiian ekonomi global di akhir pemerintahan pak SBY tersebut terus berlangsung, ditambah dengan berbagai kejadian yang mengancam stabilitas keamanan global seperti terorisme dan perang di Timur Tengah yang silih berganti, disusul lagi dengan perang dagang AS-China dan perebutan pengaruh AS, Rusia, Eropa, Turki,  Arab Saudi dan Iran di Timur Tengah.

Fakta yang menunjukkan kendali atas kurs rupiah yang lebih stabil selama 4 tahun hanya terkoreksi 23% setelah sebelumnya pada akhir masa pemerintahan pak SBY hanya dalam beberapa bulan rupiah terkoreksi 30% menunjukkan konsolidasi perekonomian termasuk stabilitas moneter pemerintah semakin ke sini semakin menunjukkan progress yang semakin membaik.