Tepatkah Membandingkan 38 Milyar untuk Gempa Lombok dengan Biaya Ceremony Asian Games?



Menjelang perhelatan Pemilu 2019, berkembang isu “kesenjangan” biaya Asean Games dengan Tanggap Bencana di Lombok baru-baru ini.  Namun relevankah cara perbandingan seperti itu digunakan?

Usut punya usut,  ternyata biaya 38 milyar rupiah untuk lombok itu merupakan biaya tanggap darurat, sedangkan untuk rehabilitasi diperkirakan akan memakan biaya trilyunan sesuai dengan estimasi kerugian, sekurang-kurangnya 7 Triliun hingga 8 Triliun untuk mengembalikan Lombok seperti sediakala.

Lebih lanjut, sebenarnya tujuan penggunaan biaya milyaran Ceremoný Asian Games memiliki nilai sangat strategis bagi Indonesia terutama di negara-negara Asia. Uang itu juga berputar menggerakkan ekonomi kreatif, dimana ribuan orang kreatif yang terlibat di dalamnya menerima bayaran, 

Sebagian lainnya untuk belanja modal yang menggerakkan perekonomian, serta mempromosikan budaya dan industri pariwisata Indonesia minimal secara regional di wilayah Asia, dan ekspektasi lebih dari itu tentu saja secara global mempromosikan kepada dunia karena  lebih dari 4 ribu reporter dari seluruh dunia meliput di GBK.

Biaya Asian Games sendiri yang trilyunan rupiah juga tidak hilang karena sebagian besar digunakan untuk membangun berbagai fasilitas olahraga yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan potensi atlet nasional, sarana olahraganya, serta juga dapat dikomersialkan dengan disewakan ketika ada perhelatan event-event besar.